Mereka Yang Bersembunyi Di Dalam Bayangan

3 0 0
                                    

"Jalan yang aku pilih ... adalah Jalan Kematian."

- Valmont Dizzon

***

Solis, 27 Ignitia, 1412, Era Kemakmuran.

Benua Barat, Kerajaan Festus, di area hutan dekat Ibukota.

Di tengah hutan yang rindang, sinar matahari hanya bisa menembus celah-celah daun dan cabang pohon yang tumbuh dengan lebat. Suara gemercik air mengalir dari sungai kecil yang mengalir melalui hutan, terdengar jelas namun seakan disembunyikan oleh suara gemuruh dedaunan dan suara hewan-hewan yang hidup di sana.

Di permukaan tanah, terdapat lapisan dedaunan dan rerumputan yang tebal, memperlihatkan indikasi bahwa daerah ini jarang sekali dijamah oleh manusia. Dalam hutan, terdapat pohon-pohon raksasa dengan dahan yang menjulang tinggi dan cabang-cabang yang saling berpagutan. Pohon-pohon tersebut memiliki batang yang berukuran besar dan berdiameter besar, dengan kulit kayu yang mengelupas dan berwarna coklat tua, membuatnya terlihat sangat tua dan kokoh.

Di antara cabang-cabang pohon tersebut, terlihat beberapa hewan seperti monyet, burung, dan tupai yang saling bermain di atasnya. Di bawah pohon, terdapat aneka macam tumbuhan, seperti lumut, jamur, dan pakis, tumbuhan yang beraneka warna dan bentuk. Terdapat bunga-bunga liar yang tumbuh menjalar di atas tanah dan pohon, memberikan warna-warni yang menakjubkan di antara dedaunan hijau.

Semilir angin meniup lembut di hutan tersebut, menghasilkan suara gemerisik dedaunan dan cabang pohon yang saling bergesekan. Terdengar juga suara burung hutan yang berkicau dan suara hewan-hewan kecil yang saling berinteraksi di sekitarnya. Namun, seiring malam datang, suara hutan berubah menjadi lebih sunyi, kecuali terdengar suara jangkrik dan serangga lainnya.

Jauh di kedalaman hutan yang indah ini, terlihat seorang pemuda berambut putih yang menggunakan pakaian serba hitam sedang berdiri diam sambil menarik nafas dalam. Pemuda berambut putih itu mengangkat wajahnya dan menatap ke arah langit lalu bergumam,

"Dark Beast... makhluk yang mengerikan. Aku tidak menyangka kalau dia benar-benar sekuat itu."

Whooooosh!

Bayangan melewati pepohonan mengelilingi pemuda berambut putih. Satu... dua... tiga..., ada enam bayangan totalnya. Masing-masing dari mereka bergerak dengan kecepatan yang melebihi kecepatan suara.

Bayangan-bayangan hitam yang cepat bergerak mengelilingi pemuda berambut putih di dalam hutan. Keenam bayangan tersebut menyerupai manusia dengan tinggi yang sama, namun tidak jelas wajah atau fitur lainnya, hanya terlihat siluet hitam yang bergerak cepat di antara pohon-pohon yang rimbun.

Bayangan-bayangan tersebut mengelilingi pemuda berambut putih dengan gerakan yang lincah, terlihat seakan mereka sedang bermain-main dan mencoba mengalihkan perhatian pria berambut putih. Tidak ada suara yang terdengar dari bayangan-bayangan tersebut, hanya suara kaki mereka yang saling bergesekan dengan dedaunan dan batang pohon saat mereka bergerak cepat.

Meskipun sulit dilihat dengan jelas, terdapat kilauan cahaya yang terpancar dari mata keenam bayangan tersebut, memberikan kesan misterius dan menakutkan bagi siapa saja yang melihatnya. Bayangan-bayangan tersebut bergerak dengan sangat cepat, membuatnya sulit ditangkap dengan mata telanjang.

Sang pemuda berambut putih yang menjadi pusat perhatian bayangan-bayangan tersebut terlihat sangat tenang, namun berusaha untuk tetap waspada dan mengamati gerakan bayangan-bayangan itu dengan seksama. Dia merasakan adanya Ether yang berputar di sekitarnya, dan merasa sedikit terkejut karena tidak dapat memahami apa yang sebenarnya terjadi.

Tiba-tiba mata milik pemuda berambut putih itu berubah yang awalnya berwarna coklat, menjadi warna biru. Ia langsung mampu bereaksi dengan kecepatan bayangan tersebut seolah mereka bergerak sangat lambat baginya.

World Of ArcanaWhere stories live. Discover now