[Follow dulu untuk bisa membaca part yang lengkap]
Sahima Paramesti Djaya pikir setelah dapat menjadikan Yama Adyatama sebagai suami, ia adalah pemenang di hati pria itu. Namun, nyatanya cinta Yama masih untuk sang mantan kekasih.
Masa lalu terus me...
Dari suara deringan saja, Sahima tahu jika bukan ponselnya yang berbunyi, melainkan handphone milik Yama.
Ada keraguan untuk mengambil benda tersebut yang diletakkan di dalam tas sang suami, namun deringan tak kunjung berhenti.
Setelah mempertimbangkan dengan berbagai sudut pandang, akhirnya diputuskan untuk menerima panggilan yang masuk.
Segera diambil handphone Yama dari tas.
"Frasha?" Disebut secara spontan nama sang penelepon yang tertera di layar.
Sahima mendadak ragu menjawab. Tak mau terlibat urusan apa pun dengan mantan kekasih suaminya, setelah tempo hari berdebat cukup sengit.
Sahima ingin menjaga ketenangan pikiran dan hatinya, jika ada konflik baru, pasti tak akan bagus untuk program kehamilannya.
Lebih baik beristirahat, mengingat cukup lelah karena menempuh perjalanan panjang.
Diletakkan dahulu ponsel Yama di nakas, baru kemudian naik ke atas ranjang yang berukuran besar, jelas muat untuk dua orang.
Coba direbahkan diri dengan perasaan yang rileks. Mata memejam sembari melakukan pengaturan napas untuk lebih nyaman.
Keberangkatan ke Bogor dilakukan siang menjelang sore, mereka berdua pun baru sampai di vila pukul tujuh malam akibat kemacetan yang terbilang parah.
Makan malam memesan online. Padahal, telah dibeli beberapa bahan-bahan untuk memasak dan dibawa di dalam mobil.
Kondisi fisik sudah cukup capek, keinginan berkutat di dapur sama sekali tak ada. Walau peralatan yang disedikan lengkap oleh vila.
Drrttt ....
Drrttt ....
Drrttt ....
Ponsel sang suami berbunyi kembali.
Sahima pun bangun untuk memeriksa siapa peneleponnya. Fokus masih tetap sama, tak mungkin salah melihat nama yang tercantum di layar handphone milik sang suami.
Frasha yang rupanya memanggil lagi.
Full versi part ini ada di karyakarsa ya. Link di bio.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
