Bab 21

934 60 1
                                    

"HAHAHAA HANYA SEGINI KEMAMPUANMU BOCAH?!" tawa Jayden.

"Sekarang aku akan kembali menghancurkan Academy mu Criss" kata Jayden.

"Harus aku mulai dari mana ya? Menghancurkan gedungnya? Atau menghabisi orang-orangnya dulu? Hahaha kulakukan saja sekaligus!"

Mr Criss dan para guru lainnya sudah bersiap menghadapi Jayden. Namun di sisi lain..

"Kita masih belum selesai pak tua." Alana ternyata kembali bangkit.

Dia tampak membetulkan topengnya yang sudah sedikit retak akibat pertarungan barusan dan mengelap sudut bibirnya yang berdarah.

"Masih bisa bangun bocah?! Tapi tak masalah aku akan tetap mengalahkanmu hahaha!"

Alana tampak memejamkan matanya sebentar. Saat ia memejamkan mata, tiba-tiba datang angin yang berhembus seolah menyemangatinya. Tiupan itu menerbangkan tudung yang dikenakan Alana, membuat rambut panjangnya terurai bebas. Perlahan aliran Mana mulai mengitarinya, semua terpukau dan penasaran apa yang ia lakukan.

Aliran Mana itu mulai naik dari kaki hingga kepalanya, membuat beberapa anak rambut Alana sedikit terangkat. Ditambah angin dan daun-daun disekitarnya Alana terlihat bak peri. Tanpa ia sadari rambutnya berubah warna, warna yang jauh berbeda dari rambut miliknya.

"Lihat dia!"

"Apa yang dia lakukan?"

"Astaga apa itu aku baru pertama kali melihat yang seperti itu!"

"Tidak mungkin"

Heboh para guru dari kejauhan.

Tak lama Alana membuka matanya, lalu ia menggerakkan tangannya ke depan dan muncul sebuah pedang double sword. Pedang yang memiliki satu pegangan dengan bilah pedang yang berada di masing-masing sisinya. Sisi satu pedang silver dengan ukiran daun a.k.a pedang kehidupan dan sisi lainnya pedang hitam dengan ukiran akar hitam a.k.a pedang kematian.

Tak banyak yang tau senjata apa itu kecuali satu orang yaitu Mr Criss, 'Pedang itu?! Kenapa bisa ada padanya?!'

Jayden semakin melihat remeh Alana, "Cih hanya gadis ingusan"

"Ayo kita lihat reaksimu setelah dikalahkan seorang gadis"  dingin Alana dan sedetik kemudian ia menghilang.

"Dim-"

"Uakh!"

Alana tiba-tiba muncul di belakang Jayden dan langsung menyerang. Jayden yang tidak sempat menghindar mendapatkan luka panjang di bagian punggungnya.

"Kau-" baru berkata satu kata dan Alana kembali menghilang.

Kemudian tiba-tiba muncul di samping Jayden sambil berbisik, "Jangan banyak omong pak tua"

Syattt!

Alana kembali mengayunkan pedangnya menggores lengan Jayden.

"Jangan hanya tiba-tiba menyerang pengecut?!" marah Jayden.

"Darah tinggi ya? dari tadi marah-marah terus, pak tua, pak tua" Alana sambil menggelengkan kepala mengejek.

"BERHENTI MENYEBUTKU PAK TUA?!"

Trangg.......

Trranggg....

Trangg.......

Sringgg......

Whuss.......

Tringgg......

Sringghhh..

Pertarungan kembali terjadi. Kini Alana kembali mendominasi, setiap serangannya sangat kuat dan gerakannya lebih cepat, bisa dibilang sangat cepat. Sampai-sampai Jayden hanya bisa menangkis dan menghindar tanpa mampu membalas. Tubuh Jayden sudah penuh dengan luka, tapi masih belum berhenti. Alana seperti orang yang sedang kerasukan sekarang.

Darolent Academy : Lost Darold PrincessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang