30 S2: 78

310 45 8
                                    

Di kereta Shinkansen telah penuh dengan orang-orang yang ingin berangkat bekerja atau sekolah termasuk (M/N) juga Isogai yang tak sengaja bertemu disana.

"Apa yang sedang kamu tonton, (M/N)?" tanya Isogai penasaran karena sejak tadi laki-laki di sampingnya sedang pantengin handphonenya terus.

"Salah satu fansku ada yang mengirimkan video klip milik Mase Haruna karena penasaran aku mencarinya di internet. Dia sangat terkenal," jelas (M/N) sembari menarik tubuh Isogai lebih dekat agar dapat menontonnya juga.

Sekarang tubuh mereka berdua sangat dekat sampai bisa merasakan hembusan nafas dan detak jantung mereka masing-masing, apalagi tangan (M/N) yang memeluk pinggang Isogai posesif.

Para penumpang yang melihatnya ada yang menatapnya aneh, penasaran, kagum dan lain sebagainya. Kalau gue ada disana udah pasti mengiri, di kalahkan oleh nak esempe yang udah pasangan sangat menohok this kokoro.

"Ah, aku akui dia aktris paling hebat karena dapat berperan apapun juga manis. Keluargaku menyukai dia tapi sayang sekali ia masih hiatus sampai sekarang," jelas Isogai dan mendapatkan elusan lembut dari kepalanya karena (M/N).

(M/N) mendongakkan kepalanya saat mendapatkan peringatan bahwa kereta akan berhenti di stasiun yang akan ia dan Isogai tuju. Langsung saja mereka berdua bersiap-siap untuk pergi dan (M/N) memegang tangan Isogai dengan erat.

"Pegangan dengan erat agar kita tidak berpisah," ujar (M/N) menatap Isogai memalingkan wajahnya karena memerah dan menganggukkan kepalanya pelan. "Umn," balasnya.

Dan benar saja saat kereta sampai di stasiun, mereka berbondong-bondong keluar dari kereta begitu juga dengan (M/N) berusaha melindungi Isogai dari desakan orang-orang.

"Gila, benar-benar bikin sesak di dalam sana," gerutu (M/N) lalu melirik Isogai yang duduk dengan wajah lega karena berhasil keluar dari lautan manusia.

"Ya, sampai kamu tidak sadar ... Kalau dompetmu hampir saja hilang." Isogai memberikan dompet kulit milik (M/N) yang sudah berada di tangannya.

"Chotto, bagaimana bisa!?"

(M/N) menerima dompet tersebut dan melihat isinya masih utuh serta masih tebal, tak ada yang berkurang. Bahkan kartu berisi lisensi-lisensi palsu untuk penyamaran saat menjadi pembunuh bayaran masih ada.

Isogai langsung menjelaskan ke (M/N), kalau ada seorang mencurigakan berdempet terlalu dekat dengan (M/N) saat masih terjebak di lautan manusia. Ia yang menyadari tingkah aneh itu langsung menendang paha dalam pencopet keras dan dengan cepat mengambil dompet (M/N) sebelum jatuh ke tanah.

"Begitulah ceritanya, jadi tetaplah waspada dalam sekelilingmu, (M/N)~" ucap Isogai pergi meninggalkan MC kita yang masih bengong.

"Fak, Isogai kalau curiga sangat mengerikan. Untung yang kena pahanya si pencopet bukan asetnya," bisik (M/N) speechless.






















Di kelas, (M/N) dan Isogai yang baru datang langsung menghampiri teman-temannya sedang berkumpul membahas sesuatu setelah menaruh tas di meja mereka masing-masing.

"Festival drama kemarin seru, ya!" ujar Nagisa bersandar pada bangkunya. Beberapa teman-temannya berkumpul di bangkunya Sugino yang menyembunyikan wajahnya diantara lipatan tangannya.

"Sugino benar-benar menjiwai perannya," ucap Sugaya memuji akting Sugino saat festival.

"Siapa sangka dia bisa berwajah seram seperti itu," sahut Hazama yang kebetulan pengen ikut berkumpul disana.

Namun, orang yang sedang dibicarakan tersebut bertambah lesu serta loyo seperti jeli di atas mejanya.

"Aku terlalu bersemangat karena bermain dengan Kanzaki-san. Kalau aktingku begitu, yang ada aku bakal dibenci," keluh Sugino tersirat nada sedih.

[The Anime Assassin: Season 2]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora