4. HM-🔪Pesta Ultah Mia🔪

1.3K 64 0
                                    

Jam pulang kerja sudah lewat sejak empat puluh sembilan menit yang lalu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jam pulang kerja sudah lewat sejak empat puluh sembilan menit yang lalu. Tapi, pria berkemeja hitam dengan lengan yang dilipat hingga siku itu masih belum menunjukkan tanda-tanda ia akan pulang.

Dari pagi sampai mata hari sudah terbenam, ia masih betah berkutat dengan lembaran kertas berisi kesepakatan bernilai milyaran rupiah.

pria itu duduk dengan tangan kiri menopang kepala. Sesekali memijit dahi atau membenarkan letak kacamata bacanya. Sementara tangan kanan sibuk menorehkan tanda tangan pada lembaran berkas yang membutuhkan persetujuannya.

Meski sudah bekerja dari pagi sampai sore, penampilannya masih tetap rapi. Tubuhnya masih wangi serta wajahnya masih terlihat segar.

Tidak ada tanda kelelahan fisik sedikit pun. Namun, berbeda dengan kepalanya yang serasa hampir pecah karena terus dan terus memikirkan gadisnya.

Selesai dengan setumpuk berkas, pria itu beralih pada mackbooknya. Memeriksa beberapa email masuk dan beberapa file penting lainnya.

Selesai memeriksa, ia segera menutup mackbook, melepaskan kacamata, lalu berdiri menghadap jendela dengan kedua tangan dalam saku celana.

Titik-titik air membasahi kaca. Ya, lagi lagi hujan turun seperti malam itu. Ia menatap lurus ke depan, tepatnya pada lalu lintas yang terlihat padat. Pikirannya kembali melayang pada moment pertama kali ia melihat miliknya.

Tingkah gadis berhoodie merah mudah itu sangat menggemaskan. Apalagi saat menyeruput kuah mie dari mangkuknya. Beruntung sekali mangkuk itu bisa merasakan kelembutan bibir gadisnya.

Arhhggg! Ia iri sekali dan tiba-tiba ingin menjadi mangkuk saja.

Menyadari pikirannya sudah berkelana terlalu jauh, pria itu menggeleng samar untuk mengusir berbagai ide gila yang tidak masuk akal.

Cemburu pada mangkuk dan ingin menjadi benda mati itu? Yang benar saja!?

Sial! Ia mengumpat dalam hati ketika gelenyar aneh itu kembali menyerang hatinya. Detak jantungnya ikut berdebar dua kali lebih cepat.

Sial, sial, sia! Gadis itu benar-benar sangat berbahaya bagi kesehatan jantungnya, juga kewarasannya.

Tok, tok, tok!

"Ck, mengganggu saja." Ia berdecak kesal karena  terusik. "Doby, buka pintu."

"Baik, Tuan." Doby, asisten cerdas pada sistem keamanan berteknologi canggih menyahut patuh.

Pintu pun terbuka. Seorang pria berusia 30 tahun masuk dengan sebuah tablet di tangannya. Tepat di belakang pemilik ruangan pria itu berdiri dan membungkuk hormat.

"Tuan, dua pria yang menggoda Nona Shea di halte tadi siang sudah berada di ruang bawah tanah."

Sang tuan menyeringai iblis. Membuat orang kepercayaannya bergidik ngeri.

Hello MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang