45 S2: 93 [END]

154 35 16
                                    

Waktu hampir menunjukkan jam 12 dan di situlah mereka semua telah lulus dari kelas tersebut. Hari kelulusan SMP Kunugiaoka.

Setelah menangisi kepergian Koro-sensei, mereka dengan lunglai berjalan ke kelas untuk mengenang kembali Koro-sensei. Akan tetapi, mereka di kejutkan dengan sebuah ijazah serta dua buku yang begitu tebal setiap masing-masing murid.

Buku tebal kuning adalah buku nasihat Koro-sensei untuk para muridnya lalu, buku tebal biru navy adalah sebuah album kelulusan.

Mereka terpaku pada kepergian Koro-sensei sampai tak sadar apabila laser telah di tembakan bertepatan waktu telah menunjukkan 12 malam, lagian laser tersebut tidak memiliki dampak di sekitarnya jadi mereka tidak menyadarinya.

Samar-samar (M/N) mendengar keributan dari luar yang ternyata adalah orang-orang dari regu inspeksi lapangan yang datang, lalu mereka meminta penjelasan pada wali kelas mereka yang tak lain tak bukan adalah Karasuma-sensei.

Karasuma-sensei menyuruh mereka untuk tidak khawatir karena para murid dalam pengawasannya dan memintanya untuk membiarkan mereka di dalam kelas.

(M/N) melihat itu semua dari balik jendela, lalu pergi keluar kelas dan langkahnya tanpa sadar menuju ke kantor guru.

Ia melihat sebuah bayangan Koro-sensei duduk di tempatnya sambil tersenyum sama seperti waktu dirinya melakukan konseling karir padanya.

Greghh~

(M/N) membuka meja laci kerja Koro-sensei dan betapa terkejutnya ia bahwa nintendo yang pernah di sita oleh gurita itu masih ada disana.

Sepertinya selama di sita, nintendo tersebut diam-diam di mainkan oleh Koro-sensei terlihat saat (M/N) menghidupkannya, game-game yang ada di dalam telah tamat semua.

"Ah, jika di ingat lagi aku masih punya hutang dengan Koro-sensei," gumam (M/N) sweatdrop setelah menutup laci meja dan berjalan kembali ke kelas.

Semoga gak di tagih dalam mimpi.

Saat (M/N) kembali ke kelas, ia melihat teman-teman sekelasnya sedang membaca buku nasihat. Karena dirinya penasaran jadi (M/N) berjalan ke bangkunya dan membuka-nya.

Di halaman pertama di awali sebuah komik kecil lalu saat di baca ... Semua nasihatnya terlalu rinci entah itu tentang kehidupan atau pekerjaan.

[Untuk kedepannya, cobalah untuk mencari tempat yang bagus buat bercocok tanam, (M/N)-kun.]

[Aku tahu hanya beberapa tahun, kamu akan menjadi orang besar dan sensei menyarankan untuk sikap burukmu yang bercocok tidak mengenal tempat di hilangkan.]

[Minimal sewa hotel, penginapan atau apapun itu!!]

'Tunggu! Selama ini dia tahu!?' seru (M/N) dalam hati sembari meneguk ludahnya kasar.

Sangking rincinya buku nasihat tersebut, mereka langsung tertidur pulas dan melupakan kesedihan mereka semalam begitu juga dengan (M/N). Ia tertidur dengan kepalanya bertumpu pada kedua tangannya.

Para murid tertidur begitu nyenyak seolah-olah kejadian tadi malam itu tidak pernah terjadi. Lagian mereka juga harus bangun pagi untuk menghadiri upacara kelulusan mereka.






Dan sinar matahari di pagi hari mulai menyinari di celah-celah jendela, (M/N) terbangun lebih dulu saat teman-temannya masih tidur lalu ia berdiri mendekati jendela dan melihat sebuah bunga sakura telah mekar lebih awal.

"(M/N)? Kamu sudah bangun?" Yang punya nama menoleh ke samping dan melihat Nagisa juga terbangun.

"Ya, begitulah ... "

[The Anime Assassin: Season 2]Where stories live. Discover now