Chapter 9

590 105 16
                                    

Sasori membelalak terkejut mendengar jawaban Sakura. "Sasuke ayahnya? Tapi Sasuke kelihatan tidak tahu apa-apa."

Sakura menghela napas panjang. "Sasuke sengaja dijebak tunangannya, tunangannya memberikan obat perangsang dan obat amnesia. Kebetulan aku di sana, begitulah."

"Mengapa tidak memberitahu Sasuke?"

"Kak, saat itu aku terdesak oleh keadaan. Aku diancam, akhirnya aku tidak berani bicara. Tapi aku juga salah terlambat meminum pil kontrasepsi."

"Maksud ku sekarang. Sekarang beritahu Sasuke, aku lihat dia mulai memahami perasaannya."

"Maksud kakak?"

"Sasuke juga sepertinya mencintai mu. Hanya dia tidak sadar saja."

"Tidak mungkin, Sasuke sering menegaskan persahabatan kami."

"Kau tidak percaya?"

Sakura menggelengkan kepalanya. "Tidak."

"Mau aku buktikan? Aku bantu mengungkapkannya."

Sakura merasa tertarik, entah mengapa seakan ada secercah harapan, meski yang akan dihadapi ke depannya cukup berat berhubungan dengan tiga keluarga. Sakura kemudian menganggukkan kepalanya.

"Kalau begitu, kau tinggal kembali di sini. Di hadapan dia buatlah seolah-olah kita sudah saling menerima, tunjukkan bahwa kau mulai mencintai ku. Bersedia?"

"Baiklah, kak. Aku coba." Ucap Sakura menerima usulan Sasori.






《09》







Sakura melepas jas dokternya sembari berjalan menuju ke ruangannya, ia baru selesai mengapresiasi pasiennya, beruntung meski dalam keadaan hamil Sakura masih bisa melakukan pekerjaannya dengan baik.

"Dokter Sakura, ada yang ingin bertemu." Ucap salah seorang perawat yang mendekatinya.

"Di mana?"

"Di ruangan anda."

Sakura menganggukkan kepalanya, ia melangkah menuju ruangannya, masuk ke dalam dan matanya seketika menangkap seseorang yang begitu ia kenal. Mikoto Uchiha, ibu dari Sasuke Uchiha.

"Ibu," sapa Sakura.

Mikoto mendekati Sakura, memeluk Sakura beberapa saat sebelum atensinya melihat perut Sakura yang menonjol sedikit. Tangan Mikoto kemudian hinggap di perut Sakura, membuat Sakura sedikit tersentak.

"Bagaimana keadaan mu? Selamat atas kehamilan mu, nak." Ucap Mikoto dengan mengusap perut Sakura lembut.

Sakura terdiam sesaat. 'Bagaimana respons ibu jika tahu di dalam sana adalah cucunya?' batin Sakura sedikit penasaran.

"Kami baik, ibu. Janinnya sangat sehat dan kuat, perkembangannya bagus, ibu mau melihat foto USG ku?"

Mikoto tampak antusias mengangguk, ia mengikuti Sakura yang mengajaknya duduk di sofa. Sakura membuka dompetnya, mengeluarkan beberapa foto USG untuk diperlihatkan pada Mikoto.

"Wah, bayi mu sudah terbentuk sempurna. Lucunya, ibu boleh minta satu foto USG ini?"

Melihat antusias Mikoto, membuat Sakura merasa terharu. Sakura tersenyum lebar dengan menganggukkan kepalanya.

Setelah menyimpan foto USG itu, Mikoto kembali mengusap lembut perut Sakura.

"Ibu, ada perlu apa menemui ku?" tanya Sakura, merasa Mikoto punya urusan penting bertemu dengannya.

Tough Situation Where stories live. Discover now