CHAPTER 27

6.1K 423 30
                                    

سْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ.

Ghina yang berada di barisan para santri perempuan itu sedang mendengarkan suaminya sedang menjelaskan di depan. Awalnya ia dia di ajak oleh Zafran untuk duduk di depan dengan ummi aisyah namun Ghina menolak, ia bilang bahwa ia akan duduk di barisan para santri saja agar bisa bersosialisasi dengan baik.

"Ning, kenapa di duduk di sini? Ada tempat di sediakan untuk di depan," ucap seorang santri menyadari Ning nya itu duduk di sampingnya.

"Saya duduk di sini saja, lebih nyaman." Jawab Ghina tersenyum.

"Gitu ya Ning." Jawab santri tersebut merasa canggung.

"Jangan canggung seperti itu, justru saya di sini agar semakin dekat dengan kalian. Jadi, jangan ada yang canggung-canggung," ucap Ghina melihat gerak gerik santri itu.

"Hehe enggeh Ning, cuma agak gimana gitu deket sama Ning." Jawab santri tersebut, Ghina hanya bisa tersenyum mendengar jawaban dari santri suaminya itu.

Di sela-sela Zafran menjelaskan Ghina yang merasa ingin buang air kecil merasa tidak nyaman, ia lalu bergegas pergi dari sana untuk ke kamar mandi pesantren wanita. Beberapa menit di dalam Ghina keluar dengan perasaan lega. Namun, angin yang berhembus pelan membuatnya sedikit merinding, namun ia tidak menghiraukan nya ia lalu berlalu dari sana, tetapi saat beberapa langkah menginjakkan kaki tiba-tiba suara seorang wanita memanggil namanya. Ia lumayan terkejut, hatinya bimbang antara akan menoleh atau tidak.

"Ghina...." Lirihan suara memanggil nya itu kembali terdengar. Ghina langsung menoleh ke belakang dan...

"AAAAAA....!!!!!"

Teriakan Ghina yang terdengar sampai masjid pesantren membuat mereka di sana terkejut, Zafran yang benar-benar mengenal suara Ghina pun ikut terkejut mendengar jeritan istrinya itu.

"GHINA!!!" Teriak Zafran lalu segera turun ke bawah untuk melihat apa yang terjadi dengan istrinya. Di susul oleh Abi adnan dan ummi aisyah dengan santri-santri lainnya.

"Astaghfirullah naa!!!" Teriak Zafran melihat istrinya sudah berbaring tak sadarkan diri di sana.

"Naa bangun naa!!! Sayang bangun," ucap Zafran menepuk-nepuk pipi istrinya.

"Zafran, bawa ke ndalem." Titah Abi adnan. Tanpa fikir panjang Zafran langsung menggendong Ghina ke ndalem, sampai di sana ia merebahkan tubuh istri nya di kamar tamu.

"Nis, kamu ambilkan minyak kayu putih sama air dan handuk ya." Perintah ummi aisyah ke salah satu mbak ndalem di sana.

"Naa bangun, ada apa? Kenapa kamu tiba-tiba pingsan gini?"ucap Zafran yang terus menggosok telapak tangan Ghina.

"Zafran. Kamu tenang dulu, biarkan Ghina dulu nanti setelah sadar kita tanya ada apa dengan nya," ucap Abi Adnan menenangkan cucunya itu.

"Bu nyai. Afwan, ini minyak kayu putih sama air dan handuk nya," ucap mbak ndalem tadi.

"Terimakasih ya." Jawab ummi aisyah mengambil barang-barang tersebut.

"Zafran. Kamu di luar dulu, nenek mau membasuh kaki dan tangan Ghina dulu," ucap ummi aisyah.

"Jika Ghina sadar langsung kabari Zafran ya nek?" Jawab Zafran melihat neneknya dengan khawatir.

"Iya, nanti nenek kasih tau kamu." Jawab ummi aisyah melihat kekhawatiran cucunya itu.

Beberapa menit berlalu. Zafran masih gelisah di ruang keluarga ndalem, ia benar-benar khawatir dengan keadaan istrinya, ada apa dengan istri nya? Kenapa tiba-tiba pingsan? Ia benar-benar tidak bisa berfikir jernih sekarang.

"Zaf.... Tenang lah, Ghina pasti akan baik-baik saja," ucap Abi Adnan menenangkan Zafran yang sedari tadi tidak tenang.

"Tapi kek, bagaimana Zafran bisa tenang melihat istrinya Zafran tiba-tiba pingsan?" jawab Zafran.

"Tenanglah, kita dengarkan penjelasan Ghina setelah dia siuman." Jawab Abi Adnan.

"Zafran, Abi, Ghina sudah sadar," ucap ummi aisyah yang membuat Zafran dan Abi Adnan langsung berdiri. Zafran langsung berlari ke kamar melihat istrinya sudah sadar dengan posisi duduk dan tersenyum ke arah nya.

"Sayang ada apa? Kenapa kamu tiba-tiba pingsan?" Tanya Zafran duduk di dekatnya. Ghina langsung memeluk erat tubuh suaminya, ketakutan itu masih ada di benaknya.

"Ada apa? Jangan takut, ada aku di sini," ucap Zafran menenangkan istrinya yang tubuhnya bergetar.

"Kak. Di-di sana, a-ada yang ganggu." Jawab Ghina sesenggukan.

"Ganggu bagaimana?" Tanya Zafran.

"Dia mengganggu aku kak..." Jawab Ghina lirih, Zafran menoleh ke arah kakek nya, sepertinya mereka faham apa yang Ghina alami. Zafran menyuruh Ghina untuk kembali istirahat dan menceritakan nya besok ketika dia sudah mulai tenang.

 Zafran menyuruh Ghina untuk kembali istirahat dan menceritakan nya besok ketika dia sudah mulai tenang

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Jangan lupa untuk follow akun Ig author juga untuk mendapatkan update terbaru.

Oiya guys aku mau infoin kalau aku akan update tiap siang hari, biasanya kan malam tapi kali ini siang, sampai jumpa di chapter selanjutnya maaf ya kalau chapter ini agak dikit kepepet mau tarawih. Btw
Selamat menunaikan ibadah puasa semuanya, semangat untuk puasa berikutnya assalamualaikum babayyyy 👋🏻👋🏻👋🏻

Pemuda Bertasbih || Saquel CSGA ( SEGERA TERBIT)Where stories live. Discover now