Chapter 4

871 97 4
                                    

"Aku hamil."

Shock

Baik Sakura maupun Sasuke sama-sama terkejut, namun Sakura lebih dulu menormalkan keterkejutannya, sementara Sasuke sudah berdiri dan menghadap Sasori dengan marah.

BUGH!

Satu pukulan Sasuke layangkan di wajah Sasori, Sasuke juga menarik kerah baju Sasori dan menatapnya sangat tajam.

"Shit!"

Sakura yang melihatnya ikut panik, Sakura segera berdiri dengan menarik tangan Sasuke agar berhenti mengintimidasi Sasori. Sasuke yang menyadari sahabatnya menahannya segera melepaskan Sasori, takut Sakura terkena imbas atas kemarahannya.

"Sudah biarkan saja, Sasuke! Aku mohon jangan memperpanjang semua, aku lelah!!" pinta Sakura, emerald dengan onxy saling bertemu, menatap agak lama sebelum akhirnya Sasuke membalikkan badannya, meski tangannya mengepal kuat.

Sakura bernapas lega, kemudian menatap sengit Sasori sebelum akhirnya kembali memilih duduk di sofa daripada mengurusi suaminya itu. Sasuke menyusul Sakura dengan duduk di sebelahnya yang kosong, mereka mengabaikan sepasang kekasih yang sudah kembali berinteraksi di belakang mereka. Peduli apa mereka soal itu, yang terpenting dari semuanya ialah liburan tentunya itu bagi Sakura.

"Bercerai saja." Ucap Sasuke sembari melirik Sakura yang jadi ikut meliriknya.

"Inginnya begitu. Sepertinya akan sulit, Nenek Chiyo sangat menyukai kami bersama." Helaan napas berat terdengar di akhir perkataan Sakura.

"Nenek-nenek itu lagi. Dari awal Nenek itu salah, memaksakan seseorang untuk kesenangannya. Nenek itu tanpa sadar membuatmu menderita, kapan sadarnya? Apa aku perlu menyadarkannya?!"

"Nenek Chiyo berjasa untukku, Sasuke." Balas Sakura dengan menatap tajam pada Sasuke.

"Hmm ...," Sasuke bergumam malas, Sakura sampai saat ini masih terus menjadikan alasan nenek Chiyo berjasa untuk tetap bertahan.





《04》





Setelah perjalanan yang cukup panjang. Akhirnya mereka tiba juga di vila yang sudah Sakura pesan, beruntung mereka tidak begitu banyak membawa barang dalam liburan kali ini.

"Aku tidur sendiri." Ucap Sakura yang bersiap untuk segera pergi ke kamarnya.

"Sakura, kamar kami??!!" suara Mei memberhentikan langkah Sakura.

"Cari sendiri." Jawab Sakura dengan segera berlalu.

Sasuke segera menyusul kepergian Sakura sembari sedikit menatap tajam pada Sasori, Sasuke merangkul pundak Sakura yang otomatis membuat sang empu cukup terkejut atas perbuatannya. 

"Kau lelah?" tanya Sasuke.

"Kenapa? Apa kehamilanku membuatmu lebih peduli kepadaku?" balas Sakura yang sedikit membercandai Sasuke.

"Aku berpikir untuk mengajakmu jalan-jalan di sekitar sini." Ucapnya. Sasuke merasa ingin menjauhkan Sakura dari jangkauan Sasori maupun Mei.

"Aku mau. Tapi sepertinya aku perlu beristirahat beberapa menit, tiga puluh menit dari sekarang boleh?"

"Ya. Aku akan menghampirimu." Balas Sasuke menyetujui permintaan Sakura.

Dalam beberapa menit mereka semua memanfaatkan waktu untuk beristirahat, termasuk Sakura yang merasa lebih segar kembali dibandingkan sebelumnya. Suara ketukan pintu menandakan kehadiran Sasuke yang menjemputnya. Benar saja, ketika Sakura membuka pintu tampaklah Sasuke dengan senyum tipis menyapanya.

Tough Situation Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang