Chapter 6

555 88 7
                                    

Ternyata begini rasanya merindukan seseorang dalam waktu yang cukup lama, hampir tiga minggu Sasuke benar-benar tidak berkomunikasi dengan Sakura. Sasuke akui ia sempat tidak bisa menahan diri, seolah langkah kakinya bergerak sendiri untuk mendatangi Sakura, beberapa hari lalu ia hanya melihat Sakura dari jauh, menemani Sakura dalam perjalanan pulang meski Sakura sendiri tidak mengetahuinya.

Malam ini, Sasuke akan menghadiri pesta pernikahan teman sekolahnya dulu, Sasuke yakin Sakura akan datang karena yang menikah cukup akrab dengan Sakura. Namun sebelum menghadiri pesta, kini Sasuke tengah bertemu sahabat dekatnya yang lain yaitu Naruto. Mereka hanya saling membicarakan pekerjaan, akan tetapi Naruto menyadari Sasuke tidak fokus, sahabatnya itu sepertinya memiliki masalah lain yang dipikirkan.

"Apa yang kau pikirkan?" tanya Naruto.

"Keuntungan perusahaan." Jawab Sasuke dengan nada datar.

"Aku tahu bukan itu, jika kau bisa melihat dirimu sendiri, meski tubuhmu berada di sini, tapi pikiran mu di tempat lain."

'Aku yakin perasaan ku ini hanya karena Sakura sahabat ku, bukan perasaan seperti pasangan antara pria dan wanita.' Batin Sasuke meyakinkan dirinya sendiri.

"Meski kau terbiasa sendiri, tidak ada salahnya sesekali berbagi pada orang lain." Ucap Naruto ingin membantu sahabatnya.

"Penilaian mu tentang aku pada Sakura bagaimana?" tanya Sasuke ingin mengetahui dari teman dekatnya bagaimana orang memandang kedekatan Sasuke dan Sakura.

"Ya, kalian sangat akrab." Jawab Naruto dengan mulai mencurigai pikiran Sasuke.

"Hanya itu?"

"Penilaian tentang apa sih maksud mu, Sasuke? Kedekatan mu pada Sakura atau perlakuan mu pada Sakura?"

Dengan kesal Sasuke menjawab, "Intinya penilaian mu tentang bagaimana aku memperlakukan atau terlihat bagaimana pada Sakura!"

"Sepertinya aku harus jujur. Kau memperlakukan Sakura berbeda dengan wanita manapun, baik mantan-mantan mu dulu atau Karin tunangan mu yang sekarang. Diam-diam aku tahu, kau kebanyakan memperhatikan Sakura, bahkan ketika aku sempat menyukai Sakura, kau tidak memberi ku kesempatan untuk lebih dekat dengan Sakura. Sekarang aku tanya begini, pernahkah kau merasa marah melihat Sakura dekat dengan pria lain? Atau pernahkah kau bergairah ketika memikirkan Sakura?"

Pupil mata Sasuke sedikit melebar mendengar pertanyaan Naruto, namun secepat mungkin Sasuke normal kembali.

"Aku marah jika Sakura terluka, bahkan ketika suaminya seenaknya padanya!" Sasuke tidak mau menjawab hal privasi lainnya.

"Sakura menikah karena perjodohan, kau sendiri tahu bagaimana hubungan Sakura dengan suaminya yang tidak ada baiknya. Kau tidak pernah melihat kemesraan Sakura dengan suaminya, jadi kau tidak pernah sadar. Coba sekarang begini, kau berani tidak membayangkan Sakura bercumbu dengan suaminya, berbagi kehangatan di atas ranjang. Atau kau harus melihatnya sendiri, agar kau tahu bagaimana perasaan mu kepadanya."

Sorot mata Sasuke berubah serius, ada ketajaman dari sorot matanya. Selama ini, Sasuke tidak pernah melihat Sakura bersentuhan dengan Sasori, namun karena sekarang Sakura sedang hamil, bukankah kenyataannya Sakura sudah bersetubuh dengan suaminya?

Sasuke memejamkan rapat kedua matanya, berusaha membuyarkan isi kepalanya, bayangan potongan adegan mesra hasil rekayasa kepalanya sangat mengganggu Sasuke. Sebelumnya Sasuke tidak membayangkan kemesraan Sakura dan Sasori, karena memang mereka tidak menunjukkan kedekatan. Karena Naruto, sekarang pikirannya membuatnya sangat kesal.

"Tidak berguna bicara dengan mu." Ucap Sasuke yang segera berlalu pergi dari tempat tersebut.




《06》






Tough Situation Where stories live. Discover now