"Iya jugak! Ya udah gas ken njing!"

Leon dan Matthew yang melihat tingkah ketiga temannya hanya menatap datar sambil menggeleng pasrah. Mereka juga tak perduli apakah Nathan bekerja atau tidak sampai bisa mengajak mereka untuk nonton bioskop. Akhirnya mereka masuk kedalam mobil Nathan yang cukup muat untuk kelima orang yang ia jemput.

Dengan Ryo yang duduk di jok samping Nathan yang menyetir. Milla dengan Leon ditengah dan Matthew dengan Bray dibelakang. Mereka tak langsung tancap gas karna menunggu Nathan yang sedang memberikan pesan kepada seseorang di handphonenya.

"Om Alpha ada urusan apa sampe ga bisa jemput Leon?" Tanya Leon kepada Nathan yang membuat Nathan tersenyum tipis dan mematikan handphonenya sambil menghidupkan mesin mobil.

"Ada urusan mendadak yang darurat.. tadi dia ke rumah sakit jumpain saya buat makan siang bersama karna katanya males ditempelin wanita miskin mulu.. trus ga lama dia dapat telpon penting dan akhirnya dia nyuruh saya buat jemput kamu Leon.. awalnya saya tolak, bodyguard dia berserak masa ga bisa jemput kamu.. tapi saya masih sayang nyawa.." jelas Nathan diakhiri kekehan kecil sambil menyetir mobilnya kearah jalan menuju Mall untuk menonton bioskop.

Leon hanya mengangguk paham, bahkan temannya sendiri tak berani membantah perintah Alpha. Sedangkan teman teman Leon yang mendengar hanya cengok karna ga ngerti kenapa sampe bilang sayang nyawa.

"Trus si Matthew cape kenapa tadi?" Tanya Nathan sambil fokus menyetir. Sontak Bray tertawa terbahak bahak padahal tidak ada yang lucu. Bahkan Ryo ikut tertawa kecil.

"Tadi dia kena hukum karna gelud sama orang yang nyelakain adik dari om itu.. kek orang kesurupan dia!" Matthew yang mendengar penjelasan Ryo hanya bisa berdecak kesal, rasanya ia ingin memukul Ryo sekarang juga.

Sedangkan Bray masih sibuk tertawa ga jelas kek orang gila. Milla berusaha untuk menyuruh Bray diam karna berisik, Leon hanya bisa menghela napas melihat tingkah aneh temannya. Nathan yang mendengar itu mengangkat alisnya tak percaya.

"Benar kah? Berarti orang yang nyelakain adik saya, sekolah di SMA Lavander juga.." Nathan hanya tersenyum tipis dengan tetap fokus menyetir.

Nathan juga bergulat dibenaknya, mengapa Matthew sampai bertengkar seperti itu. Apa dia sangat marah karna adiknya di kroyok oleh orang yang bersekolah di tempat mereka juga. Tapi itu cukup lucu dan Nathan hanya bisa tersenyum menanggapinya.

▪︎▪︎▪︎

"Tumben tu orang.. biasanya jadwal full kalo gue ajak jalan jalan.."

Sekarang terdapat pria manis yang terlihat tampan juga sedang berkutat dengan handphonenya sembari duduk di sofa kosong yang ada di dalam bioskop. Ia sedari tadi menunggu sang abang yang menyuruhnya untuk ke Mall dan ke bioskopnya. Suatu hal yang aneh menurut Yohaan.

Yohaan jarang sekali liburan dengan abangnya, asal ia mengajak abang nya itu selalu saja bekerja dan jadwalnya padat, tidak ada waktu buat Yohaan. Itulah mengapa mereka sedikit tak akrab lagi, padahal dulu sebelum orang tua mereka meninggal, mereka sangatlah akrab.

"Aduh anjing! Lama bener dah tu makhluk datang.. gue pen kencing!" Gumam Yohaan dengan wajah mengkerut kesal.

Akhirnya ia berjalan ke toilet bioskop untuk menuntaskan panggilan alam nya. Setelah selesai ia mendesah lega dan mencuci tangannya di wastafel. Ia segera keluar dengan menundukan wajahnya sembari mengelap tangannya yang basah.

Tiba tiba ia menabrak seseorang yang tingginya tak jauh dari dirinya, namun siapa sangka wajah orang itu langsung membuat emosi Yohaan kambuh.

"Ngapain lu disini sat?!" Pekik Yohaan yang hanya dianggapi dengan kekehan kecil dari orang itu.

BOSS MAFIA & BABY ARTIST Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora