Chap 3 - Shopping day

252 31 0
                                    

Vote and comment jangan lupa
Lope sekebon 😘

***

Pagi hari yang sangat cerah Esya terbangun dari tidur cantiknya. Ia mengerjapkan matanya dan menguap.

"Hoam ini dimana kok kaya di kamar princess?" Bingung Esya, sepertinya dia lupa.

1 menit Esya masih memproses apa yang terjadi pada dirinya kemarin. Ah dia ingat sekarang kalau dia berada di raga Esya.

"Hari pertama gue disini, enaknya ngapain ya? Apa gue shopping aja ya soalnya bajunya si Esya kebanyakan dress, males banget gue pake dress. Trus juga ke salon kali yaa" Setelah berpikir Esya hari ini akan ke mall.

Tok tok tok

"Esya ini Ibu, kamu udah bangun kan nak?" Tanya Ibu Esya.

"Udah Bu"

"Kalau udah turun ya sarapan"

"Iyaa"

Lalu Esya beranjak menuju kamar mandi untuk cuci muka dan sikat gigi. Dia kemudian turun menuju ruang makan.

"Selamat pagi semua"

"Pagi" jawab ibu dan ayah Esya. Esya ini bukan anak tunggal ya, dia punya satu kakak laki-laki yang sedang berkuliah di Harvard university.

"Em bu yah, hari ini aku mau ke mall boleh? Mau beli beberapa baju" Ujar Esya, dia takut tidak diperbolehkan.

Ayah Esya tersenyum, "Tentu boleh nak, beli apapun yang kamu mau. Tapi kamu bener-bener udah baikan kan takutnya nanti kamu drop lagi"

"Esya udah baik-baik aja kok yah, ayah tenang aja" Ujar Esya.

"Yasudah kalau begitu hari ini ayah dan ibu akan ke Bandung buat urus cabang yang ada disana, kamu dirumah sendiri gak papa? Mungkin ayah dan ibu akan 1 Minggu disana" Jelas ayah Esya.

"Gak papa yah, Esya berani kok sendiri"

"Ini pada ngomongin apa sih kok seru banget keliatannya" Ibu Esya baru selesai memasak nasi goreng kampung untuk menu sarapan hari ini.

"Hehe gak Bu" Lalu mereka bertiga sarapan dengan khidmat.

Pukul 10.00 Esya hendak bersiap ke mall, outfit hari ini dari Esya.

00 Esya hendak bersiap ke mall, outfit hari ini dari Esya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Terlihat simpel memang tapi harganya gak kaleng-kaleng.


"Pak Ibnu anterin aku ke mall ya"

"Siap non" Pak Ibnu yang sedang duduk bersama satpam lantas beranjak untuk mengambil mobil.

"Ayo non" Lalu Esya masuk kedalam mobil dan dia menuju ke mall terbesar di Jakarta.

Setelah sampai, Esya langsung masuk tetapi dia menuju kearah time zone terlebih dahulu. 4 jam Esya berada di time zone. Dia merasa lelah lalu menuju ke restoran terdekat.

"Gila gue puas banget main di sana tadi, enaknya jadi orang kaya main ke time zone aja kartunya unlimited" Sembari memakan makanannya Esya melihat-lihat sekitar.

"Abis ini gue ke salon kali ya potong rambut ribet banget rambut panjang begini" Dengan terburu-buru Esya menghabiskan makanannya dan segera menuju ke salon yang ada di mall tersebut.

Hanya dengan waktu setengah jam rambut Esya sudah berganti menjadi pendek.

Setelah potong rambut Esya menuju ke toko baju, ketika sedang memilih dia tak sengaja menabrak seorang cowo yang ada didepannya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Setelah potong rambut Esya menuju ke toko baju, ketika sedang memilih dia tak sengaja menabrak seorang cowo yang ada didepannya.

"Eh sorry sorry, gue gak liat jalan" Kata Esya lalu dia membersihkan belakang tubuhnya yang kotor.

Esya mendongak, "Sorry sekali lagi, kalau gitu gue duluan"

Sedangkan cowo yang ditabrak Esya masih mematung. Dia speechless, biasanya Esya akan langsung caper kepada dirinya kenapa hari ini dia tampak beda? Ya dia adalah Arga crush Esya.

Sedangkan Esya, dia merasa telah menabrak pangeran tampan benar-benar sangat tampan. Mirip aktor Korea.

"Keberuntungan yang sangat menguntungkan ahaha kapan lagi gue nabrak cogan, tapi kenapa dia tadi diem aja ya, kaya seolah-olah gue ini setan kaget gitu ekspresinya. Ah gak tau lah bodo amat, mending lanjut belanja"

Seusai belanja Esya pulang kerumahnya pukul 5 sore. Dia sangat lelah berkeliling seharian di mall.

"Cape banget gue, besok sekolah lagi. Duh gue harus bersikap gimana ya? Trus sikap si Esya selama ini gimana ya? Apakah cuek atau malah ceria aduh gue bingung, mending jadi diri gue sendiri aja deh"

Esya sebenarnya tidak ingin sekolah besok, ia masih ingin dirumah bersantai dengan nyaman. Tetapi dia juga kangen sama sekolah.

Disisi lain

"Eh bos lo abis darimana lama banget perginya?" Tanya Bumi.

"Mall beli kado"

"Ouh gitu, gak bawa apa-apa bang, kok tangan kosong" Kata William.

Krik krik krik

"Yawloh dikacangin hahahaha" William langsung saja melempar kulit kacang kearah Bumi.

"Heh gue mau gibah, jadi kemarin...

"Gibah Mulu lo kerjaannya" sambar William.

"Ck, dengerin dulu main potong aja lo. Jadi gue kemarin ketemu Esya, trus anehnya nih ya gue ketemu dia di pinggir jalan dan dia lagi jajan di pinggir jalan" ujar Arsen. Ya Arsen dia yang kemarin ketemu Esya.

"Esya yang kaya putri kerajaan Inggris itu jajan di pinggir jalan?" Kaget Bumi.

"Iyaa dia jajan disana gue liat sendiri, terus yang bikin aneh lagi, dia pake lo-gue bukan aku-kamu. Secara dia selama disekolah pake aku-kamu kesemua orang tiba-tiba dia pake lo-gue dan ketus banget gila. Aneh gak si"

"Apa karena dia kecelakaan kemarin? Kepalanya kebentur trus jadi rada geser otaknya. Atau ini salah satu trik dia biar si Arga ngelirik dia, secara Arga kan crush nya si bad girl sekolah kita nah mungkin Esya juga pengen jadi kaya si cellin. Masuk akal kan" Jelas William. Diangguki oleh Bumi dan Arsen.

"Pendapat lo gimana bos?" Yang ditanya hanya melirik. Tidak menjawab.

"Aneh" gumam Arga lirih sekali sehingga hanya dia yang bisa mendengar. Dia juga tadi bertemu Esya, anehnya Esya  seakan-akan tidak mengenal dia, seperti orang asing.

"Kita liat aja disekolah besok" kata Arsen.

***

Don't forget to vote and comment thanks

29sep23

From Ghesya To EsyaWhere stories live. Discover now