Chap 24 - Pesta?

70 5 0
                                    

"AAAAAAAAA ADA ORANG MESUM!!!!" Teriak cewe itu.

Sontak teriakan itu mengagetkan Arga dan Esya. Mereka berdua sontak berdiri. Dengan Esya yang linglung. Maklum nyawa belum ke kumpul.

"Kita nggak lagi mesum! Dan lo jangan bilang siapa-siapa kalau ini pernah terjadi!!" Tegas Arga hingga membuat cewe culun itu takut. Dia tau siapa 2 orang didepannya. Orang kaya yang punya kekuasaan.

"S-s- siap kak, kalau b-begitu aku permisi" Dengan cepat cewe itu pergi dengan berlari cepat.

"Itu cewe kenapa?" Tanya Esya dia bingung masih mencoba mencerna.

"Gak bukan apa-apa" Setelah mengatakan itu Arga pergi begitu saja. Esya sendiri dia bodo amat dan ingin melanjutkan tidurnya tetapi sebelum itu terjadi kedua sahabatnya datang.

"Caaaaa! lo tuh kita cariin sampe ke seluruh sekolah tau-tau nya di sini!! Gue ampe khawatir banget tau ga" Kesal Alina.

"Bener tuh, gue sampe shock berat karena lo tiba-tiba ngilang dari UKS!" Kata Lula.

Esya meringis, dia jadi tidak enak hati. "Sorry gess, gue rada gumoh di UKS, bau soalnya. Jadi gue ke sini buat numpang tidur bentar"

Alina dan Lula memutar bola matanya malas, lalu mereka bertiga memutuskan untuk pergi dari sana. Karena 10 menit lagi bel masuk. Esya sendiri dia memutuskan untuk mengikuti kelas karena merasa badannya sudah lebih baik.

***

Pulang sekolah Esya langsung pergi kerumahnya. Dia sedang malas ngapa-ngapain sekarang. Dia hanya ingin rebahan nyemil, dan nonton Drakor.

Saat sedang asik nonton, dia mendengar HP-nya berbunyi tanda ada panggilan masuk. Awalnya Esya abaikan tapi karena sudah 3 kali bunyi akhirnya dia angkat.

"Halo, kalau gak ada yang penting gue tutup"

"Eh nanti dulu Sya, gue mau ngajak lo nonton film baru. Katanya sih bagus bangett tentang dukun Korea coyyy"

"Menarik, tapi kapan?"

"Nanti malem gimana gue yang pesenin tiket dah tapi bayar sendiri-sendiri yeee, btw judulnya Exhuma"

"Ouh iya iya gue tutup ya, byeee"

Tut

"Baru jam 3 siap-siap nya nanti aja lah ya jam 6. Sekarang gue makan aja dulu" Lalu Esya pergi ke bawah untuk makan. Dia memang sendiri di rumah besarnya itu, dan beberapa pembantu.

Saat akan menuju ke dapur dia melihat sang bibi berlari menuju kearahnya.

"Non, ada tamu yang nyari non didepan. Katanya pengen ketemu"

Esya bingung "siapa?" batin Esya.

"Cowo non bukan den Arga, bibi lupa nggak nanya namanya. Maap ya non" kata bi Nur.

"Iya gak papa bi, makasih infonya ya bi biar Esya ke depan dulu" Bi nur mengangguk lalu pergi menuju ke belakang.

"Siapa ya kira-kira? Penasaran gue" Ujar Esya lalu karena rasa penasaran yang tinggi dia sedikit berlari menuju ke depan rumahnya. Hingga dia melihat siluet tubuh seseorang dan satpam rumahnya membelakangi gerbang rumahnya.

Karena tidak memperhatikan jalan Esya kesandung pipa yang buat menyiram tanaman sampai dia jatuh tidak estetik.

Gedubrak

"Awsszs sial sakit banget" Lirih Esya. Dia jatuh dengan posisi telungkup.

Karena mendengar suara orang jatuh Pak Ibnu dan cowo tersebut menoleh kebelakang. Alangkah terkejutnya Pak Ibnu melihat nona-nya jatuh.

"Ya ampun non, kenapa bisa jatuh. Ayo bangun dulu, ada yang sakit gak non atau kita kerumah sakit aja" Kata Pak Ibnu. Dia takut dimarahi oleh tuannya siapa lagi kalau bukan papanya Esya.

"Nggak papa Pak, cuma lecet doang biasa aja" Kata Esya walaupun berkata begitu eskpresinya tidak berbohong kalau dia sedang menahan nangis dan sakit.

"Aduh itu lututnya berdarah obatin dulu ya non" Kata Pak Ibnu. Dia melihat di kedua lutut Esya merah walaupun darahnya sedikit tapi bisa dipastikan itu sangat perih.

"Nggak usah nanti aja, Pak Ibnu mending lanjutin aja nyiram tanamannya" Lalu pak Ibnu pergi, Esya sendiri dia mengusap2 telapak tangannya yang kotor.

"Lo beneran gak papa" Ucap seseorang yang mengagetkan Esya, sial dia lupa kalau tujuannya kesini agar menemui cowo itu.

"Ternyata elo! Gue kira siapa tadi yang kesini" Ketus Esya, Tau gitu buat apa tadi dia excited buat kesini.

"Ya terus lo berharap Arga yang kesini?" Tanya cowo itu.

"Nggak lah!!! Males banget sama dia"

Cowo itu terus memperhatikan Esya yang menggerutu itu, hingga "Kedatangan gue kesini pengen ngasih undangan ultah gue karena disekolah tadi gue kelupaan mau ngasih. Jangan lupa dateng ya"

Esya menerima undangan itu, lalu dibacanya undangan itu hingga ada 1 kalimat yang buat dia jengkel.

"Apa-apaan!!! Masa harus bawa pasangan" Kesal Esya.

"Emang konsepnya gitu, jadi jangan lupa bawa gandengan nanti. Kalau lo jomblo ya nggak bisa dateng sorry aja" Ledek cowo itu.

"HEH gue emang jomblo tapi gebetan gue punya yaa" balas Esya tapi dia memang ada yang deketin sih.

"Ya udah bawa aja gebetan lo, kalau emang lo punya. Kalau gak punya mending dirumah aja ya tidur cantik. Bye bye gue pergi dulu" Cowo tersebut pergi begitu saja.

"WOI WILLIAM!!!! GUE BAKAL DATENG LIAT AJA NANTI GUE BAWA GEBETAN GUEEE!!!!" Teriak Esya menggelegar agar didengar William yang sudah jauh itu.

"Aishh sial banget idup gue, udah jatuh ketimpa tangga pula. Tapi gue nanti sama siapa ya? Mana nggak ada gebetan lagi aishhh pusing palakuuuu"

Dengan tertatih Esya masuk kedalam rumahnya.

***

Sorry gesss baru up lagi setelah hampir mau 2 bulan gak update🥲
Aku udah mulai sibuk kerja ges, lembur juga jadi mau nulis juga males banget hawanya tuhh

Tapi insyaallah kedepannya kalau libur aku usahain update ya kaya sekarang ini hihihi
See you next chapter

9mei24

From Ghesya To EsyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang