28

37 3 0
                                    

Selamat membaca 🤗❣️
Enjoy 💋










Dipertengahan malam yang sunyi ini ketika orang orang sedang asik dan nyaman dengan tidurnya. Syila, gadis itu harus terpaksa bolak balik kamar mandi untuk membuang hajatnya. Sejak dari tadi gadis itu sudah lebih dari tiga kali keluar masuk kamar mandi akibat perutnya yang melilit.

Baru saja ingin melanjutkan tidurnya, perut yang terus saja mulas membuat Syila mau tidak mau kembali masuk kedalam kamar mandi. Terus seperti itu hingga Syila lemas dan lelah karena terus bolak balik kamar mandi walaupun kamar mandinya ada didalam kamar.

Erka yang sudah terlelap merasa terganggu dengan gerakan disampingnya. Ia dengan terpaksa membuka matanya perlahan dan melihat sebelah tempat tidurnya kosong, tidak ada sang istri. Namun kebingungan nya terjawab ketika Syila keluar dari kamar mandi dengan wajah yang lemas dan tangan yang memegangi perutnya.

"Kamu kenapa?."

Syila menggelengkan kepalanya lemas, ia benar benar dibuat tidak berdaya karena perut nya yang mulas. Sepertinya akibat tadi malam makan seblak yang pedas membuat dirinya sakit perut seperti ini.

"Aduhhhh."Syila mengaduh saat kembali perutnya merasakan mulas. Ia pun dengan cepat cepat berjalan kearah kamar mandi untuk kembali mengeluarkan hajatnya.

Tidak lama kemudian Syila kembali keluar dengan wajah yang semakin lemas. Bahkan gadis itu terlihat seperti tidak memiliki tenaga karena jalannya yang tertatih. Erka pun dengan baik hati menghampiri dan menuntun Syila untuk berbaring diranjang.

"Perut kamu sakit?."

Syila hanya bisa mengangguk, ia sungguh sangat lemas karena perutnya yang terus terkuras. Syila jadi merasa sedikit menyesal karena telah menyepelekan dirinya sendiri saat diberitahu oleh Erka jika dirinya makan seblak sepedas itu bisa sakit perut. Dan ya, itu benar terjadi.

"Aku ambilkan air hangat dulu, sekalian cari obat siapa tau ada."ujar Erka kemudian pergi keluar menuju dapur untuk mengambil air.

Syila hanya diam dan berbaring di ranjangnya dengan peluh keringat yang membasahi kening. Padahal sebelumnya ia tidak pernah seperti ini saat makan seblak sepedas apapun itu, tapi malam ini ia merasakan sakit perut yang melilit mulas seperti hendak keluar saat itu juga.

Tak berlama Erka sudah kembali dengan gelas ditangannya. Ia pun menyuruh Syila untuk duduk dengan bersandar di kepala kasur dan menyuruhnya untuk minum.

"Aku udah cari obat di P3K bunda, tapi ga ada. Yang ada cuma Paracetamol dan kasa aja."

Syila menyodorkan gelas yang airnya sudah ia minum setengah kearah Erka. Ia memejamkan matanya dan tak berapa lama kembali bangkit berjalan menuju kamar mandi lagi. Rasa mulas nya datang kembali membuat Syila mengaduh.

Erka yang melihat Syila seperti itu menjadi kasihan. Bolak balik kamar mandi dengan wajah yang pucat karena perut yang melilit sakit. Ia pun berpikir bagaimana caranya untuk membantu istrinya yang sedang kesakitan.

Pintu kamar mandi kembali terbuka, Erka pun dengan segera menghampiri Syila dan membantu nya. Ia melihat Syila yang banjir keringat dan kedua mata yang berkaca kaca.

"Kamu punya kayu putih ga? Biar perutnya dioleskan minyak kayu putih biar lebih enak."

"Ada dilaci kedua."Syila menunjuk laci meja riasnya dengan lemas. Erka pun langsung bergerak mengambil minyak kayu putih yang berada dilaci yang ditunjukan oleh Syila.

"Kan udah aku bilang jangan terlalu pedes nanti sakit perut. Tapi kamu ngeyel so jago bilang udah biasa, tapi nyatanya sekarang bolak balik kamar mandi terus."omel Erka. Sedangkan Syila hanya diam tidak kuat untuk sekedar membalas ucapan Erka.

Love SuamikkkWhere stories live. Discover now