20💢

94 6 3
                                    

Jay:" sudah lebih baik bry".
Bryan:"aku rasa begitu jay".

Jay:"apa wanita itu memberi servis terbaik". Tanya jay yang duduk di samping pengemudi.

Bryan:"why, kau mau jay, aku punya nomornya".
Jay:" no thanks".

*
*
*
*

Jay:"ini tempatnya?".
Bryan:" ya jay".

Mereka berdua masuk ke sebuah gedung tua yang nampak tak terpakai. Bryan menghubungi seseorang di smartphone nya, dan tak berselang lama, pintu gedung itu terbuka.

Bryan dengan cepat melajukan mobilnya dan masuk ke gedung, sementara jay hanya terdiam dan memantau keadaan sekitar.

Bryan:"kau tidak perlu turun jay, hanya sebentar". Ujar Bryan sambil membuka pintu.

Jay:"hm". Jawab jay singkat kemudian menyenderkan kepalanya dan melihat smartphonenya yang terdapat banyak pesan masuk.

Dreet.. Drett...

Jay mengangkat telepon yang masuk
:"ke-keluarkan kami dari sini...".

Jay:"why?".
Hanya terdapat suara tangisan ditelepon itu.

Bryan:"everything is done jay". Ucap Bryan masuk ke mobil.
Jay hanya terdiam dan memandang kedepan.

Bryan:"are you okay?".
Jay:"ya". Ucap jay mematikan telepon.

Jay:"kembali ke markas bry, cepat!". Perintah jay pada Bryan yang sedang menyetir Bryan segera menancap gas ke markas.


( di markas )

Jay bergegas pergi ke kamar Naomi dan ibunya.

Jay:"open the door Alana". Ucap jay mengetok pintu.

Jay:"Alana, Naomi". Panggil jay sedikit khawatir.

:" tuan mereka diruanganmu sekarang". Ujar anggota jay.

Jay langsung bergegas keruangannya.

( di ruangan jay )

Jay membuka pintu dengan kasar.

Jay:"kembali kekamar kalian". Tegas jay pada ibu dan anak itu.

Alana:"Aku lebih baik mati kedinginan diluar, daripada tinggal di neraka ini tuan". Ucap Alana sambil meneteskan air mata.

Jay:"bagaimana dengan anakmu hm?". Ujar jay bersmirk.

Alana terlihat bingung dan berjalan mendekati anaknya yang tertidur di sofa.

Jay:"kau akan tinggal di rumahku dan tidak akan kesini lagi". Final jay dan langsung meninggalkan mereka.


~ flashback ~


Saat Naomi sudah tidur, Alana melepas pelukannya dan kembali melihat ke jendela.

Alana:"tempat apa ini?!". Ujar Alana sambil menutup mulutnya tak percaya.

"cacing besar" yang ia kira itu adalah usus anak buah jay yang badannya dibelah oleh panther saat serangan.

Alana:" a-aku harus ke-keluar". Ujarnya sambil menggendong Naomi.
:"anda tidak boleh keluar nona". Ucap bodyguard didepan pintu.

Alana:"Aku ingin pergi, minggir". Ucap Alana.

:"anda harus mematuhi tuan jay nona, maaf". Ujar bodyguard yang hendak menutup pintu.

Alana:" Aku ingin Keruangan jay, sekarang!!". Teriak Alana pada bodyguard jay.

:"tapi nona-

Alana:" sekarang!!, kau tidak dengar hah!!! ". Marah Alana.

:" mari nona".

Apakah Naomi bangun mendengar keributan itu?, tentu tidak, balita itu sedang tidur mati sekarang.

~ back to story ~

Setelah dari ruangan, jay masuk ke ruang eksekusi.

:"selamat datang tuan".
Bryan:" kemarilah jay, lihat ini". Ucap Bryan sambil menyusun perlengkapannya.
Jay:"ini menarik bry".

Bryan:"kita memiliki tema untuk siksaan mereka".
Jay melihat kearah Bryan seolah bertanya.

Bryan:"temanya adalah Ancient times".
Jay hanya mengangguk dan melihat alat siksaan yang sudah berjejer rapi.

Jay:" learn all". Perintah jay pada semua anggotanya sambil melihat Bryan seolah mengatakan ajari mereka. Bryan membalasnya dengan anggukan.

Jay berjalan keluar dan meninggalkan Bryan serta anak buahnya.
.
.
.
.
.
.
.
.

Jay:"sudah?".
Alana hanya membalas dengan anggukan.

Naomi:"yeyyy jalan jalan...., ayo bunnn". Ujar Naomi semangat saat masuk dan duduk dengan semangat didalam mobil jay. Alana mengusap air mata dan tersenyum melihat anaknya.

Tidak ada percakapan apapun di dalam mobil kecuali ocehan tak jelas Naomi.

Naomi:"yeyeyey, jalan jalan, Naomi cukaa, tita temana dad?". Kata terakhir yang keluar dari mulut anak itu. Sontak membuat kedua orang dewasa yang ada di mobil semakin canggung.

Alana:"hei, itu bukan dad, itu kak jay". Ucap Alana sambil mengusap rambut anaknya dengan mata berkaca-kaca.

Naomi yang tidak tau apapun hanya menatap ibunya dengan mata bulatnya.

Alana:"anak bunda sangat menggemaskan, cup cup cup". Ucap Alana sambil mencium pipi gembul anaknya.

Naomi:"hihihihi, gelii bunnn, hahahaha, cudahh bundaaaa, cudahh". Gelak tawa Naomi memenuhi isi mobil.

Tanpa mereka sadari, sepasang mata melihat mereka dari kaca depan.

Jay:"kita makan sebentar". Ujar jay yang sedari tadi melihat wajah Alana yang semakin pucat.

Naomi:"hahhh hahhh, tita matan pelet tliten ya bunnn". Ucap Naomi semangat.

Alana:"fried chicken Naomi, Bukan pelet tliten". Gemas Alana pada anaknya.

Naomi:"yayayaya, telcelah". Balas Naomi memalingkan wajahnya tak terima.

Jay masih fokus menyetir dan tidak memberi reaksi apapun.


( ditempat makan.)

Jay pergi memesan dan meninggalkan mereka di meja.

Saat kembali, jay menaruh makanan pesanan mereka dan mengambil pesanannya untuk dimakan di meja yang berbeda.

Naomi:"kak jayy,cinii..". Ucap Naomi dengan mata berkaca-kaca.

Alana:"tidak boleh bicara saat makan Naomi, habiskan dulu yaaa". Ujar Alana pelan sambil menyerahkan ayam yang sudah dipotongnya kecil-kecil.

Naomi:"emm, mau puna kak jay, kak jay mawuu, Naomi pwess...". Ucap Naomi sambil merentangkan tanganya, sepertinya anak kecil itu selera dengan hamburger milik jay.

Alana:"biar bunda pesankan". Ujar Alana ingin pergi, namun terhenti oleh tangan anaknya.

Naomi:"no... Mau puna kak jay...".
Alana:"akan bunda pesankan yang seperti itu Naomi, tunggu ya..".

Naomi:"no... Huwaaaa".
Alana:"Naomi hei, sssttt sssttt". Ucap Alana mengusap rambut anaknya.

Jay bangkit dari tempat duduknya dan pergi meninggalkan makanannya. Naomi yang melihat itu sontak mengeluarkan air matanya.






TORMENT Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang