48|Kenyataan

629 27 7
                                    

Selamat pagi semua

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Selamat pagi semua

Siap membaca part ini?

Wajib Follow Ig yang ada di bio bunda untuk mendapatkan jawaban dari
Ending l'm Your Brother

Jangan lupa

Baca

Vote

Komen

Share

Tandai TYPO ya sayang

"Jangan jadi ninja dengan membaca tanpa meninggalkan jejak, bikin bunda sedih."

Ria

"Kakak!"

Alvaro terbangun dengan nafas tersengal sesaat setelah ia bermimpi tentang Andrean. Dengan gerakan lemah Alvaro mencoba bangkit untuk melawan rasa sakit yang menjalar ke seluruh tubuhnya, pandangan manik hitamnya mengedar ke seluruh ruangan serba putih berbau antiseptik yang menyengat.

Rumah sakit. Dia berada disana lantas dimana saudaranya? "Kakak? Kakak dimana?" panggil Alvaro dengan suara parau. Cowok itu berusaha menurunkan kakinya dari branker bagaimanapun ia harus mencari Andrean, ia tidak peduli dengan perban dan luka yang memenuhi tubuhnya.

Bruk!

"Shhhhh...." Alvaro mendesis kesakitan saat kedua kakinya terasa lemas untuk berjalan, bahkan ia sampai terjatuh menghantam lantai dengan keras alhasil seluruh alat medis di tubuhnya terlepas begitu saja. "Kak Re!"

"Alvaro!"

Leonara yang baru masuk langsung berlari menghampiri Alvaro yang terduduk lemas di lantai, tanpa aba-aba ia memeluknya dengan sangat erat. "Sayang maafin aku ya...."

"Lupain itu Ra, Andrean dirawat di mana?"

"Lo istirahat, kita akan bertemu Andrean setelah kondisi kamu membaik," lirih Leonara seraya membantu Alvaro bangkit. "Gue mau ketemu Andrean."

Bukanya menurut Alvaro menepis kasar tangan Leonara lantas menarik paksa jarum infusnya, ia memaksakan langkahnya yang sakit untuk keluar dari ruangan itu. Ia harus bertemu Andrean untuk memastikan kakaknya baik-baik saja.

"Alvaro tunggu." Leonara berusaha menahan cowok itu agar tidak keluar ruang rawat tapi tetap nihil Alvaro itu keras kepala. "Alvaro!"

"Lepasin gue! Lo kenapa sih?!" Leonara terdiam disaat Alvaro membentaknya dengan keras, kini cewek itu hanya mampu memandang pinggung Alvaro yang mulai menjauh masih terus memaksakan diri mencari Andrean dengan langkahnya yang mulai melemah.

I'm Your Brother ✔| PROSES NASKAHWhere stories live. Discover now