16 S2: 64

322 48 8
                                    

Author POV

sekarang semua murid kelas E sedang disibukkan dengan rencana mereka untuk merayakan ulang tahun B*tch-sensei meski terlambat 4 hari.

mereka membagi beberapa kelompok untuk memisahkan B*tch-sensei dari Karasuma-sensei dan membeli hadiah orang dewasa.

kebetulan sekali (M/N) berada di kelompok membeli hadiah bersama Nagisa, Kayano dll. dia udah saranin banyak barang orang dewasa yang ia ketahui cuman–sarannya tidak ada yang cocok.









"(M/N), apa yang sedang kau lakukan!!"

"ramen! kita harus memesan ramen. pesta akan terasa hampa tanpa ramen!"

"tapi itu tidak cocok dengan B*tch-sensei!"














"(M/N), dapat darimana alat-alat sejam ini?"

"pasar gelap menjualnya banyak juga bukankah ini cocok dengan B*tch-sensei?"

"jangan B*tch-sensei akan terlihat bagus jika dibelikan sesuatu seperti perempuan banget."















"(M/N)-kun ... kita tidak bisa membelikan B*tch-sensei peralatan masak karena dia tidak bisa memasak."

"bukankah ini 'perempuan banget'? seperti yang kalian bicarakan."

"tapi, itu juga kurang romantis!"















"untuk apa kau membeli pakaian kurang bahan!!"

"katanya romantis!!"

"UANG IURAN KITA KAGAK CUKUP, BODOH!!"

Sugino sepertinya sudah lelah dengan (M/N) tapi, kan bukan sepenuhnya salahnya. (M/N) merajuk karena sarannya di tolak terus lalu, memilih pergi membeli buku yang tak jauh dari tempat mereka dan Karma menemaninya agar tidak terlalu marah.

juga Sugino mendapatkan pesan dari Maehara yang telah berhasil memisahkan B*tch-sensei dari Karasuma-sensei.

"duh, gimana, ya? pasti B*tch-sensei pernah dapat hadiah macam-macam, kan?" gumam Sugino pesimis.

"sulit juga," sahut Kayano menghela nafas panjang.

"iuran kelas kita cuman 6.240 hadiah untuk wanita dewasa dengan uang cuman segini–"

"ne, kimi tachi! apa kaki kakek itu tidak apa-apa?"

ucapan Nagisa terpotong oleh seorang laki-laki yang memakai celemek di tubuhnya dan tak jauh dari tempatnya ada mobil yang memajang berbagai macam bunga.

"a-ah ... kau penjual bunga yang memanggil ambulans!" seru Nagisa saat melihat wajah yang begitu familiar baginya.

"terimakasih atas bantuannya saat itu ... entah bagaimana beliau memaafkan kami," lanjutnya sedikit membungkukkan badannya.

"souka, syukurlah tidak jadi masalah serius dan aku tidak sengaja dengar, kalian sedang mencari hadiah untuk orang dewasa, kan?" ujar Kakak Penjual Bunga yang melihat betapa mengenaskan wajah murid kelas E memikirkan kado.

"ah, hai'k!" balas Kanzaki yang berada di samping Kakak Penjual Bunga.

"kalau begitu, bagaimana dengan ini?" Kakak Penjual Bunga itu memberikan sebuah bunga pada Kanzaki.















kemudian (M/N) muncul bersama Karma dan pandangan tidak sengaja menatap Kakak Penjual Bunga yang memegang buket bunga mawar.

"apa kalian sudah memilih hadiahnya?" tanya (M/N) yang sudah memegang kantong belanja berisi buku komik, manga dan lain-lain.

[The Anime Assassin: Season 2]Όπου ζουν οι ιστορίες. Ανακάλυψε τώρα