Chapter 46

8 0 0
                                    

Ando dan kawan - kawannya masuk ke ruangan pak Felix, setelah mereka berbicara panjang lebar Ando beserta ketiga sahabatnya itu pun menandatangani sebuah kontrak.

"Hmm .., pak ini tidak salah. Kita dikontrak eksklusif selama lima tahun?" tanya Kelvin hampir tidak mempercayainya.

Pak Felix mengangguk dengan pasti, "Iya saya tidak salah. Kalian sangat berkompeten saya yakin kalian akan bisa sukses di dunia hiburan."

"Mengapa bapak bisa percaya kepada kami? Padahal kita baru saja saling mengenal," kata Victor.

"Saya percaya kalian pasti bisa dan tidak akan mengecewakan saya. Setelah kalian tanda tangani surat kontrak ini, kalian akan mendapatkan satu unit apartemen."

"Ahh apartemen?" sahut Ando dan kawan - kawannya saling lempar pandang.

"Maaf pak apa ini tidak berlebihan. Karena mengingat jika kita ini masih pendatang baru di dunia hiburan," sambung Viko.

"Menurut saya ini tidak berlebihan kalian pantas untuk mendapatkan itu. Kalian bisa menggunakan apartemen itu untuk latihan. Jika kalian semua setuju silahkan tanda tangani surat kontraknya disini," ucap pak Felix sembari menunjukkan surat kontraknya yang sudah di tempelkan materai di atasnya.

"Baik pak saya setuju." ujar Ando mengambil pena dan menandatangani surat kontraknya. Setelah itu di lanjutkan oleh Victor Viko dan Kelvin yang menandatanganinya.

"Oke semoga kalian sukses."

Setelah mereka berjabatan tangan dengan pak Felix, Ando dan kawan - kawannya keluar dari ruangan pak Felix.

"Guys gue cabut dulu ya," kata Ando dengan terburu - buru.

"Eh mau kemana loe?" tanya Kelvin yang sedang kepo.

"Ada urusan penting," Ando langsung nyelonong pergi meninggalkan kawan - kawannya.

"Aneh banget tuh anak! Main pergi aja," celetuk Victor.

Kelvin mengangkat bahunya, "Tau tuh  udah beberapa hari ini Ando terlihat aneh."

"Udah sih ngapain juga ngurusin urusan orang, gak baik tau."

Setelah di dalam mobil Ando mengecek ponselnya terlebih dahulu karena ia tadi sempat mendengarkan ringtone di ponselnya namun tidak sempat ia cek.

Ando mengernyitkan keningnya, "Ayla kirim pesan ke aku?"

Ando merasa sangat senang ketika Ayla mengirimkan pesan untuknya, pucuk ulam pun tiba niatnya Ando ingin bertemu dengan Ayla di rumahnya namun ternyata gadis itu mengajaknya untuk ketemuan di tempat biasa. Ando merasa sedikit lega karena ia tidak perlu menghadapi ayah Ayla yang galak seperti macan itu.

"Aku juga kangen banget sama kamu sayang. Aku akan kesana sekarang juga. Miss you 😘😘."

Setelah mengirim pesan kepada Ayla, Ando segera tancap gas menuju tempat di mana ia akan bertemu dengan sang pujaan hatinya.



❤️❤️ TO BE CONTINUED ❤️❤️

My Perfect HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang