Chapter 14

13 0 0
                                    

"Hay sayang! "Kamu kenapa kok cemberut terus sih? "Nanti cantiknya hilang lho, sahut ando. "Aku enggak papa sayang. "Kamu gak usah bohong, aku tau sepertinya kamu ada masalah kan yang kamu pendam sendiri? "Lebih baik kamu cerita dari pada di pendam sendiri nanti jadi penyakit. "Aku lagi kesal banget sama ayahku. "Kesal! "Kesal kenapa? "Ayah kemarin baru aja pulang ke rumah tapi setelah itu langsung pergi lagi. "Dan yang bikin aku kesal semenjak ayah aku punya sekretaris baru dia jadi jarang ada di rumah.

"Tapi setidaknya ayah kamu pulang ke rumah kan walaupun itu jarang. "Coba kamu bayangin jadi aku? "Tiap hari aku pulang ke rumah selalu aja di marahi sama papa dan aku selalu harus nurutin keinginannya untuk jadi pembisnis seperti dia, padahal aku sangat tidak menyukainya, kata ando. "Kalau aku jadi kamu hidup aku akan terkengkang selamanya! "Sayang aku tau untuk menghilangkan stres kamu gimana kalau kita nanti malam ke club?

"Ke club!, Ucap viola sambil mengernyit. "Iya kita ke club dan bersenang - senang di sana. "Aku jamin itu akan menghilangkan stres kamu? "Kemana aja kamu ajak aku akan selalu mengikuti kamu sayang, kata viola sambil memeluk ando.

"Nah itu dia mereka berdua! "Yang kita cari - cari dari tadi, sahut kelvin. "Yuk kita ke sana samperin mereka berdua, lanjut viko.

Sebenarnya victor tidak suka melihat kedekatan viola dengan ando apalagi berpelukan seperti itu, victor merasa cemburu dan sangat kesal. 

"Duh kenapa sih gue harus melihat pemandangan seperti ini? "Mereka berdua kelihatan mesra!, Gumam victor di dalam hatinya dengan kesal.

"Vic loe ngapain masih ada di sini? "Ayuk kita samperin mereka berdua di sana!, Kata kelvin. "Woy jangan begong aja entar kesambet setan tau rasa, lanjut viko sambil menepuk pundak victor.

"Eh iya sorry guys, yuk kita samperin mereka berdua, sahut victor.

"Bagus ya dari tadi kita cariin kalian berdua, eh gak taunya pacaran di sini!, Ucap viko. "Ngapain kalian semua cariin kita?, Tanya ando. "Lebih tepatnya loe vio yang di cariin sama victor, jawab kelvin. "Victor cariin gue!, Sahut viola sambil mengeryit. "Iya gue cariin loe karena buku loe ketinggalan di mobil gue dan gue mau balikin bukunya, kata victor sambil memberikan buku viola. "Thanks ya loe udah balikin buku gue.

****

Di taman

Tio sangat sedih karena umurnya di vonis dokter tidak lama lagi, ia pun merenung seorang diri di taman lalu ia akan teringat sesuatu.

"Umurku sudah tidak lama lagi! "Aku sudah tidak bisa menjaga ayla lebih lama lagi. "Lalu siapa yang akan menjaga ayla jika aku sudah tidak ada nanti, batin tio.

"Ferdi! "Aku baru ingat kalau sahabat aku itu punya anak laki - laki seorang pilot. "Lebih baik aku jodohkan saja ayla dengan anaknya ferdi, pikir tio.

Setelah itu tio mengambil ponselnya dan segera menghubungi ferdi.

"Hallo, ferdi apa kabar kamu?, Kata tio. "Alhamdulillah aku baik - baik saja. "Apa kamu sibuk hari ini? "Aku tidak sibuk hari ini. "Apakah kamu bisa menemui aku di cafe coklat sekarang? "Karena ada hal penting yang ingin aku bicarakan ke kamu. "Oke aku bisa menemui kamu sekarang di sana. "Baiklah aku tunggu kamu di sana, ucap tio sambil menutup teleponnya.

"Pa itu tadi siapa yang telepon?, Tanya mama fera. "Tio ma sahabat lama aku, jawab papa ferdi dengan datar.

"Dia minta ketemuan hari ini ma di cafe coklat, sahut papa ferdi. "Terus papa mau berangkat sekarang? "Iya ma, papa izin keluar dulu ya. "Iya pa hati - hati di jalan.


****


"Mas kita masih nginap lagi kan disini?, Tanya melinda. "Iya itu pun kalau kamu masih mau. "Yang bener mas? "Iya sayang, kalau perlu aku akan mengosongkan jadwal aku untuk beberapa hari ke depan sampai kamu puas nginap di sini. "Makasih sayang, kata melinda sambil memeluk wirawan.

"Mas gimana kalau kita matikan handphone kita masing - masing? "Agar liburan kita tidak terganggu, satu hari saja, ucap melinda. "Tapi sayang kalau aku matikan handphone nanti bagaimana dengan istri aku? "Dia pasti akan hubungi aku untuk tanya kabar dari aku.

"Sayang sehari saja itu kan cukup buat kamu tidak kasih kabar ke istri kamu dulu. "Dan kamu bisa cari alasan untuk itu bukan?, Sahut melinda. "Tapi sayang... "Udah sini handphone kamu aku matikan saja, aku jamin kamu akan puas bersama aku selama kita disini, kata melinda sambil mengambil handphone wirawan dari tangannya.

My Perfect HusbandWhere stories live. Discover now