27| Bukan Re Pelakunya

376 23 15
                                    

Hai sayangnya bunda selamat pagi, apa kabar??

Hoppla! Dieses Bild entspricht nicht unseren inhaltlichen Richtlinien. Um mit dem Veröffentlichen fortfahren zu können, entferne es bitte oder lade ein anderes Bild hoch.

Hai sayangnya bunda selamat pagi, apa kabar??

Selamat hari minggu, cie meski jomblo tetap bahagia ya seperti bunda 😄

Moga baik ya, di manapun kalian berada

Sebelum membaca, bunda ingatkan lagi

Jangan lupa Follow, Vote, Komen dan Share

Tandai TYPO ya

⚠️Jangan jadi NINJA dengan menghilang tanpa meninggalkan jejak, bikin bunda sedih😔⚠️

Tapi bunda percaya kalau anak yang baca cerita ini baik semua 😄

Ria

"Re itu meja no 24, pesanan nya tolong anterin ya," ucap Laura sembari menyerahkan nampan berisi pesanan pelanggan pada Andrean. "Iya gue anterin."

Laura tersenyum senang, setidaknya Andream sudah mau membantunya. Karena saat ini kondisinya sedang tidak baik, kakinya terasa pegal dan perutnya kram, efek haid di hari pertama.

"Aduh... dasar nyebelin," gerutu Laura sembari memukul kedua kakinya.

"Lo kenapa?" Laura tertawa pelan, malu berbicara hal semacam itu pada Andrean. "I-itu hahahaha.. kaki gue pegel banget."

Andrean menyerngit tak mengerti, "Maksud lo?" Laura menepuk pipinya yang terasa hangat karena pertanyaan Andrean. "Hemm... itu biasa cewek."

"Yang jelas kalau bicara, lo sakit?" Karena Andrean tak kunjung ia menarik cowok itu agar mendekat kearahnya, Laura sedikit berjinjit untuk membisikkan sesuatu.

"Hari ini gue haid, kaki gue pegel dan perut gue sakit banget."

"Yaudah lo istirahat aja," jawab Andrean santai seolah tanpa beban. Laura yang sebal mencubit pelan pipi cowok itu, "Masih jam kerja, lagian gue kasihan kalau lo sendirian."

"Lo khawatir sama gue?"

Laura memejam, anak SMA itu terlalu pintar untuk dibohongi, entah ia harus memberikan alasan apa.

"Enggak!! Gue takut lo sakit doang!!"

"Gak usah ngegas gue denger. Lo istirahat, gue ngerti kok." Laura menatap singkat cowok yang menyunggingkan senyum manis itu, lalu ia melangkah pergi karena sudah tidak kuat.

"Thanks lo udah ngertiin gue."

Andrean menahan tangan Laura yang hendak melangkah pergi, membuat mereka saling pandang. "Kalau butuh sesuatu bilang sama gue ya."

I'm Your Brother ✔Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt