10. Ello's flower garden

7.7K 805 47
                                    

SELAMAT SIANG AUNCLE 💐💖

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

SELAMAT SIANG AUNCLE 💐💖

SENIN SIANG HARUS SEMANGAT YA, ADA ELLO MENEMANI 🍼💖

JANGAN LUPA VOTE DAN KOMENNYA AUNCLE!!

HAPPY READING🌹

***

Sekarang matahari terbenam, tapi bulan menari dengan gembira. Malam semakin larut, suasananya teramat tenang hanya di iringi suara menakjubkan makhluk yang hidup di malam hari menambah keindahan suasana malam.

Di dalam sebuah kamar dengan nuansa biru muda, tampak sosok anak kecil dengan piyama bermotif sapi tengah duduk bersila menyusun mainannya. Itu Ello yang baru saja selesai bermain dengan beberapa mainan baru yang dibawakan oleh Langit sepulang Abangnya sekolah.

Klek

Si kecil menoleh ketika pintu kamarnya terbuka, lalu muncul siluet wanita dengan wajah cantik yang membawa sebotol susu untuk putra tersayangnya.

"Adek, minum susu dulu, nak." Arunika duduk bersimpuh di hadapan Ello yang masih meraih lego dan memasukkannya ke dalam toples. "Sini Mommy bantu, sayang."

Keduanya mulai membereskan mainan Ello yang cukup banyak berserakan di lantai. Ello tampaknya sungkan dengan sang Ibu yang membantunya merapikan mainannya.

"Mimi," lirih Ello.

Pandangan Arunika beralih pada Ello yang menatapnya sendu. "Kenapa sayang?"

"Maaf, Ello sudah buat Mimi lepot-lepot bantu Ello beles-beles mainan na." Ucap Ello dengan wajah sedih.

Terdiam sejenak, wanita yang resmi berstatus ibu itu mengusap pipi gembil putranya penuh kasih. "Sayang listen, Mommy tidak merasa keberatan sama sekali bantuin adek. Jangan pernah merasa sungkan sama Mommy, Daddy ataupun keluarga kita yang lain, mengerti?"

Ello mengangguk dengan ragu, matanya berkaca-kaca memantulkan cahaya penuh kebahagiaan. Tanpa menjawab, dengan cepat Ello menubruk tubuh Mommy dengan pelukan hangat. "Telima kasih, Ello sayang Mimi." Ucapnya tulus.

"Kembali kasih putranya Mommy," keduanya berpelukan erat menyalurkan kehangatan tanpa menyadari sosok lain di pintu masuk yang menyaksikan aksi mengharukan itu.

"Jadi adek nggak sayang Daddy?" Pelukan keduanya terlepas begitu suara berat Harlan memasuki pendengaran mereka.

Ello berbalik dengan wajah sumringah melihat kedatangan sang ayah. "DIDI!!" Jeritnya heboh.

Harlan menekuk lututnya dengan kedua tangan terentang ke samping menyambut pelukan Ello.

"Hap, tertangkap." Ucap Harlan lengkap dengan kecupan sayang di pipi Ello. Ayah dan anak itu berpelukan erat seolah tak ada hari esok lagi.

"Adek di kasih apa aja sama Abang Langit?" Tanya Harlan sembari menggendong Ello mendekati sang istri yang tengah merapikan sisa mainan Ello.

"Lego, Didi." Sahut Ello menunjukkan sebuah kotak yang berisi berbagai jenis Lego dengan berbagai bentuk dan ukuran.

Ottello OsterioTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang