Bagian tiga puluh sembilan

1.8K 108 4
                                    

Keesokannya Lovely bangun lebih dulu dari Natha. Pagi ini dia berencana membuat sarapan buat dirinya dan Natha. Hanya menu simple, nasi goreng dengan telur mata sapi adalah andalan Lovely karna cuma menu itu saja yang sangat dia kuasai. Lagi pula cara masaknya mudah dan dengan cepat di pahami daripada masakan lainnya yang membutuhkan banyak rempah-rempah. Dan lagi, dia masih belum bisa membedakan mana itu jahe, kunyit, kencur dan lengkuas. Jadi harap di maklumin daripada dia meracuni dirinya sendiri nanti.

Lovely mengeluarkan nasi dari rice cooker, untung saja tadi malam dia bela-belain nanak nasi kalau tidak mana mungkin pagi ini bisa bikin sarapan. Lovely mulai mengupas bawang merah dan bawang putih. Ia memotong bawang merah dengan tipis dan memotong cincang bawang putih yang sudah dia cuci tadi.

Lama berkutat dengan alat tempur memasak nya, akhirnya nasi goreng buatannya matang. Langsung saja dia sajikan di mangkok besar dan menaruhnya di atas meja makan yang terdiri dari dua kursi saja.

Lovely melepaskan apron dan beranjak pergi menuju kamar sang suami. Dengan ragu ia mulai memberanikan diri mengetuk pintu kamar suaminya yang masih tertutup rapat. "Nat, Natha, bangun. Ini sudah pagi!" teriaknya tidak lama setelah itu Natha keluar hanya dengan handuk yang melilit di perutnya.

Vely yang melihat pandangan di pagi ini memekik kencang. "Natha!"

"Kenapa gak pake baju?" Tanyanya sambil menutup mata.

"Gak lihat shampoo di rambut aku? Aku lagi mandi tadi, lagian ngapain sih manggil-manggil?"

Lovely memberanikan diri membuka matanya. Yah, di rambut Natha masih banyak buih shampoo yang belum di bilas. "Tadi aku buat sarapan buat kita berdua. Yaudah selesai in mandinya dulu kalau gitu,"

"Heum," Natha kembali menutup pintu kamarnya guna melanjutkan acara mandinya yang tertunda hanya karna untuk menemui Lovely.

Sedangkan Lovely yang masih berdiri di depan kamar Natha sedang misuh-misuh dengan jalan pikirannya sendiri. "Please, otak. Lo kalau ngebayangin jangan yang jorok-jorok dong!" Gerutunya, kemudian beranjak pergi menuju kamarnya sendiri buat bersih-bersih.

**

Dua puluh menit menunggu akhirnya Natha sudah bergabung dengan Lovely di meja makan. Gak ada adegan-adegan Lovely menuangkan nasi ke dalam piring Natha, karena Lovely yakin Natha masih bisa melakukan nya sendiri.

Lovely sudah mulai melahap makanan buatannya. Namun Natha belum. Karena Natha masih memandang ragu nasi goreng buatan Lovely yang ada di hadapannya. "Enak gak nih? Apa jangan-jangan ada racunnya lagi?"

Lovely yang mendengar penuturan Natha memutar kedua bola matanya dengan malas. Emang dasar Natha ini, sudah di masakin masih aja ngeraguin nasi goreng buatannya. Walaupun ini cuma nikah karena terpaksa, mana mungkin dia sampai ada niatan buat ngeracunin sang suami. Sorry banget ya, dia gak mau jadi janda di usia muda. "Sembarangan aja kalau ngomong! Mana mungkin sih aku masukin racun ke dalam nasi gorengnya. Tapi kalau gak percaya sana beli makan di luar,"

"Yakin nih gak ada racunnya?"

"Gak percayaan banget sih! Kalaupun ada racunnya aku udah kenapa-kenapa kali. Tapi buktinya aku gak kenapa-napa, berarti nasi gorengnya aman tanpa diracuni,"

Natha mulai memakan nasi goreng itu dengan raut yang sangat takut kalau hasilnya akan zonk. Tapi tunggu, nasi gorengnya sangat enak di indra pengecap nya. Ini benar-benar nikmat.

"Gimana? Gak mati kan," omelnya karena masih belum terima Natha menuduhnya.

"Biasa aja," Lain di mulut lain di hati, karena Natha sangat menyanjung sarapan buatan Lovely ini. Karena ini sangat enak dan untuk pertama kalinya makan masakan terenak selain masakan mommynya.

REYSA 2 | after merriedWhere stories live. Discover now