CHAPTER 23

6.3K 368 10
                                    

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ.

"Gimana? Ada bukti terbaru?" Suara bariton terdengar dingin di telinga itu mengalihkan atensi seorang pemuda yang sedang mengotak-atik komputer nya.

"Yap, gue nemu barang buktinya, untung saja di sana ada cctv gak perlu cari ke sana tinggal gue retas sudah selesai." Jawab pemuda itu sambil membalikkan badannya dan tersenyum.

"Good, itu yang gue harapkan dari lo," ucap Zafran tersenyum miring melihat hasil dari temannya itu memuaskan.

"Lo ngeraguin gue? Btw lo mau lihat cctv nya? Sekalian lihat siapa pelakunya," Celetuk pemuda itu. Zafran langsung mengangguk tanpa pikir panjang, ia tidak ingin jika waktunya terbuang sia-sia.

Setelah melihat jawaban dari Zafran pemuda itu langsung kembali ke arah komputernya dan kembali mengotak-atik komputer nya mencari file-file tempat ia menyimpan rekaman bukti itu.

"Itu mereka," ucap pemuda itu.
Zafran langsung mendekat dan mensejajarkan mukanya dengan komputer untuk melihat videonya lebih jelas, terlihat dua orang yang diam-diam menaruh sesuatu di saat penjual itu lengah. Di sana terlihat Ghina dan Hazel sedang menunggu minuman pesanan nya, di saat tidak ada yang melihat mereka langsung menumpahkan racun di dua minuman mereka Zafran yang melihat rekaman itu merasa darah nya mendidih, ia segera mengambil handphonenya dan menghubungi seseorang.

"Kita bertemu di tempat biasa kita kumpul, bawa yang lain juga."

"...."

"Gue nemuin siapa pelakunya. Dan gue gak akan membiarkan nya tenang berkeliaran di sana." Jawab Zafran dan langsung mematikan handphonenya.

"Serem amat bang," Celetuk pemuda itu sambil melihat Zafran.

"Kirim rekamannya ke gue," ucap Zafran.

"Okeyy segera."

"Gue pergi dulu, thanks buat bantuan lo."

"You're welcome, senang bisa bekerja sama." Jawab pemuda itu menepuk pundak Zafran.

Zafran melajukan motornya di jalanan Jakarta menembus kemacetan di depannya, tidak ada yang perlu di tunggu sekarang ia benar-benar tidak bisa membiarkan nya. Namun sebelum ia menemui teman-temannya yang ia suruh berkumpul tadi ia pergi ke rumah sakit terlebih dahulu untuk menanyakan kepada Ghina dan Hazel tentang dua orang yang sudah memasukkan racun ke dalam minuman mereka.

Sampai di rumah sakit Zafran langsung memarkirkan motornya dan bergegas masuk, sampai di ruangan Ghina Zafran melihat semua orang sudah berkumpul terutama Ghina dan Hazel yang menjadi kunci nya.

"Dari mana kamu nak?" Tanya ummi Aisyah melihat sang cucu nya baru datang.

"Zafran habis dari suatu tempat, tapi setelah ini Zafran mau pergi lagi. Sebelum itu Zafran mau nanya sesuatu kepada Ghina dan Hazel." Jawab Zafran melihat mereka berdua. Sedangkan Ghina dan Hazel yang di sebut namanya saling melihat dengan tatapan bingung.

"Tanya sesuatu?" Ucap Hazel penasaran.

"Ya. Kalian mengenal dua orang ini?" Tanya Zafran sambil memperlihatkan rekaman cctv itu.

Pemuda Bertasbih || Saquel CSGA ( SEGERA TERBIT)Où les histoires vivent. Découvrez maintenant