Bagian empat puluh tiga

1.8K 103 66
                                    

Disinilah keduanya berada. Di taman belakang mansion yang penuh dengan aneka ragam bunga yang di tanam dengan tangan Risa sendiri. Keduanya duduk di bangku panjang yang mengarah ke hamparan bunga tersebut yang sangat cantik karena tersorot lampu taman.

Sudah lima menit berlalu semenjak mereka datang namun tidak ada percakapan sama sekali. Hening, keduanya seakan mengunci rapat-rapat mulutnya. Sebelum suara deheman Lovely yang menghentikan suasana canggung antara dirinya dan Nala. Kemudian wanita hamil itu menoleh ke samping, dia menatap Nala yang tidak menatapnya balik membuat Lovely menghela nafas pelan. "Nal, disini aku mau bicara serius sama kamu. Kalau kamu gak mau nyaut seengaknya kamu dengerin aja apa yang aku omongin ya?"

Nala hanya memandang lurus. Namun telinganya mendengar apa yang kakak iparnya ucapkan dengan baik.

"Sorry kalau kehadiran aku membuat kamu sama Natha di posisi seperti sekarang. Tapi Nal percaya deh, aku gak akan rebut Natha dari kamu. Natha pun pasti begitu, kamu itu kembaran sekaligus adiknya. Mana mungkin dia ninggalin kamu, pasti dia akan luangin waktunya buat kamu. Kamu harus tahu, Natha di sisi aku itu hanya untuk anaknya doang, mungkin setelah anaknya lahir dia gak akan peduli lagi sama aku. Lagian kita menikah juga hanya karna sebuah tanggung jawab. Jadi kamu gak usah iri sama aku. Aku pasti akan ngijinin kalau Natha mau mengantarkan kamu kemanapun. Jadi stop cuekin Nathanya ya?"

Nala yang sedari tadi menyimak apa yang kakak iparnya utarakan, kini menoleh dan menatap Lovely dengan pandangan terharu. "Maaf, maafin sifat kekanak-kanakan aku ya, aku gini karena takut nanti Natha nggak peduli lagi sama aku. Aku takut nanti dia ninggalin aku dan nggak ngeluangin waktunya buat aku lagi setelah ada kamu,"

Lovely tersenyum kecil. "Aku paham apa yang kamu rasakan Nal, tapi kamu nggak usah khawatir nanti setiap kamu membutuhkannya aku akan suruh dia buat selalu ada di saat kamu butuh."

"Makasih ya Vel, ternyata kamu gak seburuk itu."

Lovely tertawa kecil. "Gini-gini aku orangnya asik tau, apalagi sama orang deket di jamin happy terus kalau sama aku sih."

Nala terkekeh kecil mendengar nya. "Ya gimana ya, soalnya pas kamu nikah sama Natha muka kamu judes banget aku jadi takut lihatnya. Aku kira kamu itu galak, ternyata nggak kok kamu baik dan ceria orangnya."

"Makanya jangan di lihat dari covernya doang dong."

"Iya deh, yaudah yuk kita masuk udaranya udah dingin. Gak baik buat kamu yang sedang hamil ponakan aku,"

Hati Lovely sedikit terenyuh ketika Nala yang mengkhawatirkan kandungannya. "Ayo, lagian aku udah lapar nih," seru Lovely seraya mengelus perutnya yang sudah keroncongan sedari tadi minta di isi.

Keduanya masuk ke dalam mansion dan langsung berjalan menuju meja makan. Perjalanan mereka di temani dengan obrolan kecil antara keduanya. Obrolan kecil tentang hal-hal yang di sukai keduanya. Dan keduanya memiliki satu kesamaan yaitu suka dengan ballet. Kalau Lovely sudah melahirkan Nala berjanji untuk mengajak Lovely ballet bersama dengan nya nanti.

Sesampainya di ruang makan keduanya mendapat tatapan keheranan dari Natha. Lovely segera duduk di samping kanan sang suami tanpa mengindahkan tatapan keheranan yang di layangkan oleh Natha yang menuntut jawaban.

"Apa saja yang kamu obrolin sama Nala tadi?" bisik Natha

Lovely mengangkat bahunya acuh. "Hanya obrolan kecil,"

"Kasih tahu, nggak mungkin dong Nala langsung akrab sama kamu kayak tadi."

"Udah kamu diam aja deh, yang penting Nala udah nggak marah lagi sama kamu. Harusnya kamu berterima kasih sama aku."

"Aku nuntut penjelasan dari kamu nanti."

Lovely berdecih kecil. "Iya-iya," balasnya dengan malas-malasan.

REYSA 2 | after merriedWhere stories live. Discover now