25 S2: 73

231 42 13
                                    

UAS semester dua tinggal seminggu lagi, kelas E terus belajar dengan keras dibantu oleh Koro-sensei sampai bayangannya berbentuk menjadi aneh.

Pada hari pertarungan itu tiba, kelas E ke gedung utama dan berjalan bersama ke ruangan mereka yang telah disediakan. Saat melewati kelas A betapa terkejutnya mereka dengan wajah mengerikan dari para murid kelas A seperti haus darah.

"tatapan yang mengerikan," gumam Yoshida merinding dengan tatapan mereka.

"mereka seperti zombie," sahut (M/N) mengetuk jendela pintu kelas A yang membuat mereka berseru tambah ganas. "Hiii!!

Ini kalau seandainya (M/N) di buang kesana pasti udah di makan para zombie-zombie kelaparan itu.

"mereka benar-benar menguatkan mentalnya. Karma, kamu yakin bisa menang?"

"Entahlah, kalau ada yang berniat membunuhku. aku mungkin akan terhambat," balas Karma pada perkataan Rio yang berdiri di sampingnya.

"Yoshh!! Semangat kalian karena aku dapat info lagi kalau soalnya akan lebih banyak!!"

Sreet!!

Secara kompak kelas E menoleh ke (M/N) horor yang kebetulan sang empu sendiri menatap mereka juga dengan tatapan bingung.

"Haaaaahhh!!"












•Ilustrasi kelas E

Monster semacam godzila membawa pentungan itu menyerang kelas E dengan menghantamkan ke sekitar mereka

Hoppla! Dieses Bild entspricht nicht unseren inhaltlichen Richtlinien. Um mit dem Veröffentlichen fortfahren zu können, entferne es bitte oder lade ein anderes Bild hoch.

Monster semacam godzila membawa pentungan itu menyerang kelas E dengan menghantamkan ke sekitar mereka.

Nagisa berjalan ke arah kaki sang monster tersebut dan memukulnya bersamaan (M/N) yang menghantamkan palu tersebut kearah mata si godzila jadi-jadian.

"Uaghhh!!" jerit godzila yang harus merasakan kesakitan secara double.

Rio melompat ke atas kepala godzila dan berusaha memukulnya tapi hanya mematahkan tanduknya.

"Akan lebih mudah memahami bahasa inggris jika bertemu penduduk aslinya," gumam (M/N) menyeringai karena dapat mengalahkan godzila dengan mudah.

"Kamu pernah bertemu dengan bule!!" Okajima berseru dengan pipi memerah sudah jelas memikirkan hal kotor.

"Tentu saja, aku belajar langsung dengan Grip." Okajima mendesah kecewa karena mengira (M/N) diajarkan oleh bule seksi. "Jorok sekali pikiranmu, sayang sekali aku sedang jaga hati."

Okajima merotasikan kedua matanya mendengar perkataan bucin (M/N). Dah lah, yang jomblo mending mojok aja.






Waktu telah habis, kelas E mengeluh dengan tingkat kesulitan soal Bahasa Inggris serta beberapa kosakata yang tidak mereka pahami bukan cuman itu saja seperti yang (M/N) katakan, soalnya lebih banyak.

Pengawas telah masuk dan membagikan kertas ujian pelajaran IPS. Sebuah tank muncul tapi dengan penampilan tidak biasa terlihat memiliki beberapa kaki dan tangan menyembul keluar.

[The Anime Assassin: Season 2]Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt