Bab 16

889 52 0
                                    

Hari ini sedikit berbeda-yang biasanya mereka hanya belajar di kelas kini murid-murid Middle-1 berkumpul di arena untuk kelas bertarung.

Di depan mereka sudah ada Mr Poul yang merupakan guru mata pelajaran bertarung. Disana juga murid-murid sudah siap dengan seragam yang dikhususkan untuk latihan bertarung dilengkapi pengaman yang melindungi beberapa anggota badan, yang akan membuat mereka tetap nyaman dan aman tentunya untuk menjalani latihan hari ini.

 Disana juga murid-murid sudah siap dengan seragam yang dikhususkan untuk latihan bertarung dilengkapi pengaman yang melindungi beberapa anggota badan, yang akan membuat mereka tetap nyaman dan aman tentunya untuk menjalani latihan hari ini

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

seragam latihan


"Seperti biasanya kali ini kita juga akan melakukan duel satu lawan satu, bersiaplah dengan pasangan duel kalian masing-masing nanti akan saya panggil satu persatu" Semua murid menyamping menunggu di pinggir Arena, kecuali Alana.

"Mr" Alana menghampiri Mr Poul.

"Ya?"

"Saya belum memiliki pasangan duel" datar Alana dengan malas.

"Sebentar saya cek dulu" Mr Poul memeriksa daftar nama di absensi.

"Pasangan duel-mu.. Angel"

"Tidak ada pasangan lain Mr?"

Mr Poul menggeleng, "Hanya dia yang juga belum memiliki pasangan duel. Sepertinya dia belum datang tunggulah, gadis itu pasti sedang berdandan" Mr Poul bergumam di akhir kalimat-nya setelahnya ia pergi tanpa menghiraukan wajah kecut Alana.

'Menyebalkan' kesal Alana.

Skip

Beberapa menit kemudian satu persatu murid di persilahkan maju dan menunjukkan kemampuan mereka dengan senjata mereka masing-masing tentunya.

Alana POV

Hari yang menyebalkan, kenapa pasangan duel-ku harus Angel? Bukan berarti aku takut, namun kalian bisa tebak sendiri bagaimana si Angel itu, gadis manja, genit dan tukang drama. Aku suka akting tapi tidak suka jika lawan akting-ku kaleng rombeng.

"Gugup hah?" suara laki-laki di sampingku.

Si Doberman, Darren.

Dia benar-benar meremehkanku, awas saja akan ku balas dia.

"Ren berhentilah mengganggu Alana" Cloe jengah dengan tingkah Darren.

Ya, aku juga begitu. Darren dia selalu menggangguku di kelas atau dimana pun. Dia selalu mengajak berdebat dengan cara bicaranya yang mengejek dan meremehkanku itu. Disisi lain dalam batinnya dia terus menuduhku Darkness.

"Dia sepertinya sedang mencari perhatian Alana" ucap Kevin. Aku sekarang sudah biasa dengan mulut asal Kevin, aku hanya perlu mengacuhkannya.

"Iya juga sih, dia biasa dingin pada perempuan" Cloe dengan tatapan menyelidik pada Darren.

"Tidak bisakah aku melihat pertarungan ini dengan tenang?" dinginku.

"Dasar galak" Kevin langsung membuang muka.

Darolent Academy : Lost Darold PrincessWhere stories live. Discover now