Cemburu?

66 49 11
                                    

Langit berubah menjadi warna jingga, jalanan kota telah dipenuhi oleh banyaknya kendaraan bermotor yang berlalu-lalang. Di dalam kamar milik Akira, kini terlihat sang pemilik kamar sedang sibuk bermain game di laptop miliknya, ditemani oleh seorang gadis cantik yang masih mengenakan seragam sekolah dengan name tag  bertuliskan Regita Anastasya Putri.

Akira menutup layar laptop, mengalihkan pandangan ke arah kaca jendela kamar yang masih terbuka. Ia tersenyum manis, hatinya merasa sangat tenang saat melihat indahnya warna langit pada sore hari.

"Akira, kenapa?" tanya gadis yang sedang duduk bersandar pada headboard kasur di samping Akira, melihat Akira tersenyum dengan sangat manis.

"Langitnya indah sama damai banget, Re," jawab Akira, masih terus tersenyum manis, mengagumi indahnya ciptaan tuhan di depannya.

Gadis itu mengikuti arah pandang Akira. Ia juga ikut tersenyum, melihat warna jingga yang menghiasi angkasa. "Iya, cantik banget langitnya."

Saat kedua remaja itu masih sibuk mengagumi indahnya ciptaan tuhan, mereka berdua harus dibuat mengalihkan pandangan saat pintu kamar tiba-tiba terbuka, menampilkan Alexia, Chika, dan Gaby yang baru saja pulang dari sekolah.

"Loh, masih ada Rere, gue kira udah pulang," ujar Alexia, berjalan mendekati kasur Akira dengan diikuti oleh Chika dan Gaby.

"Belum, Kak. Gue kayaknya bakal nginep, deh," kata Rere, tersenyum simpul ke arah Alexia, Chika, dan Gaby.

"Gitu, ya, syukurlah kalo lu mau nginep." Alexia memutari kasur Akira, ingin mengecek suhu badan sang adik yang sedang duduk di sisi kiri kasur. "Udah gak panas, Dek."

"Dari tadi siang, emang udah gak panas, Kak, tapi badan Akira masih lemes semua," jelas Rere, seraya menaruh handphone miliknya di atas meja.

Alexia menatap lekat ke arah Akira. "Lu udah makan, Dek?"

Akira mengangguk. "Udah, Kak. Tadi siang disuapin sama Rere."

"Bagus, deh, kalo gitu." Alexia mengalihkan pandangannya ke Rere yang sedang mengobrol dengan Chika dan Gaby. "Re, lu mending mandi dulu, deh, kasian lu dari pulang sekolah masih pakai seragam, biar gue, Chika, sama Gaby yang jagain Akira."

Rere tidak segera menjawab. Ia terlebih dahulu menatap ke arah Akira untuk meminta persetujuan.

"Iya, lu mandi aja dulu, Re," kata Akira, menyadari tatapan yang diberikan oleh Rere.

"Ya, udah, aku mandi bentar, ya," pamit Rere kepada Akira, sebelum pergi ke kamar Alexia untuk membersihkan tubuhnya.

Akira hanya mengangguk sebagai jawaban, menyerahkan laptop yang masih berada di atas pangkuannya kepada Chika, dan meminta tolong kepada gadis itu untuk menaruhnya di tempat semula.

Setelah kepergian Rere. Alexia, Chika, dan Gaby merebahkan tubuh mereka di atas kasur milik Akira.

"Lu pada gak mau mandi juga?" tanya Akira, melihat ketiga gadis itu secara bergantian.

Gaby menggelengkan kepala, memainkan salah satu konsol permainan milik Akira yang tadi sempat dirinya ambil dari lemari kaca. "Nanti dulu, deh, Ra. Gue masih cape banget."

Chika bangun dari posisi tidur, berdiri, lalu berjalan menuju sofa untuk mengambil beberapa buku miliknya.

"Bener kata Gaby, Ra. Gue juga masih cape banget, ditambah ini ada tugas rumah yang belum gue kerjain," ujar Chika, seraya berjalan menuju meja belajar milik Akira.

"Chik, ngerjainnya di sini aja, gue mau liat." Akira menepuk-nepuk sisi kanan kasur yang tadi ditempati oleh Rere.

Chika mengangguk, kembali naik ke atas kasur, bedanya sekarang, ia duduk di samping kanan Akira. Chika mulai membuka buku pelajaran untuk mengerjakan semua tugas yang diberikan oleh gurunya tadi siang, sesekali membaca penjelasan di dalam buku paket saat merasa ada yang tidak dirinya pahami.

Rivalry Or RevengeHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin