chp 05

1K 27 0
                                    

Votenya!








Sinar matahari yang menembus jendela kamar mewah ini, membuat Leon mengerjapkan matanya tak nyaman. Leon perlahan membuka matanya dan menguceknya. Sedikit bingung dengan dirinya yang berada di kamar mewah tak asing itu dan tentu saja langsung di sadari oleh Leon.

Leon langsung bangkit dan terduduk di atas kasur dengan meringis pelan merasakan sakit di bokong nya.

"Sakit banget.." gumam Leon pelan sambil mengusap bokongnya.

Leon juga melihat dirinya yang memakai baju tidur sedikit kebesaran, membuat dirinya terlihat tenggelam dengan pakaian itu. Tapi yang membuat wajah Leon mengkerut bingung lagi, bagaimana dia bisa memakai baju itu.

Leon menatap ke sekelilingnya, kamar mewah tak asing itu kembali dilihat oleh Leon. Seketika Leon teringat bahwa tadi malam dia dibawa Alpha kerumahnya lagi. Tapi Leon tak dapat mengingat apa yang terjadi tadi malam sampai membuat bokong nya sakit seperti ini.

"Tak perlu di ingat pun gue rasa gue tau apa yang terjadi.." gumamnya lagi sambil meringis saat menggerakan tubuhnya duduk di pinggir kasur.

Dia ingin berdiri saja ragu apa lagi berjalan nanti, bisa bisa tersungkur ke lantai begitu saja. Leon tampak ngelamun di pinggir kasur dengan kepala tertunduk. Leon berpikir bagaimana bisa dia seorang pelajar melakukan hal tak senonoh dengan seorang pria, mana dah tua lagi walau ga nampak tua.

Leon menggelengkan kepalanya dan mencoba berdiri walau terus saja meringis bahkan kadang mengumpat dalam hati karna bokong nya benar benar sangat sakit.

"Brutal banget dah tu om om.. sakit bet anjir.." ucap Leon sambil mencoba berjalan dengan pakaian yang membuatnya menjadi terlihat menggemaskan, layaknya uke.

Baru saja Leon ingin melangkahkan kaki, tiba tiba pintu kamar terbuka dan memperlihatkan seorang pria dengan kaos putih dan celana panjang seperti celana olahraga. Pria itu tak lain adalah Alpha. Leon yang hendak berjalan tadi lanjut mencoba berjalan dan tak perduli dengan kehadiran Alpha.

Sontak membuat Leon terkejut saat Alpha mengangkat tubuhnya begitu saja seperti mengangkat anak kecil. Leon yang diperlakukan seperti itu secara tiba tiba, hanya memeluk leher Alpha dan menyandarkan dagunya di bahu sang dominan.

"Mau makan apa mandi dulu?" Leon yang ditanyain, tetap bersandar di bahu Alpha tanpa ingin melihat pria yang menggendongnya itu.

"Laper.." jawab Leon singkat, sepertinya energi Leon memang belum cukup untuk melakukan aktifitas berat. Apa lagi setelah melakulan hal itu tadi malem, membuat Leon merasa pagi ini sangat lelah bahkan bokong sakit minta ampun.

Alpha hanya mengangguk pelan dan membawa Leon menuju ruang makan yang dekat dengan dapur. Jujur saja Leon tercengang lagi saat melihat luasnya kediaman seorang pria bernama Alpha Gameel ini. Bahkan untuk ruang makan saja luasnya sudah seperti rumahnya, persis begitu juga dengan kamar milik Alpha.

Alpha menarik satu kursi di meja makan dan menurunkan Leon dengan perlahan untuk duduk di kursi itu. Alpha juga tau pasti bokong si kecil sedang sakit karna kegiatan panas tadi malam yang mereka lakukan.

"Tunggu disini.." Leon hanya mengangguk lantas membuat Alpha merasa gemas melihat kelucuan dari Leon.

Entah kenapa Alpha rasanya ingin menerkam Leon lagi saat melihat Leon yang tenggelam dengan pakaian nya dan melihat tingkah menggemaskan darinya yang terlihat hanya bisa pasrah. Alpha mengacak rambut Leon sebelum pergi menuju dapur yang dekat dengan ruang makan itu.

"Perut kroncongan.. eh.. belanjaan gue tadi malem dimana ya?" Tanya Leon sendiri dengan bergumam pelan saja sambil melihat sekeliling ruang makan itu.

Bisa saja belanjaan nya ada disana kan, atau di dapur? Bisa jadi. Tapi karna Leon yang bergerak sedikit saja rasanya bokong itu ingin rontok, jadi lebih baik nanti saja Leon pikirkan tentang belanjaan nya.

BOSS MAFIA & BABY ARTIST Where stories live. Discover now