Sun VS Death

3 1 0
                                    

"Ketika bulan meninggalkan dirimu, matahari akan datang menemani dirimu. Begitu pun sebaliknya. "

- Gerald Bruce

***

Aquae, 14 Ignitia, 1412, Era Kemakmuran.

Hari itu, merupakan hari di mana para Iblis menyerang desa Saint. Itu adalah malam di mana para Iblis terus membantai warga desa. Membuat tanah di desa itu langsung berubah menjadi lautan darah.

Meski begitu, ada beberapa orang yang selamat dan berhasil bersembunyi. Salah satunya adalah Silla.

Itu semua berkat istri dari kepala desa. Ia mengusulkan sebuah ide untuk bersembunyi di sebuah ruang rahasia di rumahnya sebelum para Iblis menyerang desa.

Ia melakukan itu karena merasakan firasat buruk. Meskipun ia tahu kalau desa ini memiliki pelindung dari Saint, ia tetap takut kalau skenario terburuk terjadi.

Lalu, mereka berlari ke rumah milik kepala desa dan dengan cepat membuka sebuah pintu rahasia di lantai ruang tamu. Mereka masuk ke dalam terowongan yang tersembunyi di balik dinding rumah dan menutup pintu rahasia di belakang mereka.

Di dalam terowongan tersebut, para warga menemukan sebuah ruangan rahasia yang sudah disiapkan sebelumnya. Ruangan tersebut dilengkapi dengan lampu, satu tempat tidur untuk dua orang, serta persediaan makanan dan air yang cukup untuk beberapa hari. Selain itu, di dinding ruangan terdapat mantra-mantra kuno yang membantu melindungi ruangan dari serangan Iblis. Mantra kuno tersebut merupakan salah satu warisan dari Saint yang agung.

Setelah itu, skenario terburuk yang dibayangkan oleh istri dari kepala desa pun terjadi.

Kawanan iblis yang menyerang desa telah berhasil menembus penghalang desa dan mengalahkan warga desa. Mereka telah membantai warga desa tanpa ampun. Desa yang dulunya ramai dan penuh kehidupan, kini telah berubah menjadi sunyi senyap.

Di tengah desa, terdapat banyak mayat warga desa yang berserakan di mana-mana. Darah segar dan kotor membasahi tanah, membuat aroma yang menusuk hidung. Kawanan iblis itu masih berkeliaran di desa. Mereka berteriak-teriak dan tertawa, merayakan kemenangan mereka.

Di sisi lain, tidak semua orang ikut berlindung dengan istri kepala desa, karena mereka mempercayai kalau desa mereka pasti akan aman dan terlindungi, termasuk nenek Silla.

Pada akhirnya, semua warga desa yang tidak ikut dengan istri kepala desa, mati karena serangan para Iblis.

Mereka yang berlindung di ruang rahasia rumah kepala desa, hanya bisa mendengar jeritan mengerikan dari para warga desa yang dibantai oleh para Iblis.

Mereka hanya bisa terus bersembunyi sambil dihantui oleh rasa takut.

Mereka tidak tahu berapa lama lagi malam ini akan berakhir. Udara di ruangan itu terasa menjadi berat, waktu terasa seperti berhenti bergerak, itu adalah momen di mana kegilaan di dunia ini telah mencapai puncaknya.

***

Di sisi lain.

Pria itu berlari secepat mungkin menuju desa Saint yang terbakar. Ia bisa mendengar jeritan-jeritan ngeri dari penduduk yang diserang oleh iblis-iblis. Ia menggenggam erat pedangnya yang bersinar dengan cahaya suci dari Ether.

Lalu, ia pun tiba di pintu gerbang desa dan langsung disambut oleh segerombolan iblis berbentuk manusia. Mereka memiliki kulit merah, tanduk hitam, dan mata kuning yang menyala. Mereka mengeluarkan suara mengaum dan melompat ke arahnya dengan cakar dan gigi mereka yang tajam.

Pria itu tidak punya waktu untuk ragu. Ia langsung mengayunkan pedangnya dengan cepat dan akurat, memotong tubuh-tubuh iblis yang menghalangi jalannya. Darah hitam menyembur dari luka-luka mereka, tetapi ia tidak peduli. Ia hanya fokus pada tujuannya: membasmi para Iblis yang ada di dunia ini.

World Of ArcanaWhere stories live. Discover now