Bagian dua belas

3.7K 202 35
                                    

Jangan lupa votenya, maaciw🤗

**

Satu minggu berlalu, semenjak kejadian tabrak lari itu Nala belum sadar dari masa komanya. Keluarga, sahabatnya selalu di samping Nala mendoakan agar Nala cepat sadar dari komanya. Mereka sudah rindu dengan gelak tawa yang Nala pancarkan selama ini, apalagi sang kembaran yang selalu merindukan rengekan dari Nala kalau mempunyai keinginan.

"Kak, ayolah temenin Nala beli Starbucks." rengek Nala ketika itu.

"Gak mau Nala, kamu minta tolong saja sama Andre buat beliin keinginan kamu itu. Aku sibuk." tolak Natha dan langsung menutup pintu kamarnya mengabaikan keberadaan Nala yang masih merengek di depan kamarnya.

"Kak bukain pintunya! Aku belum selesai ngomong ya! Kak!"

Namun Natha mengabaikannya.

"Dasar Natha kanebo kering! Awas ya sekarang kita musuhan, aku gak mau bicara sama kamu lagi kedepannya."

Dan benar, setelah itu Nala mendiami Natha selama seharian penuh. Membuat Natha bingung sendiri dengan kembarannya itu. Karena biasanya Nala selalu mengikutinya kemana pun. Tapi hari ini tidak.

Natha duduk di samping Nala yang tengah menonton. Namun perempuan itu tidak menoleh sama sekali kepadanya. Seakan mengabaikan keberadaannya.
"Nal,"

Namun Nala hanya diam.

"Nala aku lagi ngomong ini!"

"Kok ada suara ya? Padahal di sini gak ada siapa-siapa, apa jangan-jangan setan yang ngomong?"

"Nala jangan becanda ya!"

"Owalah beneran setan ternyata,"

Karena merasa kesal dengan kembarannya yang seakan-akan tidak melihat keberadaan nya Natha menarik telinga Nala.

"Akh! Sakit lepasin. Ih lepasin sakit tau!" jerit Nala sambil memberontak. Melihat kembarannya kesakitan Natha melepaskannya.

"Makanya jangan becanda, pakai ngatain aku setan segala lagi!"

Nala memutar bola matanya malas.

"Oh berani mutar bola matanya sama aku?"

Nala mengerucutkan bibirnya kesal. "Iya iya sorry! Sekarang sana deh, aku masih marah ya sama kakak!" dengkusnya.

"Oh jadi kamu beneran marah?"

"YAIYA LAH?! NGAPAIN ANDA PAKE  NANYA SEGALA TUAN PRINCE NATHALA REYYAN?!" ujar Nala ngegas.

"Sopan ngomong kayak gitu sama yang lebih tua dari kamu?"

"Ih maunya apa sih? Perasaan aku salah mulu, udah deh aku mau ke kamar aja daripada di salahin mulu!" setelah itu Nala beranjak pergi meninggalkan Natha.

Mengingat momen itu membuat Natha terkekeh kecil sambil menatap tubuh kembarannya yang terdapat banyak alat penopang hidupnya. "Nala, sebenarnya aku gak mau nangis lagi. Karena bagi aku menangis itu adalah hal yang sangat memalukan." lelehan kristal mulai berjatuhan kembali. Kemudian Natha tertawa kecil agar tidak menampakkan kepedihannya di hadapan Nala yang masih menutup mata. "Haha, aku cengeng banget ya. Kamu sih buat aku nangis terus, mangkanya bangun ya biar aku gak nangis lagi. Kamu gak kasihan apa sama aku? Gak kangen gitu sama kaka kamu yang kata kamu kanebo kering ini? Udahan dong tidurnya, gak kasihan sama kami? Apalagi mommy, semenjak kamu sakit mommy jadi gak nafsu makan kalau bukan paksaan dari daddy mommy mana mau makan. Please sekarang bangun ya? Sudah cukup kamu tidurnya, tidur terus gak baik loh,"

REYSA 2 | after merriedWhere stories live. Discover now