Bagian empat puluh delapan

1.6K 105 40
                                    

Hari ini rencananya Natha dan Lovely akan pergi ke mall untuk membeli kebutuhan mereka sehari-hari. Banyak stok makanan yang mulai habis jadi mereka memutuskan untuk berbelanja bersama. Enggak juga sih, sebenarnya Natha yang memaksa untuk ikut menemani istrinya yang akan pergi sendirian. Lovely akhir-akhir ini  merasakan ke protektif an dari Natha.

"Sayang, udah belum?" teriak Lovely dari ruang TV menunggu suaminya yang tak kunjung datang. Lovely tidak habis pikir dengan kelakuan suaminya yang sudah hampir lima kali berganti baju alasannya tidak cocok kalau jalan dengan nya. "Sayang, kalau masih lama juga aku tinggal ya!" serunya kembali.

Dan tidak lama Natha muncul dengan mengenakan kaos beserta jeans dan snikers. "Jangan di tinggal dong,"

"Kamunya lama. Aku udah nunggu dari tadi loh, saking lamanya aku sampai bosan. Lagian kenapa gak dari tadi aja sih pakai kayak ginian?"

"Dari pada ngomel terus mending kita cepat pergi," Natha merangkul pundak Lovely mengiring istrinya agar cepat-cepat pergi supaya dia tidak kena omelan kembali.

Kini keduanya tiba di basement, Natha membukakan pintu untuk sang istri. Setelah sang istri duduk dengan nyaman dia langsung menutup pintu dan membuka pintu samping. Kini mobil BMW pemberian sang daddy sudah meluncur menuju salah satu mall yang jaraknya lumayan dekat dengan apartemen yang mereka tinggali. Dua puluh menit berkendara mobil yang di kendarai Natha sampai di area parkir mall. Keduanya lantas turun dan berjalan masuk ke area dalam mall.

Mereka memilih untuk membeli bahan dapur terlebih dahulu daripada kebutuhan yang lain. Natha dengan setianya mendorong troli di belakang Lovely yang sedang memilah-milih sayur yang bagus.

Setelah semua bahan dapur sudah di dapatkan mereka pergi ke kasir untuk membayar semuanya.

"Totalnya 765.000 ribu,"

Natha menyerahkan kartu ATM miliknya dan menekan beberapa digit angka sebagai password dari kartu miliknya. "Mbak saya titip di sini dulu ya,"

"Iya," balas kasir ramah.

Selepas itu keduanya naik ke lantai atas menaiki eskalator. Genggaman tangan tidak pernah terlepas. Natha selalu menggandeng erat tangan mungil istrinya itu. "Mau istirahat dulu?"

"Nanti aja aku belum capek kok."

"Yaudah, nanti kalau mulai ngerasa capek bilang ya. Aku gak mau kamu sama baby kenapa-napa."

"Iya, Natha."

"Jangan panggil nama, aku gak suka." ujar Natha yang merajuk membuat Lovely mengelengkan kepalanya tak habis fikir. Entahlah akhir-akhir ini sikap Natha semakin aneh menurut Lovely. Ya gampang merajuk lah, manja lah, pokoknya ada saja kelakuannya itu.

"Yaudah kamu minta maaf, aku nggak akan ngulangin."

"Promise?" tanya Natha sambil menyodorkan jari kelingking nya. "Iya, aku janji." balas Lovely sambil menautkan jari kelingking nya dengan jari kelingking Natha.

Setelah acara ngambek dan membujuk berhasil keduanya kembali fokus membeli kebutuhan rumah. Dan seperti biasa menitipkannya ke kasir karena mereka ingin makan di salah satu restoran yang ada di lantai 7 dari 10 lantai.

Mereka memilih masuk ke dalam restoran yang ramai pengunjung. Selain itu, restoran ini yang cukup sering di kunjungi keduanya. Udah gitu rasa makanannya sungguh lezat membuat mereka selalu datang kesini.

Lima belas menit berlalu makanan pesanan mereka datang, mereka berdua langsung memakannya setelah mengucapkan terimakasih kepada pelayan yang tadi menghantarkannya. Tidak ada obrolan yang terjadi. Keduanya sibuk dengan makanannya masing-masing.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Mar 16 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

REYSA 2 | after merriedWhere stories live. Discover now