Kebenaran

28.6K 1K 28
                                    

Alesha menatap dalam wajah sang ayah yang masih enggan membuka matanya. Perasaan sedih yang menggerogoti hati Alesha saat melihat kondisi ayahnya. Pria yang selama ini selalu terlihat kuat, tegas kini terbaring tidak sadarkan diri di ranjang rumah sakit dengan beberapa alat-alat medis yang tertempel di tubuhnya.

Alesha mendudukkan dirinya di kursi yang terdapat di samping kasur ayahnya. Tangan Alesha terangkat untuk menggenggam tangan itu kemudian menciumnya dengan lembut.

"Ayah..." Bibir Alesha bergetar saat mengatakannya. Perasaan Alesha sakit saat mengingat kebenaran bahwa Atha Maheswari bukanlah ayahnya. Tapi lebih dari apapun hati Alesha lebih sakit saat melihat kondisi ayahnya sekarang. Alesha sangat menyayangi pria itu sangat menyayanginya jadi wajar jika ia terluka saat mendengar kebenarannya.

Alesha menelungkupkan kepalanya ke pinggir kasur dengan tangan yang masih menggenggam tangan Atha. Suara isak tangis Alesha terdengar jelas di dalam ruangan yang hanya terdapat mereka berdua. Alesha mengeluarkan seluruh kesedihannya di hadapan Atha meskipun pria itu tidak bisa melihatnya ataupun mendengarnya sekarang.

Sekitar lima belas menit Alesha dalam posisi itu sambil menangisi takdirnya. Satu pertanyaan yang tiba-tiba muncul dalam otak Alesha membuat gadis itu berhenti menangis. Alesha menegakkan tubuhnya kemudian menatap wajah Atha dengan mata sembabnya.

"Siapa ayahku?"

Baru beberapa detik Alesha mengucapkan dua kata itu, suara pintu yang dibuka membuat Alesha menoleh kebelakang dimana Sandra sedang berjalan mendekatinya bersama putri wanita itu.

Sandra berniat memeluk Alesha tetapi tatapan datar gadis itu membuat Sandra tidak jadi melakukannya. "Kamu udah makan? Mau makan bareng sama kita? Kebetulan bunda beli tiga nasi bungkus." Tutur Sandra sambil mengangkat plastik yang berisi nasi yang barusan ia beli.

Alesha tidak menjawab, gadis itu justru berjalan menuju sofa yang terdapat di dalam ruangan. "Aku mau tanya sesuatu sama Tante!" Ucap Alesha setelah mendudukkan dirinya di sofa. Sandra melangkah mendekati Alesha kemudian diikuti Hana dari belakang.

"Tante tahu semuanya kan? Jelasin!" Sandra menggelengkan kepalanya sambil menatap sendu mata sembab Alesha.

"Jangan bohong! Masih ada sesuatu yang kalian sembunyikan dan aku ingin tahu segalanya! Aku ingin tahu bagaimana mana masa lalu bundaku dan ayah dulu! Kenapa mereka bisa menikah? Dan siapa ayahku yang sebenarnya?" Tanya Alesha beruntun membuat dada Sandra sesak saat mendengarnya.

Melihat Sandra yang hanya diam membuat Alesha geram. Mata Alesha tidak sengaja melihat benda tajam yang berada di atas meja. Alesha berdiri kemudian meraih pisau buah yang terdapat di atas meja.

"Tante pilih aku mati atau hidup?" Tanya Alesha sambil mengarahkan pisau tersebut ke nadi tangannya. Sementara sandra menatap Alesha khawatir dengan kepalanya yang menggeleng kasar saat melihat tindakan Alesha.

"Alesha.." ucap Sandra lirih kemudian beranjak dari sofa berniat mendekati Alesha.

"Tante jangan mendekat!" Geram Alesha.

"Kak! Jangan seperti ini." Ucap Hana dengan mata melotot.

"Alesha! Kak!" Teriak Sandra dan Hana berbarengan sambil berlari mendekati Alesha yang dengan sengaja menekan pisau ke tangannya sehingga mengeluarkan darah.

"Sayang..." Sandra menarik tangan Alesha yang memegang pisau kemudian merebutnya.

"Panggil dokter, Hana!" Suruh Sandra sambil menarik Alesha menuju sofa.

"Dokter bakal datang, kamu tahan ya..." Ucap Sandra yang sekarang menangis saat melihat kondisi Alesha.

"Ini salah Tante! Seandainya Tante mau jelasin semuanya!" Ucap Alesha yang sesekali meringis. Untung saja luka sayatan yang Alesha buat tidak dalam.

"Setelah luka kamu di obati, Tante akan ceritakan yang Tante tahu." Final Sandra.

***

"Ibu mu mencintai dan menikah dengan orang yang salah."

"Maksud Tante bunda pernah menikah sebelum dengan ayah?" Tanya Alesha sebab Sandra hanya diam setelah mengatakan kalimat tersebut.

Sandra mengangguk kemudian berkata. " Pria itu menghancurkan hati ibumu. Pria itu tidak benar-benar menyayangi ibumu, dia hanya ingin melihat ibu dan keluarga ibumu hancur terutama kakek mu."

"Semuanya berakhir bagi ibumu saat dia mengetahui bahwa suaminya memiliki istri lain yang tengah mengandung. Ibumu di bohongi, hatinya disakiti oleh fakta bahwa dia hanyalah istri kedua dari pria yang sangat ia cintai. Pria itu hanya menjadikan ibumu alat untuk membalaskan dendamnya atas kematian ayahnya."

Sandra terdiam, mencoba mengamati ekspresi Alesha yang terlihat menahan amarah. "Brengsek!" Umpat Alesha.

"Kenapa dia membalaskan kematian ayahnya pada bunda?" Sandra menggelengkan kepalanya menandakan bahwa wanita itu tidak tahu

"Saat mereka berpisah, ibumu baru menyadari bahwa ia tengah mengandung.  Ibumu yang selalu terlihat murung, sering melamun bahkan tidak memperhatikan kondisi kesehatan dirinya dan bayinya membuat almarhum kakek dan nenek mu khawatir. Mereka memutuskan untuk menikahkan ibumu dengan alasan bahwa anak yang sedang ia kandung memerlukan seorang ayah. Tetapi mereka tidak memberi tahukan alasan utama bahwa mereka berniat menikahkan ibumu kembali agar ia bisa melupakan mantan suaminya, melupakan rasa sakit yang ditorehkan mantan suaminya."

"Kakek mu menjodohkan ibumu dengan Atha yang saat itu memiliki kekasih yang ia cintai."

"Dan itu Tante! Jika ayah memang mencintai Tante seharusnya ia bisa menolak perjodohan itu."  Potong Alesha.

"Tidak bisa Alesha... Sebab keluarga Maheswari tidak akan memilih menantu dari kalangan biasa untuk putranya. Keluarga Maheswari pasti memilih menantu dari keluarga terpandang dan itu adalah Azzura, ibumu. Atha tidak mungkin bisa menolak keputusan orang tuanya terlebih saat itu perusahaan Maheswari dalam keadaaan bangkrut dan membutuh investor untuk membangkitkan kembali perusahaannya."

Alesha tertawa tanpa ekspresi sambil menatap ayahnya yang terbaring tidak sadarkan diri. " Itu sebabnya dia tidak pernah memberikan seluruh cinta, kasih sayang bahkan waktunya untuk bunda  dan aku."

"Karena kedatangan kami membuat ayah kehilangan wanita yang ia cintai. Semuanya karena keberadaan kami yang membuat dia menjadi pria lemah yang tidak bisa memperjuangkan cintanya." Ujar Alesha menyimpulkan sendiri penyebab sikap dingin Atha selama ini.

"Siapa pria brengsek yang telah menyakiti bunda ku?" Tanya Alesha dengan segala kemarahan di dalam hatinya.

***

Halo guys!

Apa kabar nih?

Sorry banget udah buat kalian nunggu Alesha update. Makasih banget buat vote dan komennya.

Oh iya! Boleh minta pesannya terkait cerita Alesha... Misalnya, apa kalian suka atau engga sama cerita ini? Atau cerita ini terlalu membosankan?

Sampai jumpa di part selanjutnya guys.....




















Alesha (TERBIT)Where stories live. Discover now