8. Ello Brothers

8.5K 844 126
                                    

JANGAN LUPA VOTE DAN KOMENNYA AUNCLE 💐💖

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

JANGAN LUPA VOTE DAN KOMENNYA AUNCLE 💐💖

Vote : 250
Komen : 100

HAPPY READING🌹

***

Dengkuran halus menyapa pagi Ello, bocah manis dengan dimple di kedua pipinya itu mengerjap beberapa kali berusaha menyesuaikan cahaya yang memasuki celah-celah jendela kamarnya. Ello menatap sepasang tangan kekar yang memeluk pinggang kecilnya sepanjang malam, pantas saja terasa berat.

"Angan Didi belat," ucap Ello dengan wajah cemberut.

Anak itu mengedarkan pandangannya ke sepenjuru kamar saat tak mendapati sosok Omi nya. Sementara Didi nya masih tidur dengan dengkuran samar. "Omi temana?"

Kedua kaki mungil yang terbalut kaos kaki perlahan merosot menyentuh ubin lantai kamar yang dingin. Ello sendiri masih bingung dengan suasana baru rumahnya, ingin mencari Omi tapi ia tak tahu harus berjalan ke mana. Sekali lagi Ello menoleh ke belakang di mana posisi tidur Harlan sudah berpindah menyamping. Bisa-bisanya pria itu tak menyadari putranya tak ada dalam dekapannya.

Krek

Ello berseru senang ketika mendapati pintu kamarnya tak di kunci. Dengan langkah berjinjit pelan Ello keluar dari kamar orang tuanya. "Woahhh..." bibirnya yang mungil terus bergumam kagum melihat pilar-pilar tinggi menjulang dengan plafon yang megah.

Kini Ello di hadapkan dengan labirin lorong yang entah ke mana jalan keluarnya. Anak itu mendadak ketakutan, ingin kembali kamar Didi tapi ia tak tahu jalannya. Ello menyesal keluar dari kamar sendirian, sekarang ia tak tahu arah pulang.

"Hiks, Ello telsesat," ia berjongkok menenggelamkan wajahnya pada lipatan pahanya. Anak itu menangis lirih membuat suasana lorong yang sepi menjadi sedikit suram.

"Kau siapa?" Ello tersentak kaget saat mendengar suara dingin dari belakangnya. Dengan gerakan patah-patah Ello menoleh dengan wajah memerah menahan takutnya.

Di hadapan Ello berdiri sosok pria tampan dengan tampilan rapi berjas lengkap dengan dasi melingkari lehernya. Pria itu menatap penuh intimidasi anak kecil yang tengah menangis tergugu di dekat kakinya. "Ku tanya sekali lagi, siapa kau? Apa yang kau lakukan di tempat ini!"

Ello semakin ketakutan terbukti dengan tubuh kecilnya yang makin bergetar, bahkan keringat dingin membasahi wajahnya. "E-Ello telsesat hiks," pecah sudah tangisan Ello usai mengatakan sepatah kalimat itu.

Suara tangisan menggelegar Ello membuat Harlan yang tengah panik mencari keberadaan putranya berlari tergopoh-gopoh. "BABY!" teriak Harlan langsung meraup tubuh kecil Ello ke dalam gendongannya menghiraukan tatapan aneh pria muda di sebelahnya.

Ottello OsterioWhere stories live. Discover now