1|Lo Pembunuh

1.5K 104 245
                                    

Andrean berjalan santai menuruni tangga, hendak menuju ruang makan dimana papanya saat ini berada, namun seketika ia urungkan kala melihat seorang wanita dengan baju seksi berada didekat papanya

Rất tiếc! Hình ảnh này không tuân theo hướng dẫn nội dung. Để tiếp tục đăng tải, vui lòng xóa hoặc tải lên một hình ảnh khác.


Andrean berjalan santai menuruni tangga, hendak menuju ruang makan dimana papanya saat ini berada, namun seketika ia urungkan kala melihat seorang wanita dengan baju seksi berada didekat papanya.

"Andrean, sini sarapan sama Papa sama Mama." ucap Kenzo yang melihat putranya.
"Andre gak laper." Lirihnya.
"Andre berangkat dulu."
Andrean lalu pergi tanpa menghiraukan panggilan dari papanya.

Hingga ia tidak sengaja bertabrakan dengan seorang cowok yang memiliki paras mirip denganya.dapat ia lihat cowok itu berjalan sempoyongan,matanya merah,wajahnya pucat serta sangat berantakan.
"Jalan pakai mata!!!" bentaknya, lalu segera pergi.

"Alvaro!" tegas Andrean sembari menahan tangan adiknya.
"Apa?!"
"Kenapa baru pulang? kemarin malam tidur dimana? lo minum?"
"Lepas! bukan urusan lo." ketusnya sembari menepis kasar tangan kakaknya, lalu berjalan pergi menuju lantai dua.

"Dek?! Alvaro!!"
Tidak ada respon dari cowok itu. Andrean menghela nafas pelan, lalu menghampiri Alvaro. Memastikan keadaan adiknya baik-baik saja.
"Dek buka pintunya!!" ucap Andrean sembari mengetuk pintu kamar Alvaro.
Sementara tidak ada respon dari cowok itu.
"Alvaro buka, Kakak mau bicara!!"
"Alvaro!!"

Pintu itu terbuka tiba-tiba, menampilkan seorang cowok dengan tatapan malas kearahnya.
"Pergi!! gue mau tidur!! gue capek!!!" bentaknya.
"Lo minum? jawab Kakak!"
"Lo kemarin kemana? kenapa nggak pulang?"
"Udah gue bilang, bukan urusan lo!!" bentak Alvaro semakin keras.

Membuat Kenzo yang tangah makan bersama calon istrinya,langsung beranjak dan berjalan menghampiri
Alvaro dan Andrean yang tengah bertengkar.
"Ada apa ini?!, masih pagi sudah ribut?!"
"Bukan urusan lo!" ketus Alvaro.
"Berani kamu sama Papa!"
"Kenapa Varo harus takut?" Tantang Alvaro pada Kenzo.

Ayah dan anak itu kini bersitegang, saling melayangkan tatapan tajam dengan tangan saling mengepal.
"Mas udah.. Alvaro baru pulang,dia pasti lelah." Lidiya mencoba menenangkan Kenzo.
"Diem lo!!" bentak Alvaro.

Plak!

"Jangan berani kamu bentak Lidiya,dia calon ibu kamu!" Alvaro hanya tersenyum smrik kearah papanya.
"Gue gak mau punya ibu jalang kek dia, bagi Varo mama tetap mama Nina!"

Plak!

"Jaga ucapan kamu, Alvaro!!"
"Mas udah.." Lidiya menahan tangan Kenzo yang sudah dua kali menampar Alvaro.
"Kenapa berhenti? ayo tampar!"
"Dasar penjahat!" desis Alvaro.

"Alvaro!! jaga ucapan kamu! dia Papa kita!" bentak Andrean pada adiknya.
"Dia bukan Papa gue, bagi gue Papa gak pernah ada!! dia hanya orang yang selalu menyiksa Mama gue!!"
"Dia fu*k boy, yang sukanya selingkuh!"
Bentak Alvaro marah.

"Alvaro!!"
Kenzo hendak melayangkan pukulan pada wajah anak itu,tapi Andrean menahan tangan papanya.
"Jangan sakitin adekku,Pa!. Mending papa pergi biar aku yang bicara sama Adek."
"Adek sedang tidak sadar"

I'm Your Brother ✔| PROSES NASKAHNơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ