33

88 0 0
                                    

"Kamu gausah sekolah hari ini."ujar Erka tiba tiba saat sedang menyantap sarapan bersama.

Syila yang sedang ingin menyuapkan nasi goreng kedalam mulutnya tertahan karena mendengar ucapan Erka.

"Kenapa aku gausah pergi sekolah?."

"Tangan kamu masih cedera, baik kamu dirumah aja."Erka menunjuk lengan Syila yang kemarin terkilir akibat bermain basket disekolah, mengikuti acara class meeting.

"Udah ga sakit kok, cuma ngilu aja. Lagian udah dipijit kemaren sama aji, jadi udah lebih baikan."kata Syila. Ia merasa tangannya sudah tidak terlalu sakit karena Aji langsung memijatnya saat itu juga. Jadi cedera pada tangannya tidak terlalu parah.

"Dirumah aja, biar tunggu tangannya sembuh total."

"Gapapa kak, tangan aku gapapa kok. Masih bisa aku buat sekolah doang."

"Ga! Kamu dirumah aja."

Syila menatap kesal Erka. Mengapa suaminya ini sangat keras kepala sekali menyuruh dirinya tetap berada dirumah dan tidak di izinkan untuk pergi ke sekolah.

"Kak, aku gapapa. Tangan aku ga patah, cuma kekilir doang kemaren."kata Syila menatap lekat suaminya.

Sedangkan Erka yang memang memiliki sifat keras kepala turunan dari sang Mama tetap menggeleng keras. Keputusannya tidak bisa diganggu gugat, istrinya harus tetap dirumah.

"Tunggu sampai itu sembuh, baru kamu sekolah."

Syila memutar bola matanya, menghadapi keras kepala suaminya harus ekstra sabar."Kak gausah lebay deh. Tangan aku bener bener gapapa, liat."Syila menggerakkan pergelangan tangannya memberitahu Erka bahwa tangannya sudah tidak kenapa kenapa.

"Izinin aku pergi sekolah, nanti aku dirumah juga bosen ga bisa ngapa ngapain."pinta Syila mengeluarkan jurus andalannya, yaitu puppy eyes sebagai senjata pamungkas. Karena biasanya jika dirinya sudah mengeluarkan puppy eyes nya, Abinya akan menuruti keinginannya.

Sedangkan Erka yang melihat mata Syila yang sedang mencoba merayunya terpesona. Erka gemas melihat ekspresi yang diperlihatkan oleh Syila kepadanya. Mata sipit yang dibuat seperti mata kucing yang memohon itu terlihat menggemaskan Dimata Erka.

"Kak?."

Karena melihat sang istri yang terus meminta untuk pergi ke sekolah, dan memohon dengan menunjukan ekspresi menggemaskan. Akhirnya Erka mengangguk memberikan izin untuk Syila pergi kesekolah.

"Aku izinin kamu pergi ke sekolah. Tapi ada syaratnya."

"Apa tuh?."tanya Syila tidak sabaran.

"Kamu gausah ikut lagi tanding, kamu nonton aja."ujar Erka.

"Oh oke! Aku cuma nonton aja."

"Inget jangan ikut lagi, tangan kamu belum sembuh."peringat Erka mengingatkan Syila untuk tidak kembali mengikuti tanding disekolah nya.

"Iya iya."

Setelah itu mereka kembali menghabiskan sarapan mereka hingga tandas. Syila menggendong tasnya dipunggung sedangkan Erka menjinjing tas kantor nya. Mereka berdua berjalan beriringan menuju mobil Erka di depan.

Kali ini Syila tidak kembali membawa motor kesayangan nya. Karena Erka menyuruh nya untuk berangkat bersama, mengingat kondisi tangan Syila yang terkilir. Padahal jika dilihat tangan Syila memang sudah tidak kenapa kenapa, hanya saja Syila masih merasa ngilu sedikit.

Sepanjang perjalan mereka hanya diam, tidak ada percakapan ataupun obrolan yang mengisi keheningan didalam mobil. Sepertinya mereka berdua memang lebih suka diam saat didalam mobil ketimbang harus terlibat obrolan.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Mar 09 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Love SuamikkkWhere stories live. Discover now