29 S2: 77 [Special Chapter, maybe?]

494 41 14
                                    

Keesokan harinya, bangunan kelas E yang ada bekas dihancurkan ekskavator itu di tutupi semacam besi dan akan di renovasi entah kapan yang pastinya secepatnya. Sekarang mereka tengah di kejutkan akan hasil rapat yang dikunjungi ketua kelas di gedung utama.

"Festival drama!?"

Murid kelas E berseru dengan kompak mendengar perkataan sang ketua kelas yang sedang berdiri di depan bersama dengan Koro-sensei di sampingnya.

"Saat kami mau ambil ujian masuk SMA begini?" protes Maehara tidak mereka.

Sekarang mereka kelas E sedang disibukkan karena kelulusan mereka semakin dekat dan waktu terasa berjalan sangat cepat. Hiks, endingnya:')

"Aku sudah protes saat rapat antar kelas lalu dia bilang begini, 'ini latihan mengingat dialog dan mengarahkan dengan cepat. Ini juga kebijakan pembelajaran SMP Kunugiaoka. Selain itu kalian juga pasti sanggup mengerjakannya, kan?' begitu lah katanya," jelas Isogai yang setuju dengan ucapan Maehara.

Tapi ucapan dari Asano yang merupakan ketua OSIS sudah mutlak dan tak dapat diganggu gugat.

"Dia boleh juga... " celetuk Rio menangkup dagunya dengan salah satu tangannya.

"Nagisa-kun, Nagisa-kun! Kamu jadi pemeran utama, dong~" pinta Karma menunjukkan poster buatannya.

"Muncul usulan aneh lagi ... " gumam Nagisa pelan.

"Kalau Kayano-san bagaimana? Anak-anak PAUD suka dengan aktingmu."

Kanzaki menghampiri Kayano bersama Touka yang terlihat setuju.

"Ya, apalagi saat aktingmu menjadi tuan putri chou kawaii!!" balas Touka sembari memeluk Kayano dari belakang dengan gemas.

"Eh? Watashi wa—" ucapan Kayano terhenti karena di sela oleh Terasaka.

"Anak SMP mana mungkin suka! Mereka tidak mau melihat aktris yang cebol, hahah—uaghh!"

"urusai!!" seru Kayano setelah melempari tasnya pada wajah Terasaka. "Aku mau bagian properti saja," lanjutnya dan Touka mendesah kecewa yang langsung mendapatkan tepukan di kepala oleh Kayano.

Hmmm, like brother like sister ಠ⁠◡⁠ಠ

"Kalau begitu untuk staff utamanya; Mimura jadi sutradara, Hazama jadi penulis naskah, dan pemeran utamanya...

"Aku mau jadi pemeran utama," sela Koro-sensei pada ucapan Isogai.

. . . . .

"Mana bisa, dasar rahasia negara?!"

"Kamu ini sudah dewasa, jadi jangan ikut-ikutan!!"

Protes semua murid kelas E sembari menembaki guru mereka dengan pistol BB secara beruntun. (M/N) sih ikut-ikutan tapi lebih bar-bar, ia menembaki Koro-sensei sembari memegang dua senapan di kedua tangannya.

"Tapi aku selalu ingin jadi pemeran utama drama! Aku juga ingin satu panggung dengan kalian!" rengek Koro-sensei cemberut.

"Boleh saja, nanti aku buat. Drama yang bisa membuat pembunuh dan target satu panggung," sahut Hazama membuat Koro-sensei senang mendengarnya.

"Yosh, ini kesempatan kita! Mari kita buat takjub anak gedung utama!" seru Isogai diikuti sorakan semangat dari teman-temannya.

Hiks, teman sekelas mereka begitu kompak banget:'v





















Sekarang (M/N) berada di UKS gedung utama. Jika kalian bertanya kenapa (M/N) di UKS? Saat festival telah usai, dirinya yang ingin membersihkan kelereng untuk semacam efek di panggung tiba-tiba terjatuh akibat tak sengaja menginjak kelereng tersebut.

[The Anime Assassin: Season 2]Where stories live. Discover now