CHAPTER 33

6K 447 16
                                    

سْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ.

"Kak, untuk apa kita kesini?" Tanya Ghina yang heran karena Zafran membawanya ke toko baju.

"Ini kayanya cocok, ini juga baju couple kan?" Ucap Zafran melihat setelah baju dengan warna coklat muda itu.

"Kak, ini untuk apa?" Tanya Ghina sekali lagi.

"Aku akan jelasin nanti, tapi, kamu coba baju-baju ini dulu." Jawab Zafran sambil memperlihatkan baju-baju yang dia pilih.

Beberapa baju sudah di coba, namun tidak ada yang pas, ada yang kebesaran, kekecilan, yang Ghina tidak suka, yang Zafran tidak suka, hingga akhirnya Ghina merasa sudah tidak ada tenaga lagi.

"Ini yang terakhir," ucap Ghina dengan wajah lesu.

"Masya Allah, ini pas, kita ambil yang ini," ucap Zafran setelah merasa menemukan baju yang cocok untuk Ghina.

"Kak, sebenarnya mau kemana sih, pakai cari-cari baju segala?" Tanya Ghina yang sedari tadi di toko bertanya.

"Ke acara kantor." Jawab Zafran singkat sambil fokus menyetir.

"Hah!? Acara kantor? Kok mendadak?" Tanya Ghina terkejut.

"Sebenarnya tidak mendadak, acara ini biasanya di selenggarakan satu tahun sekali untuk mempererat hubungan kerjasama antar perusahaan."jawab Zafran.

"Terus kenapa dari kemarin-kemarin gak ngasih tau aku?"

"Aku juga lupa ada acara ini." Jawab Zafran.

"Acara kantor sendiri lupa." Jawab Ghina sambil menggelengkan kepalanya.

"Namanya juga manusia sayang, untung tadi sekretaris aku yang ngasih tau."

"Sekretaris kamu laki-laki apa perempuan?" Tanya Ghina mengintimidasi.

"Laki-laki, kenapa memang?"

"Owh, gak papa."

"Cemburu ya? Takut suami mu ini akan di rebut."jawab Zafran pede.

"Dih, geer, nggak ya." Jawab Ghina memalingkan wajahnya ke arah jendela.

"Tenang aja, suami mu ini iman nya kuat, aku juga gak tertarik dengan perempuan di kantor, kalau ada bidadari di rumah aku yang gak kalah cantik," ucap Zafran mengelus kepala Ghina. Sedangkan Ghina masih setia menghadap jendela dengan berusaha menahan dirinya.

•••••

"Naa, sudah siap?" Tanya Zafran sambil membuka pintu kamar, melihat istrinya sudah siap atau belum.

"Sudah, gimana? Cantik gak?" Tanya Ghina sembari berputar.

"Masya Allah, istri aku memang cantik." Jawab Zafran mendekati Ghina.

"Sudah siap tuan putri nya Zafran?" Ucap Zafran sambil mengulurkan tangannya.

"Siap pangeran." Jawab Ghina meraih tangan Zafran, hingga akhirnya mereka tertawa bersama.

Pemuda Bertasbih || Saquel CSGA ( SEGERA TERBIT)Место, где живут истории. Откройте их для себя