50| Hanya Penyesalan |Epilog|

516 20 0
                                    

Hay baby apa kabar?

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Hay baby apa kabar?

Kangen bunda nggak?

Bunda boleh curhat dikit nggak sih?

"Jujur selama ini bunda insecure sama karya sendiri, bunda pesimis atas semuanya. Maaf.... sebenarnya bunda gak ingin curhat ke kalian tapi gimana lagi, bunda udah gak tahan jika terus berpura-pura😔."

"Teruntuk Readersku tercinta, secara garis besar bunda ucapkan terima kasih telah mengisi hari^^ dan hati bunda. Mungkin bunda dan karya bunda gak ada apa^^ nya jika tanpa kalian. Dan maaf jika bunda sering ada salah kata yang sering menyinggung dan menyakiti hati kalian 😔 Thank you baby, l love you."

Jangan lupa Baca
Vote
Komen
Share
Tandai TYPO

Tinggalkan jejak

Komen dong yang kangen Andrean

Yang kasihan sama Alvaro?

Rixoxoxo

"Arghhhhhhhh!!!!!"

Alvaro berteriak dengan keras seraya menarik rambutnya dengan kuat, berharap rasa sakit dan sesak yang bersarang di dalam dadanya bisa segera berlalu. Tubuhnya terasa sakit semua sesaat setelah membaca surat yang Andrean tulis hanya untuknya.

Seperti orang gila Alvaro hanya mampu menjerit sampai suaranya parau, ia tak lagi peduli dengan apapun yang pasti kebenaran, surat dari Andrean  dan semua yang ia alami seperti mimpi yang teramat mengerikan untuk ia akui sebagai kenyataan.

Penyesalan kini mulai membelenggu hatinya seakan kata itu terus memaksanya terlihat seperti seorang penjahat yang sebenarnya, bukan Andrean tapi Alvaro lah penjahat yang sebenarnya. Ia selalu menganggap jika kepergian kakaknya adalah murni kesalahannya.

Jika saja ia bisa memutar waktu Alvaro ingin memperbaiki semuanya, ia ingin Andrean kembali dan memulai semuanya dari awal. Hanya ada kehangatan tanpa kebencian. Namun kini ia yakin jika semua itu mustahil untuk ia lakukan, Andrean sudah meninggalkannya untuk selamanya.

"Kebenaran itu menyakitkan, dia yang selalu ku pandang sebagai penjahat rupanya sangat menyayangiku! Varo minta maaf Kak! Varo menyesal!"

Perlahan tubuh Alvaro meluruh menghantam lantai yang dingin, dengan tangan bergetar Alvaro menarik kuat rambutnya berusaha menyalurkan rasa sakit.

Hanya penyesalan yang memenuhi mulai sekarang. Sebesar apapun usahanya untuk memutar balikkan keadaan ia tetap kalah dengan takdir yang berjalan, Andrean tidak akan kembali.

I'm Your Brother ✔Where stories live. Discover now