24🤝

46 5 5
                                    

Sudah lama jay tidak merasakan perasaan ini, biasanya selalu ada berbagai hama kecil yang harus dia singkirkan, but now, everything is different.

Rasa tenang dan senyap yang sangat mengganggu telinganya, tak ada jeritan, tangisan, ini neraka bagi mereka.

:"Aku ingin keluar tuan".
Jay melihat ke arah anggotanya.
:"hanya ingin membunuh orang berdosa diluar sana". Ujar anggota jay lalu pergi.

Jay menghela nafas panjang, rasa bosan adalah rasa yang paling menakutkan.

:"tuan, aku ingin meminta sesuatu".
Jay yang semula menyenderkan kepalanya kembali duduk tegak dan menatap anggotanya.

:" anakku ingin berkunjung ke markas tuan".
:" for what?".

:"anakku mendapat tugas dari sekolah untuk membuat cerita tentang pekerjaan ayahnya." jelas anggota jay.
Jay:" anakmu tidak mungkin ke markas".

:"tapi dia sangat rewel di rumah tuan, dia terus menangis, tugasnya di kumpul besok tuan".
Jay:"kau bisa mencari pekerjaan lain".
:"sudah tidak ada waktu tuan". Murung anggota jay.

Jay memijat pelipisnya, dia ingin menolaknya, tapi mengerjakan sesuatu lebih bagus daripada tidak mengerjakan apapun, jay memutar otak untuk membantu anggotanya.

Jay:"kau bisa jadi manager di markas ini."
Semua anggota jay tidak percaya.
Jay:"jadikan markas ini seperti kantor pengelola untuk mall ku". Perkataan jay diangguki oleh anggota lain.

Jay dan anggota nya bersama sama mengubah markas yang sangat suram dengan nuansa hitam gelap dan bau anyir yang tipis menjadi seperti perkantoran normal.

Di sela" pekerjaan mereka, terdapat pria yang meneteskan air matanya.

:" kenapa diam, tidak ingin membantu?, tuan saja sedang bekerja, kenapa kau tidak hah, kau akan dimarahi nanti, ambil ini dan lapis lantainya".
:" te-terima kasih....". Ucap anggota itu sambil menghapus air matanya.

:"jangan padaku, tapi pada tuan jay, mengerti hah". Anggota jay menyenggol bahu temannya yang menghapus air mata.

Di mata orang lain mereka mungkin kejam. Oh, tak hanya kejam, tapi sadis, kanibal, dan banyak lagi. Tapi mereka mengutamakan kerja sama dan kepentingan bersama. Mereka memiliki rasa solid melebihi apapun.

" kita bukan satu kelompok, tapi kita satu tubuh, jika satu bagian tubuh disiksa maka rasa sakitnya akan menyebar ke bagian tubuh lain, understand?." kata kata tuan jay selalu teringat di kepala mereka dan itu harus diingat.

:"jika kalian melupakan kata kata ku tadi, aku akan menuliskannya di tubuh kalian menggunakan pisau tumpul di red room." sambung jay setelah itu.

:" maaf tuan, apakah dindingnya di cat." tanya anggotanya pada jay yang mengatur meja.
Jay:" hanya wallpaper."
Anggota jay mengangguk dan mulai memasang wallpaper.

Krek..... Krek....

Anggota" jay tidak menyadari bunyi tersebut.

Krek....

:" hei, kau dengar sesuatu?."
:" apa?."
:" ah..... tidak."

Jay sebenarnya mendengar bunyi itu, tapi dia berpikir positif, dan mengira bunyi itu berasal dari anggotanya yang bekerja.

Krek....

Dug.....

Jay mengedarkan pandangannya.
:" maaf tuan".
Bunyi palu yang jatuh membuat semua anggota jay terkejut.

*
*
*
*

:"hah... Selesai...."
:" yoi, kau sudah bisa mengundang anakmu disini".
:" ya, terima kasih semua!." sorak lelaki itu kemudian menunduk.
Jay hanya mengangguk sebagai jawaban.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 27 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

TORMENT Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang