Oreo roll

34.6K 1.2K 6
                                    

Bel sekolah baru berbunyi yang menandakan pembelajaran di sekolah sudah selesai hari ini. Alesha, gadis itu begitu bersemangat pulang hari ini,  bukan karena ingin cepat pulang kerumahnya tetapi karena Alesha sudah merencanakan pulang bersama Nolan seperti yang ia katakan di perpustakaan tadi.

Alesha mengerutkan keningnya saat tidak melihat keberadaan Nolan di dalam kelas cowok itu. Alesha hanya melihat sahabat-sahabat Nolan yang sedang duduk di teras kelas dan juga beberapa siswa yang   sepertinya melaksanakan piket.

Dengan sangat-sangat terpaksa Alesha menghampiri para sahabat Nolan. Melihat wajah Alfan yang menatapnya sinis membuat Alesha muak ingin mencakar-nya saja. "Nolan mana?" Tanya Alesha tak santai.

"Ngapain Lo nyari Nolan!" Balas Alfan menatap sinis Alesha.

"Bukan urusan Lo! Alan, Nolan mana?" Tanya Alesha.

"I-tu-."

"Nolan gak mau ketemu Lo makanya dia pulang duluan!" Ucap Alfan memotong ucapan Alan.

"Ck, Lo cuma pengganggu bagi Nolan!" Ejek Alfan.

"Menurut Lo! Menurut Nolan enggak ya, gak usah sok tahu!" Ucap Alesha ketus.

"Gak percaya? Buktinya Nolan gak ada disini kan? Itu karna dia gak mau ketemu Lo!" Balas Alfan membuat Alesha mengepalkan tangannya kesal.

"Bacot!" Ucap Alesha lalu pergi dari sana.

***

"Sayang... Kamu apa kabar? Mama kangen bangat sama kamu, kenapa telpon mama gak diangkat. Pesan mama juga gak kamu balas?" Tanya Alina setelah melepaskan pelukannya. Alina mamanya Nolan yang datang menghampiri putranya itu di sekolah tepat sepuluh menit lagi bel pulang akan berbunyi. Bukan tanpa alasan Alina datang ke sekolah putranya. Sudah hampir tiga tahun ia tidak bertemu putranya ini.  Alina sudah menelpon dan memberikan pesan untuk bertemu tapi Nola sama sekali tidak mengangkat telponnya dan membalas pesannya.  Tidak mungkin kan Alina datang ke rumah mantan suaminya untuk bertemu Nolan. Jadi itulah sebabnya Alina datang ke sekolah Nolan.

"Kabar aku baik walaupun tanpa ada keberadaan mama." Ucap Nolan datar, tidak ada ekspresi bahagia diwajahnya setelah bertemu Alina.

"Kamu marah? Mama minta maaf sayang. Kamu tahukan betapa kalutnya mama saat itu." Ucap Alina menatap Nolan penuh penyesalan sebab meninggalkan putranya tiga tahun lalu.

"Nolan mau pulang." Kata Nolan ingin pergi tapi Alina malah mencekal tangannya.

"Bareng mama aja ya, sekalian kita makan bersama diluar." Pinta Alina.

"Nolan sibuk." Kata Nolan menolak ajakan mamanya.

"Sebentar aja  sayang." Pinta Alina menatap mata Nolan sementara yang ditatap malah melirik ke arah lain.

"Alesha!" Teriak Nolan. Ia tahu sedari tadi Alesha berada di sana, diam-diam menguping pembicaraannya. Sedangkan Alesha yang merasa terpanggil keluar dari persembunyiannya lalu menghampiri Nolan dan wanita yang Alesha ketahui mamanya Nolan.

"Aku ada janji pulang bareng dia." Ucap Nolan memberitahukan mamanya.

"Dia siapa?" Tanya Alina penasaran.

"Halo Tante, aku Alesha." Ucap memperkenalkan dirinya.

"Pacar Nolan?" Tanya Alina sambil tersenyum. Alesha terdiam tidak tahu ingin menjawab apa.

"Kita pergi." Ucap Nolan lalu menarik tangan Alesha.

"Tante kita pergi dulu ya." Pamit Alesha sebelum Nolan menariknya lebih jauh.

"Kita gak kelas Lo?" Tanya Alesha saat Nolan malah menuju ke parkiran.

"Buat?" Tanya Nolan balik.

"Tas Lo kan masih dikelas." Jawab Alesha melirik Nolan sebentar.

"Nanti Alan yang antar ke apartemen gue."

"Lo tinggal sendiri?" Tanya Alesha menghentikan langkahnya dan diikuti Nolan.

"Hm." Jawab Nolan singkat lalu melanjutkan langkahnya. Alesha pikir Nolan tinggal bersama orangtuanya. Alesha pikir Nolan membawanya ke apartemen cowok itu sebab tidak ingin ketahuan orangtuanya. Tapi sepertinya Alesha salah, karena Nolan memang tinggal sendiri.

"Pasangin!" Pinta Alesha saat Nolan memberikannya helm.

"Gak bisa pakai?" Tanya Nolan menatap tak percaya Alesha.

"Bisa! Cuma gue pengen Lo pasangin!" Ucap Alesha santai.

"Pasangin." Rengek Alesha membuat Nolan tersenyum tipis sangat tipis. Setelah Nolan memasangkan helmnya, Alesha langsung naik ke motor cowok itu.

"Gue lapar, kita makan yuk!" Ucap Alesha setelah beberapa saat diam. Rasanya agak aneh, muka Nolan itu memang selalu datar tapi kali ini Alesha merasa berbeda. Ada perasaan yang membuat Alesha itu canggung mengganggu Nolan.

"Gue sibuk." Jawab Nolan singkat.

"Lo makan di rumah Lo aja." Lanjutnya.

"Tapi-."

"Rumah Lo dimana?" Tanya Nolan memotong ucapan Alesha membuat gadis itu berdecak kesal. Dengan ogah-ogahan Alesha memberitahukan alamat rumahnya.  Setelah itu tidak ada pembicaraan sampai mereka tiba di rumah Alesha.

"Jangan pergi dulu!" Pinta Alesha setelah Nolan selesai melepaskan helm dari kepalanya. Nolan menatap gerak gerik Alesha yang membuka tasnya mencari sesuatu.

"Oreo itu cemilan favorit gue, biasanya kalau gue sedih, kesal, atau apapun setelah makan oreo gue bakalan happy lagi.  Jadi ini buat Lo!" Kata Alesha sambil menyerahkan sebungkus Oreo roll pada Nolan.

"Gue harap Lo merasa lebih baik setelah makan ini." Lanjut Alesha sambil menarik tangan Nolan agar mau mengambil oreo roll nya.

"Thanks."

"

Alesha (TERBIT)Where stories live. Discover now