13. Nosy Duo

6.9K 880 101
                                    

HAPPY READING AUNCLE 💐

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

HAPPY READING AUNCLE 💐

***

Seorang balita manis mengeliat bangun dari tidur nyenyaknya. Dahinya masih di tempeli plester penurun panas, hidungnya juga masih tampak merah dengan sisa liur di sudut bibirnya, namun tak mematahkan semangatnya bangun tidur usai dua hari ini mengeram di kamar.

Suasana di dalam kamarnya masih temaram, tak ada tanda-tanda keberadaan orang tuanya. Ello mengerucutkan bibirnya dengan sebal berusaha turun dari ranjangnya yang tinggi.

Kaki pendek tanpa alas itu perlahan menapak lantai yang terasa dingin, berjalan dengan lamban menuju kamar mandi yang ada di dalam kamar. Seperti biasa, ia akan menarik kursi kecil kemudian memanjatnya agar bisa mengosok gigi di wastafel. Percayalah, sedikit demi sedikit Ello terbiasa dengan kegiatannya ini. Namun tetap saja kedua orangtuanya sangat melarangnya melakukan apapun sendirian, mereka sangat memanjakan Ello.

Blup...blup...

Ello memuntahkan air kumurannya kemudian tersenyum lebar di kaca yang memantulkan wajahnya. "Hihihi Ello ganteng," kikiknya dengan wajah senang.

Usai menyelesaikan kegiatan mengosok gigi dan mencuci wajah, Ello langsung bergegas keluar dari kamarnya mencari keberadaan orang tuanya.

"Temana ya?"

"Sini ka? Apa sini?" Begitu menggemaskan suara Ello yang tengah melongok, menyembulkan kepalanya ke dalam tempat sampah mencari sesuatu. Entahlah, apa yang di lakukan anak itu hanya dirinya dan Tuhan yang tahu.

"Cil, ente ngapain?" Sebuah suara mengejutkan Ello yang asyik berjongkok mengorek-ngorek tembok.

"Abang Angit!!!" Heboh Ello menubruk kaki abangnya dengan senang.

Langit terkekeh menatap kedua kakinya yang di peluk Ello. Gemas sekali ia dengan biji ketumbar di hadapannya ini. Dengan sekali sentakan Ello sudah berada di gendongan abangnya.

"Kita ke bawah ya dek, cari janda." Celetuk Langit asal yang justru di tanggapi antusias oleh Ello.

"Nyali janda yeeee...." Sontak Langit gelagapan takut keciduk keluarganya karena mengajari Ello yang tidak-tidak.

"Diem cil nanti ketahuan Mak Bapak mu berabe." Peringat Langit.

Ello menutup bibirnya rapat dengan telapak tangannya. "Belabe angan libut," lirihnya.

Langit tersenyum, begini rasanya memiliki seorang adik. Ia kira selamanya akan menjadi babu kedua abang durjana nya, taunya ada keluarga mereka kedatangan bocil menggemaskan seperti Ello.

"Cil, mau ikut main ke rumah temen abang nggak?" Tanya Langit. Ah, sejujurnya Langit mencari celah aman agar bisa keluar bermain. Pasalnya ia dalam masa hukuman karena ketahuan bolos sekolah kemarin.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 28 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Ottello OsterioTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang