Bab 4

1.2K 56 0
                                    

Pagi ini seperti biasa Alana yang sedang bersiap-siap untuk berangkat sekolah sebelum itu ia membuka laptopnya. Sebuah rekaman dari salah satu CCTV di sekolah.

Halaman belakang sekolah.

Sebuah portal tampak terbuka disana dan keluarlah banyak orang-orang dengan memakai jubah hitam dengan motif unik di ujungnya, jubah hitam pendek tanpa tudung yang menempel di bahu mereka. Wajah dan tubuh mereka sama persis seperti manusia, tidak seperti penyihir tua dalam buku dongeng.

Disana kepala sekolah bernama Mr Smith datang menyambut kedatangan para penyihir Darolent Academy tersebut.

"Pagi Mr Smith"

"Pagi"

"Salam Pangeran Darren dan Pangeran Kevin"

"Jangan panggil kami begitu"

"Baiklah"

"Jadi bagaimana apakah semuanya sudah siap?"

"Sudah Mr"

Lalu mereka pergi meninggalkan taman belakang dan memasuki gedung sekolah.

Alana menyudahi tontonan tersebut, Alana menyimpan laptopnya kembali, setelah itu ia turun untuk sarapan bersama paman dan bibinya.

Mereka langsung memulai sarapan bersama dan tak lama mereka selesai. Kemudian Alana kembali menggendong tas-nya hendak berangkat ke sekolah.

"Tumben berangkat lebih awal?" tanya Vani heran.

"Darolent Academy akan berkunjung ke sekolahku bukankah tidak baik jika datang terlambat dan bukannya paman dan bibi sudah tau hari ini mereka akan datang?" panjang Alana dengan wajah datar.

"Oh iya kami lupa" ucap Vani dan Robert cengengesan.

"Oh ya Alana ingat pesan paman tetap hati-hati, bisa saja salah satu perwakilan Academy itu adalah mata-mata Darkness" peringat Robert.

"Baiklah aku mengerti, aku berangkat dulu" ujar Alana.

"Hati-hati dijalan" ucap pamannya.

"Iya" ucap Alana singkat.

Setelah itu ia keluar dari rumah dan memasang earphone-nya, ia berjalan seraya sesekali bersenandung kecil.

Alana POV

Akhirnya aku sampai di sekolah. Memasuki gerbang aku bisa merasakan aura kuat dari dalam. Apa itu aura para penyihir Darolent Academy?

"Alana!" itu pasti Nasa, aku sudah merasakan kehadirannya sejak tadi.

"Hm" jawabku saat Nasa tiba di sampingku.

"Kau tau Al, semalaman aku tidak bisa tidur aku sangat bersemangat untuk hari ini. Semoga kita bisa terpilih ya, akan sangat keren jika kita bisa sekolah itu. Tapi katanya itu sekolah untuk anak-anak pintar, apa aku akan terpilih Al? Sepertinya tidak ya" cerocos Nasa panjang lebar. Dia memang selalu seperti ini.

Aku melepas earphone-ku, "Sudah?"

Nasa mengangguk. "Kamu akan terpilih Nas" ucapku sambil memasukkan earphone ke saku.

"Loh kenapa?" tanyanya bingung.

"Sekolah itu adalah sekolah sihir, untuk anak yang memiliki kekuatan sepertiku, kau dan Freya" jawabku.

Aku sudah pernah bilang kan, aku punya teman yang juga memiliki kemampuan sama sepertiku dan mereka adalah sahabatku, Nasa dan Freya.

Kekuatanku itu muncul saat umurku 6 tahun tapi aku menyembunyikannya dan melatih kekuatanku secara diam-diam dengan bantuan suara wanita itu dan latihan itu juga berlanjut sampai sekarang. Kekuatan atau elementku selalu bertambah seiring berjalannya waktu tapi aku lebih sering menggunakan element airku karna itu adalah element pertama yang mampu ku kuasai.

Darolent Academy : Lost Darold PrincessWhere stories live. Discover now