Bagian tiga puluh tujuh

1.9K 115 23
                                    

Pesta pernikahan telah berakhir, para tamu sudah berhamburan keluar dari ballroom yang menjadi tempat perayaan pesta pernikahan Nathala dan Lovely. Sedangkan para keluarga memilih menginap di hotel untuk malam ini.

Kini pasangan yang baru sah menjadi sepasang suami istri tengah di hadapi rasa kikuk. Gimana gak kikuk, karna sebelumnya mereka hanya tahu sebatas nama saja kan? Belum ada obrolan sama sekali sedari mereka masuk ke dalam kamar. Kamar itu sudah di hias cantik dengan kelopak bunga mawar merah yang di bentuk hati di ranjang. Dan sepanjang jalan menuju ranjang banyak kelopak bunga mawar merah yang bertebaran. Oh Tuhan, siapa gerangan yang mengusulkan hiasan macam ini segala? Itulah pertanyaan yang bersarang di kepala keduanya.

Sepuluh menit berlalu..

"Mau aku dulu apa kamu duluan yang mandi?" Tanya Natha yang tengah menggulung lengan kemeja yang sedang ia kenakan. Bersiap-siap mandi karena tubuhnya sudah sangat letih dan lengket karna keringat.

"Aku! Aku dulu yang bersih-bersih," Balas Lovely cepat.

"Yaudah, cepatan."

Lovely segera berjalan menuju kamar mandi dan tidak lupa untuk menguncinya. Dia tidak mau ada adegan Natha masuk ke dalam kamar mandi. Disini dia merasa lebih baik daripada berduaan dengan Natha seperti tadi. Suasana sangat mencekam yang ia rasakan kalau sedang berduaan dengan Natha, dia sangat tidak nyaman berada di posisi seperti itu.

Lovely mencoba membuka resleting gaun miliknya. Namun sudah beberapa kali dia mencoba tapi tetap saja tangannya tidak sampai. Sial, kenapa resleting gaunnya harus di bagian belakang tidak di bagian depan saja? Oh no! Masa dia harus minta tolong Natha buat bukain, kan gengsi. Tapi dengan cara apalagi selain bantuan dari Natha. Mau tak mau dia harus meminta tolong kepada Natha untuk membuka gaunnya.

Lovely menarik nafannya dengan dalam. Dia menenangkan dirinya terlebih dahulu sebelum berbicara dengan Natha nanti. "Oke Vely, lagian cuma minta tolong buat bukain doang kok," gumamnya.

Setelah siap Lovely sedikit menyembulkan kepalanya untuk melihat keberadaan sang suami, ternyata Natha tengah duduk di sofa yang tersedia di kamar hotel ini. Dengan langkah kecil dia menghampiri Natha. "Nath,"

"Kenap--- Loh katanya tadi mandi, kenapa sekarang belum ganti baju?"

"Emm... Itu, resleting nya susah, tangan aku gak sampai buat bukanya, boleh minta tolong bukain nggak?"

"Iya, balik badan,"

Lovely langsung memunggungi Natha. Sedangkan Natha menjalankan tugasnya membuka gaun yang Lovely pakai. Resleting terbuka, Natha dapat melihat punggung mulus milik istrinya itu. Astaga sadar Nath, sadar. Batinnya terus merapal. "Udah,"

"Makasih," setelah mengucapkan terimakasih Lovely kembali masuk ke dalam kamar mandi untuk menjalankan ritual mandinya. Badannya sangat letih, seperti nya berendam di bathtub itu opsi terbaik untuk Lovely lakukan sekarang untuk merilekskan badannya.

Sedangkan Natha tengah terdiam. Mengingat kejadian tadi membuat Natha kembali meneguk ludahnya dengan kasar. Belum satu hari menjadi sepasang suami istri apa mungkin dia sedikit tertarik dengan istrinya itu? "Ck, perasaan aku kok jadi murahan banget. Masa baru lihat punggung Vely aja buat aku bergairah."

"Ck, sial!" Natha terus mengumpat kasar. Dia bingung dengan perasaan sendiri. Ayolah masa gitu aja dia mengklaim kalau dia sudah cinta dengan Lovely. Karna itu tidak mungkin dan tidak masuk akal.

***

Jam terus berjalan, hari semakin larut namun sepasang suami istri itu masih terjaga saja padahal jam sudah menunjukan jam satu dini hari. Mereka tidak bisa tidur karena mereka merasa asing di posisi seperti ini yang mana ada orang baru yang ikut tidur di sampingnya.

REYSA 2 | after merriedNơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ