15. Undang-undang mencintaimu

30 13 7
                                    

"Hari ini, dibawah langit yang tidak akan bisa memisahkan cinta kita

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Hari ini, dibawah langit yang tidak akan bisa memisahkan cinta kita. Ku persembahkan kepada pemilik mata segelap obsidian dengan cinta yang sesunguh-sungguhnya."
-Ababil Bintang Bimantara

VOTE ⭐
KOMEN ☁️
AND SHARE ⚠️⚠️
TANDAI JIKA TYPO ❤️❤️

15. Undang-undang mencintaimu.


"Satu titik, dua koma... Kamu cantik, Abang yang punya..."

"Anjay... Kebanyakan nonton Jarjit lo, Yo!" Timur memegang perutnya 'ngakak mendengar pantun yang dilontarkan Lio ketika seorang kakak kelas melewati didepan kelas mereka.

Guru belum masuk, membuat mereka berinisiatif untuk nangkring didepan kelas sambil menggoda para siswi yang melewati kelas mereka.

"Enak aja lo, gue baru belajar sama sepuh nya ini! Makanya cepet dapetnya." ucap Lio menoyor kepala Timur. "Sekalian sambil praktek,"

"Mentang-mentang cantik, bohay. Lo goda semua," ucap Marsel.

"Gak ngegoda, ga Lio namanya," timpal Petir.

Lio menepuk dadanya bangga, jiwa-jiwa playboy nya mulai meronta ketika di ujung sana, dua orang perempuan ingin melewati mereka.

"Lagi Yo, lagi..." ucap timur.

"Metik bunga, siang bolong... Neng Bunga, minta nomor hape dong..." Lio mengahadang kedua perempuan yang dengan terpaksa menghentikan langkahnya. Diketahui salah satunya bernama Bunga, siswi dari kelas sepuluh.

"'Kan udah ada!" timpalnya memandang Lio, heran.

Seketika pecah suara tawa mereka mendengar jawaban dari siswi tadi.

"Ya 'kah?"

"Salah pantun lo, Yo..." Timur mendekati Lio yang menggaruk tengkuknya.

"Minum air, sambil kumur-kumur... Mau jadi pacar Aa Timur?" Timur menimpali.

"Dih, ogah!" ucap Bunga dan berlalu dari sana, tidak lagi mau meladeni inti Arsenik yang suka ngaur.

"Anjayy... Minum air sambil kumur-kumur, gimana konsepnya itu Malih..." ucap Abil yang tertawa sambil memukul pundak Timur.

"Gak masuk otak memang," sela Petir.

"Gak masuk akal, bos..." ralat Marsel menyeka air mata yang sudah menggenang di pelupuk matanya. Terlalu banyak tertawa.

UCCELLO (On Going)Where stories live. Discover now