12. HM- 🔪Kamu milikku🔪

1.8K 94 798
                                    

WAJIB  FOLLOW Mammaooo sebelum baca!😘

Ups! Ten obraz nie jest zgodny z naszymi wytycznymi. Aby kontynuować, spróbuj go usunąć lub użyć innego.

WAJIB  FOLLOW Mammaooo sebelum baca!😘

Bagi yang puasa, bacanya nanti malam aja, ya. 💋
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Ya Tuhan!" Shea yang baru saja keluar dari kamar menjerit keras karena terkejut.

Niat hati, setelah buang air kecil, Shea akan lanjut tidur. Namun, Shea justru dikejutkan dengan sosok berpakaian hitam yang berdiri tepat di hadapannya. Kehadirannya yang tiba-tiba membuat napas Shea tercekat.

Dari mana pria ini muncul? Kenapa Shea tidak mendengar derap langkah kaki pria ini? Bukankah seharusnya alarm rumahnya sudah berdering keras? Lantas kenapa tidak?

Ah, kenapa Shea lupa bagaimana berkuasanya sosok yang berdiri di hadapannya saat ini.

Killian Myles.

Sekarang bukankah sudah jelas? Dengan nama Myles pria itu bisa melakukan apa saja.

Menurut Shea, apapun yang berhubungan dengan Myles adalah bahaya. Maka, menyadari bahaya tepat di hadapannya, Shea berlari panik ke arah pintu. Sialnya pintu itu justru terkunci. Shea mencobanya beberapa kali dengan kasar, tapi usahanya sia-sia.

Shea pikir setelah berhasil membuka pintu dia bisa langsung berlari ke kamar ayahnya untuk meminta pertolongan. Sayangnya pintu kamar Shea terkunci dan kunci kamarnya tidak ada pada lubangnya. Kemana perginya?

"Mencari ini, Amour?" Shea terperanjat saat suara berat itu terdengar tepat di samping wajahnya. Berbalik dan mendapati kunci kamarnya menggantung di telunjuk pria itu. Jarak mereka hanya sejengkal. Shea menelan salivanya susah payah. Sekarang bagaimana caranya Shea keluar?

Sementara kedua mata mereka saling menatap, diam-diam tangan gemetar Shea merayap ke dinding untuk mencapai saklar lampu. Tujuan Shea adalah saklar darurat yang terletak tepat di samping saklar lampu. Shea bernapas lega saat telah berhasil menekan tombol itu.

Tapi kenapa alarm pertanda bahaya ini tidak berbunyi nyaring seperti seharusnya? Tidak menyerah, Shea mencoba menekan kembali tombol itu sebanyak yang ia bisa. Namun, hasilnya tetap sama. Apa alarmnya rusak?

Di sisi lain, Killian menatap Shea semakin dalam. Seringainya terbit lalu sedetik kemudian maju selangkah membuat tubuh depan mereka menempel. Shea memalingkan wajah agar hidung mereka tidak bersentuhan.

Jarak mereka sangat dekat. Teramat dekat hingga hangatnya deru napas Killian yang beraroma mint begitu terasa di pipi Shea.

Membuat napas Shea tercekat. Membuat Shea takut setengah mati. Hingga matanya berkaca-kaca diikuti degup jantungnya yang semakin cepat dari sebelumnya.

Hello MineOpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz