09. Bertemu kembali

123 73 169
                                    

"Orang bilang, patah hati terbesar adalah kehilangan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Orang bilang, patah hati terbesar adalah kehilangan. Bagiku tidak, patah hati terbesarku adalah ketika orang yang aku sayangi berlaku semaunya kepadaku lalu meminta maaf. Dan besoknya? Ia kembali mengulanginya lagi"
-Ababil Bintang Bimantara

WARNING⚠️
TERDAPAT ADEGAN KEKERASAN DIDALAMNYA. HARAP BIJAK DALAM MEMBACA.
THANKS YOU❤️


09. Bertemu kembali
      
"

Abiilll... Turunin guee..." teriakan Aza bahkan tidak diindahkan oleh Abil, malah mendapatkan perhatian dari banyak murid yang ada di koridor.

"Abil perut gue sakit kalo lo gendong gue kayak gini," adunya memukul punggung Abil.

"Lo ngode gue supaya gue gendong ala bridal style?" tanya Abil yang masih melanjutkan langkahnya menuju Uks. Aza menggigit bibirnya. Apa dia salah ngomong?

"Gue diliatin teruss..." mengalihkan pembicaraan.

"Gue juga diliatin," jawab Abil membuat Aza mendengus sebal.

Ceklek...

Brakk...

"Auu, Abill... Pelan-pelan napa," pekik Aza memegang pergelangan kakinya yang terkena ujung brankas.

"Kasar banget..." Gerutuannya dengan bibir cemberut.

"Mau banget gue lembutin?" tanyanya membuat Aza melirik kearahnya dengan kerutan.

"Apasih, ga jelas."

"Sebagai calon pacar yang baik, gue bantu lo nih," ucapnya mendekati Aza. "Ayo baring," lanjutnya membantu Aza berbaring.

"Calon pacar Selena," jelas Aza.

"Pacar lo lah," dengus Abil mulai mengangkat kaki Aza keatas brankas dengan perlahan.

"Dih, kayak gue mau aja," sindirnya memalingkan wajah.

"Sekarang, lo pacar gue..." ucapan tersebut membuat Aza melotot tidak percaya. "Nih buat lo," lanjutnya mengambil sebuah cepit rambut dari dalam saku celananya dan memberikan kepada Aza yang meneliti bentuknya. Cepit dengan bentuk pita. 'Lucu'

Aza mengernyit, mengambil cepitan tersebut.

"Aneh banget lo,"

"Gue susah nyarinya itu!" ucapnya tidak terima.

"Dih, emang lagi hoki aja kali," ucap Aza melihat kearahnya mainan yang diberikan Abil tadi. "Ga modal banget, nembak cewe," gumamnya.

"Lo ga tau filosofi dari mainan itu?" tanyanya membuat netra Aza beralih padanya.

"Ibaratnya itu, mainan itu gue. Gue berada disalah-satu jajan yang istimewa. Yaa itu lo," terangnya yang sudah duduk dikursi sampinga Aza.

"Filosofi lo ga keren," ucap Aza mengalihkan pandangannya menyusuri ruangan.

UCCELLO (On Going)Where stories live. Discover now