Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
OTW 5K bisa yuk!!!
Jangan jadi SIDERS hargai penulis dengan cara baca-->vote-->komen Biar bund tau jika cerita ini masih ada peminatnya.
~Tinggalkan jejak jangan jadi Ninja~
Usahakan Follow biar tidak ketinggalan update dari semua cerita karya bunda terkhususnya I'm Your Brother
Happy Reading for Readers 😄😍😄
Spam emoj ini dong 😄😍
Bunda Ria
"Gue denger bentar lagi ada kemah di hutan," ucapan Danil membuat mereka menatap intens. "Lo tau dari siapa?" tanya Gio sembari membersihkan mejanya yang dipenuhi kulit kacang.
"Denger di ruang guru." Mereka ber empat hanya ber oh singkat. "Ro nanti sibuk gak?"
"Gue mau ke rumah lo." Farel dan Gio saling pandang menatap kearah Marvin. "Mau ngapain? Habisin persediaan dirumah Alvaro?" ketus Farel.
"Gak, gue dihukum nyokap. Gak dapat uang jajan."
"Kok bisa?!!" Tanya mereka berempat secar kompak dengan nada membentak, meminta penjelasan. "Gara-gara si tolol, mecahin vas bunga lesayangan nyokap." Marvin menatap tajam kearah Danil yang hanya menyengir.
"Salah sendiri dikasih diatas meja. Orang enak buat numpang kaki, gak sengaja ketendang," Ketiga cowok itu tertawa terbahak. Anak kembar itu memang banyak masalah.
"Apes bener lo Vin, punya saudara generasi orang purba.... hahahahaa.."
"Gue juga selalu nanggung akibatnya, Rel. Padahal gue gak salah," ucap Marvin pasrah.