Part 36

13K 661 14
                                    


Bisa yok vote sebelum baca.

Nih buat nemenin ngabuburit.

..............

[FLASHBACK ON]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sahima benar-benar memerhatikan jadwal datang bulannya karena sungguh berharap jika program kehamilannya akan sukses

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sahima benar-benar memerhatikan jadwal datang bulannya karena sungguh berharap jika program kehamilannya akan sukses.

Bagaimana pun juga, ia sudah melakukan usaha yang maksimal untuk dapat kembali mengandung. Tentu ingin hasilnya maksimal.

Ya, ketika periode menstruasi tidak terjadi pada tanggal sudah ditentukan, Sahima kian yakin peluang berbadan dua terbuka lebar.

Sebelum benar-benar membuktikan dengan alat tes kehamilan, Sahima harus menunggu selama satu minggu guna memastikan jika dirinya tak akan mengalami haid.

Penantian yang lumayan panjang baginya saat begitu ingin tahu hasil sebenarnya.

Tujuh hari dilalui dengan rasa penasaran luar biasa. Dan akhirnya, ia tidak menstruasi.

Sahima masih sangat ingat kala itu, dirinya melakukan cek kehamilan saat larut malam, pukul satu dini hari tepatnya.

Digunakan beberapa testpack bersamaan agar hasilnya lebih akurat untuk didapatkan.

Semua menunjukkan garis dua dan juga tulisan 'pregnant', artinya ia positif hamil.

Perasaan campur aduk. Namun yang paling mendominasi adalah kebahagiaan serta rasa syukur karena diberi kesempatan untuk bisa mempunyai bayi kembali setelah mengalami keguguran calon buah hati pertamanya.

Tak hanya dengan alat kehamilan digunakan, Sahima langsung memeriksakan kandungan ke dokter guna memastikan kondisi rahim dan janinnya dalam keadaan yang baik.

Dari pertama kali pemeriksaan hingga usia kehamilan menginjak sepuluh minggu, semua bagus. Tak ada masalah dengan calon bayi.

Detakan jantungnya normal, perkembangan serta pertumbuhan janin sudah sesuai usia kehamilan yang seharusnya.

Sahima benar-benar menjaga diri. Mulai dari pola makan, beristirahat maksimal, menjaga pikiran selalu tenang, dan mendinginkan hati.

Tentu gaya hidup sehatnya ini memberikan dampak yang bagus bagi calon anaknya.

Sahima tidak ingin mengulang kesalahan di masa lalu lagi yang membuatnya keguguran.

Tanggung jawab besar untuk melahirkan sang calon buah hati, memacu Sahima melakukan upaya terbaik sebagai seorang ibu.

Ting tong!

Ting tong!

Ting tong!

Bel apartemen kembali berbunyi, setelah terakhir kali sekitar lima belas menit lalu.

Tentu masih dilakukan oleh orang yang sama, yakni Yama Adyatama, mantan suaminya.

Bukan hanya hari ini, bahkan sudah semenjak seminggu belakangan, pria itu selalu akan datang ke apartemennya di pagi dan malam hari. Tentu dalam upaya menemuinya.

Sahima pun sengaja mengabaikan. Tak ingin punya urusan apa-apa lagi dengan Yama.

Mereka sudah resmi bercerai secara agama dan juga hukum. Pria itu tidak seharusnya berusaha untuk mengganggunya lagi.

Drrrttt ....

Drrrttt ....

Drrrttt ....

Panggilan sekian kalinya dari Yama.

Full versi part ini ada di karyakarsa ya. Link di bio.



Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Merebut Suami KembaliTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang