Chap 5 - Jadi dia Arga?

251 30 0
                                    

Kring kring kring kring

Bel tanda istirahat sudah berbunyi, semua siswa-siswi segera keluar kelas untuk mengisi perutnya masing-masing.

Begitu juga dengan Esya dan Lula.
"Sya, nanti gue yang pesen Lo yang cari tempat duduk oke" Diangguki Esya.

Mereka berdua berjalan di lorong sekolah yang lumayan sepi karena sebagian siswanya berada di kantin.

Saat berada di kantin Esya dan Lula berpencar. Esya memerhatikan sekitar untuk mencari bangku yang masih kosong. Dan ya dapet.

Esya berjalan menuju meja tersebut dan duduk disana dalam diam, lalu Esya membuka handphonenya untuk scroll medsos.

Tiba-tiba Esya merasa sedang diperhatikan oleh seseorang, lalu dia mendongak ternyata ada Arga and friends sedang menatap Esya. Esya bingung kenapa dia ditatap sebegitu nya.

Dengan canggung Esya bertanya, "Em ada apa ya? Kok kalian liatin gue begitu banget? Apa gue ada salah?"

"Tentu lo ada salah sama kita bertiga, lo udah duduk dimeja kita dan itu suatu kesalahan" Tekan Arsen.

"Lo bukannya yang waktu itu dijalan ya? Yang nyerocos gak jelas udah kaya tetangga aja lo" Judes Esya, dia masih sebal sama orang itu.

"Heh! Gue bukannya nyerocos tapi lagi ngomongin fakta" Arsen gak terima dikatain kaya tetangga.

Esya sendiri gak sadar kalau dia jadi bahan tontonan dikantin. Kenapa? Karena Arga and friends itu most wanted nya Alexandra School.

"Nyenyenye, trus gue harus pindah gitu? Males banget, orang yang nempatin duluan gue kok. Kan siapa cepat dia dapat" Arsen yang sudah kesal dia hendak menggebrak meja tetapi ditahan sama Arga.

"Kita duduk disini" Datar Arga. Dia juga malas berdebat apalagi melihat temannya berdebat.

Eh liat tuh si Esya dia kayanya caper ke kak Arga gak si keliatan banget mau caper dia

Iya caper banget

Coba aja kak cellin kemarin jawab perasaannya kak Arga dah pasti si caper Esya gak bakal deket-deket kak Arga lagi

Iya ya harusnya begitu

Cantik sih tapi sayang tukang caper ups

Hahaha lo kecilin suara lo nanti kedenger sama doi abis lo

Eh sorry sorry

Esya memandang sinis mereka berempat, dan tak lama dari itu Alula datang membawa nampan berisi  2 Mie ayam dan air mineral.

"Makanan datang! Eh ada kalian berempat ha-hai" Lula langsung duduk disebelah Esya, dia kaget ada Arga and friends.

"Heh Sya kenapa lo malah duduk disini si!! Inikan tempatnya mereka berempat. Mending kita pindah aja yuk" Bisik Lula, dia lupa kalau temannya ini amnesia jadi dia lupa mengingatkan untuk tidak duduk di pojok kantin.

"Udah si disini aja lagian liat tuh penuh semua mejanya mau duduk lesehan lo" Jawab Esya berbisik juga.

"Heh lo berdua!! Kenapa bisik-bisik lo ngomongin kita ya!!" Ngegas Arsen.

"Ni orang perasaan ngegas Mulu sama gue, punya dendam pribadi kali ya" batin Esya.

"Pede banget" Jawab Esya.

Esya meracik mie ayamnya mulai dari ditambahkan sambal, saus, hingga kecap. Tapi karena dia sedang kesal dengan mahluk didepannya dia menambahkan sambal hingga 6 sendok.

"Heh Sya lo gila ya?! Lo ngambil sambel banyak banget gilaa, lo lagi tutor masuk RS ya" Ujar Lula, dia ngeri melihat mie ayam Esya yang berwarna merah.

"Biarin gue lagi pengen aja" sembari mengaduk-aduk mie ayamnya.

Sedangkan Arga yang sedari tadi diam, dia melihat apa yang gadis itu lakukan mulai dari berdebat dengan Arsen, berbisik dengan Lula, dan meracik mie ayam itu.

"Dia seperti bukan Esya, semuanya terasa beda" Batin Arga.

10 menit Esya sudah menghabiskan makanannya dengan bersih. Dia merasa kepedesan tapi dia berusaha cool.

"Lula kita pergi yuk gue udah abis makannya" Lula mengangguk dia juga sudah menghabiskan makanannya.

Mereka berdua berlaku seolah-olah tidak ada orang didepan mereka.

Selepas perginya Esya dan Lula, langsung saja Arsen berbicara "Lo pada liat kan si Esya jadi aneh, nambah nyebelin aja tuh bocah. Mana sok cool banget lagi paling-paling dia caper ke lo Ar"

"Iya ya Esya kaya beda gitu, rambutnya aja dia potong. Bukannya rambut panjang dia tuh kebanggan dia banget ya? Malah dipotong. Tapi jadi makin cantik" Ujar Bumi.

"Iya anjir, dia juga ngomong lo-gue gitu jadi nambah gemes, waktu dia kepedesan aja mukanya udah merah banget tapi dia tahan" Tambah William.

Arga yang mendengar temannya memuji Esya merasa sedikit kesal entah kenapa.

"Menurut lo gimana Ar?" Tanya Arsen. Arga menggelengkan kepala. Dia juga tidak tau harus merespon bagaimana.

Dikelas 11 IPA 4, Esya dan Lula sedang gibah melanjutkan gibah tadi pagi.

"Lul lo tau gak yang cowo berempat dikantin tadi. Gue tau kalau dia berempat Arga and friends tapi gue gak tau nama-nama mereka. Lupa hehe" Seraya menggaruk kepalanya.

Lula menepuk kepalanya, "Jadi yang tadi berantem sama lo dia namanya Arsene Lupin, dan yang rambutnya agak pirang dia William Hagoe anak blasteran, yang manis putih kecil dia Bumi Mahawera. Dan yang tadi liatin lo terus dia Arga Maximilian Xander anak pemilik sekolah ini"

"Ouh gitu, eh WHAT?!!! Yang tadi liatin gue dia Arga?!" Kaget Esya. Dia kaget sebab yang waktu itu dia tak sengaja menabrak orang ternyata dia Arga.

"Iya dia Arga crush lo"

"Mantan crush kali" Jawab Esya.

"Jadi dia yang namanya Arga. Sial dia ganteng banget tipe gue banget, tapi gue gak mau urus masalah percintaan di sini, tapi kalau ada yang naksir boleh deh ehehe" batin Esya

Melihat Esya yang tersenyum tidak jelas Lula menggeplak tangan Esya.

Buk

"Awsh kok lo geplak gue sii, sakit tau shh" Ringis Esya.

"Ya maap, lagian lo senyum-senyum sendiri gue kira lo kesurupan"

"Terserah lo" Lalu Esya beranjak meninggalkan kelas.

"HEH Lo mau kemana?" Tanya Lula.

"KAMAR MANDI!" teriak Esya.

Saat akan menuju kamar mandi, Esya tiba-tiba dicekal tangannya oleh seseorang dan diseret menuju ke rooftop

***

Kira-kira siapa ya yang seret Esya ke rooftop?

Janlup vote and comment yaww
Lope sekebon 😘

30Sep23

From Ghesya To EsyaWhere stories live. Discover now