27

40 2 0
                                    


Happy reading 🤗❣️














Malam ini Erka menempati janjinya untuk menemani Syila keluar mencari jajanan. Pria itu memakai setelah baju santai dan ponsel ditangannya. Erka dan Syila sedang berjalan menyusuri komplek rumah mertuanya. Syila bilang tadi ingin berjalan kaki saja.

Sejak tadi pun mereka tidak terlibat obrolan satu sama lain, Erka yang memang tidak biasa memulai pembicaraan sibuk memainkan ponselnya. Memeriksa beberapa laporan pekerjaan yang diberikan oleh Gio lewat e-mail kepadanya.

Sedangkan Syila asik menikmati angin malam. Ia sudah lama sekali tidak berjalan malam dikediaman rumah orang tuanya seperti sekarang ini setelah menikah. Kepalanya ia angkat keatas untuk melihat langit malam yang dipenuhi oleh bintang bintang dan bulan yang memancarkan sinarnya. Indah.

Ia mengajak Erka untuk kedepan komplek yang terdapat banyak penjual dimalam hari. Syila berniat ingin memakan seblak langganan nya yang sudah lama sekali tidak dirinya rasakan. Dulu saat dirinya belum menikah, Syila bisa setiap malam membeli seblak kesukaannya. Walaupun nanti harus menanggung omelan dari sang Abi karena terlalu sering membeli. Ali yang notabene nya adalah seorang dokter tentu sangat menjaga sekali pola makannya, hingga tidak jarang Syila selalu mendapatkan omelan dari Abinya karena memakan makanan yang tidak baik dikonsumsi jika keseringan.

"Hai bang wiraaaaaa."Syila menyapa pria dewasa bernama Wira, pedagang seblak langganan Syila. Wira yang sedang sibuk mengaduk masakannya menoleh saat suara Syila memanggil namanya.

"Neng syila, aihh baru kesini lagi neng?."Wira tersenyum dan menghampiri Syila, tapi sebelum menghampiri Syila, Wira menyuruh salah satu karyawan nya untuk menggantikan dirinya.

"Kemana aja neng? Baru keliatan lagi. Meni rindu abang."

"Hehe iya nih bang baru sempet. Biasa lah sibuk."

"Eleuh gaya neng syila teh sibuk sekarang mah."

"Ya udah masuk semester akhir bang, jadi ya sibuk lah."kata Syila."Btw makin rame aja nih yang datang."lanjutnya sambil memperhatikan sekeliling yang ramai oleh orang orang yang sedang menikmati seblak khas Sunda asli dari Wira.

"Alhamdulillah neng setiap hari ramai. Ini pun awalnya teh berkat neng syila yang promosiin di Instagram neng syila."

"Ah biasa aja itu mah bang, udah rejeki bang wira."

Erka yang sejak tadi diam menyimak obrolan asik kedua orang didekatnya berdehem. Berusaha menyadarkan Syila atas kehadiran nya yang terlupakan.

"Eh bang kenalin, kak erka."Syila yang tersadar dengan Erka disisinya langsung mengenalkan Erka kepada Wira.

"Wahh siapa ini neng? Ganteng pisan."Wira berbisik kearah Syila, kemudian mengulurkan tangannya."Saya wira, pemilik kedai seblak disini."

Erka menerima uluran tangan Wira dan menyebutkan namanya. Matanya sejak tadi memperhatikan gerak gerik Wira yang terus menatap kearah istrinya.

"Masih ada meja kosong ga bang?."Syila celingukan mencari tempat yang masih kosong untuk dirinya dan Erka.

"Oh masih neng, tapi gapapa kalo lesehan?."tanya Wira.

"Gapapa bang, yang penting duduk."

Wira pun mengantarkan Syila keluar dari kedainya dan berjalan kesamping kedai yang terdapat tikar dan meja disana. Sengaja Wira jadikan tempat untuk duduk untuk para pembeli yang tidak kebagian meja didalam kedainya.

"Widihh keren udah ada lesehan nya."takjub Syila.

"Bisa aja ah neng syila. Ya sudah mau pesen seperti biasa atau mau menu yang baru nih?."tanya Wira sembari memberikan selembar kertas yang sudah di laminating kearah Syila dan Erka.

Love SuamikkkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang